Manchester City membuka perjalanan di Liga Champions dengan menjamu juara Serbia, Red Star Belgrade. Kemenangan sulit lepas dari “The Citizens”. Persoalannya hanya berapa banyak gol yang bisa diciptakan City.
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
·4 menit baca
AFP/OLI SCARFF
Pemain Manchester City Julian Alvarez mengontrol bola saat melawan Chelsea pada laga Liga Inggris di Stadion Etihad, Manchester, Minggu (21/5/2023). City memenangi laga dengan skor 1-0 berkat gol Alvarez.
MANCHESTER, SENIN – Lupakan sementara visi menawan dan umpan memanjakan ala Kevin De Bruyne. Lalu, singkirkan pula keinginan menyaksikan gojekan yahud sekaligus aksi pamer betis khas Jack Grealish. Tanpa kehadiran dua pemain andalan yang turut mengantarkan raihan tiga trofi musim 2022-2023, Manchester City telah memiliki dua “senjata” anyar yang membawa mereka tampil sempurna di awal musim ini.
Senjata ganda itu ada pada diri Julian Alvarez dan Jeremy Doku. Mereka bakal menjadi andalan The Citizens untuk memburu banyak gol pada laga perdana Liga Champions Eropa menghadapi Red Star Belgrade, Rabu (20/9/2023) pukul 02.00 WIB, di Stadion Etihad.
Alvarez, yang menjalani musim kedua berseragam City, menunjukkan inteligensinya untuk mengemban tugas baru dari Manajer Pep Guardiola. Ia tidak asing menempati peran sebagai penopang penyerang utama, Erling Haaland, dan menjadi koneksi antara gelandang dan pemain depan.
Guardiola memberikan Alvarez kebebasan bergerak, baik di tengah maupun di kedua sisi sayap. Kemampuannya membaca permainan dengan tepat juga membantunya memiliki insting yang baik untuk menentukan kapan berada di sekitar kotak penalti atau menemani Haaland berada di zona serangan akhir itu.
AFP/OLI SCARFF
Penyerang Manchester City, Julian Alvarez (kanan), mencetak gol keempat timnya kr gawang Real Madrid pada laga pertemuan kedua semifinal di Stadion Etihad, Manchester, Inggris, Kamis (18/5/2023) dini hari WIB. City menang 4-0 (agregat 5-1).
Tugas Alvarez itu serupa dengan yang dijalankan seniornya di tim nasional Argentina, Lionel Messi. Bedanya, Alvarez menjadi target-man yang bergerak lebih banyak di sepertiga akhir wilayah pertahanan lawan di Argentina.
Kepiawaiannya menjalankan tugas baru itu membuat Guardiola sementara melupakan absennya De Bruyne yang mengalami cedera harmstring parah. Di sisi lain, Guardiola juga tidak mempermasalahkan performa inkonsisten Phil Foden yang belum menunjukkan potensi maksimalnya.
“Ia tidak tergantikan saat ini,” kata Guardiola yang tidak berpikir untuk menginstirahatkan Alvarez setelah memainkan lima laga City di liga dilansir Sky Sports, Senin (18/9/2023).
Berada di posisi anyar, Alvarez pun memiliki peran baru. Ia yang hanya menghasilkan sebuah asis dari 31 pertandingan pada musim debut di Liga Inggris, kini sudah menciptakan tiga asis dari lima gim. Dua asis di antaranya membantu City mengalahkan West Ham, 3-1, akhir pekan lalu. Tak ketinggalan, pemain berusia 23 tahun itu juga telah menyumbang dua gol bagi The Citizens.
Pemain Manchester City Jeremy Doku bertepuk tangan ke arah penonton usai laga Liga Inggris melawan West Ham di Stadion London, Sabtu (16/9/2023). City menang 3-1 pada laga itu.
Tambahan kecepatan
Sementara itu, Doku memberikan tambahan kecepatan bagi City. Karakter pemain berpaspor Belgia itu belum pernah dimiliki Guardiola selama delapan musim memimpin di Stadion Etihad.
Doku, yang menempati posisi sebagai penyerang sayap kiri, bermodal kepercayaan diri untuk melewati lawan dalam situasi satu lawan satu. Apabila Grealish, yang menyegel posisi di sayap kiri selama musim lalu, memanfaatkan kelenturan kakinya untuk mengecoh bek lawan dan menjaga bola, Doku menggunakan kecepatan tingkat tingginya dalam menggiring bola untuk langsung mengarah ke area pertahanan lawan.
Di Barcelona, Guardiola sempat memiliki Messi. Sedangkan, dia mengandalkan Arjen Robben di Bayern Muenchen. Doku serupa dengan dua legenda itu karena menempati posisi sayap yang berlawanan dengan kaki terkuatnya. Itu menjadi kelebihannya untuk menusuk ke jantung pertahanan serta melepaskan tembakan mengarah ke tiang jauh.
Satu gol ke gawang West Ham menjadi suntikan motivasi pemain sayap berusia 21 tahun itu untuk terus berkembang bersama City. Gol itu pun diawali kemampuannya mengelabui bek “The Hammers” dengan kecepatan tinggi.
“Saya tidak pernah melihat pemain secepat Jeremy (Doku) dalam situasi menggiring bola,” puji eks Asisten Pelatih Timnas Belgia, Thierry Henry, kepada 7sur7.
Saya tidak pernah melihat pemain secepat Jeremy (Doku) dalam situasi menggiring bola.
Guardiola pun menilai Doku telah menunjukkan kualitasnya sebagai salah satu pemain sayap dengan bakat besar di dunia saat ini. Pergerakan Doku di sisi luar lapangan, tambah Guardiola, memperbanyak alternatif City untuk membongkar pertahanan lawan.
“Ia telah menunjukkan banyak hal bagus. Saya yakin ia bisa membuktikan diri sebagai pemain berkualitas,” kata Guardiola.
Sementara itu, Doku mengatakan, bergabung dengan City membantu dirinya berkembang setiap hari. Utamanya, ia masih berusaha mempraktekkan dengan sempurna rencana permainan dan perannya di lapangan yang amat berbeda dibandingkan saat membela Rennes, tim Liga Perancis, selama periode 2020 sampai 2023.
“Saya masih terus meningkatkan ketenangan dan kepercayaan diri ketika menguasai bola. Saya dulu selalu terkesan menyaksikan permainan rekan-rekan di City dari televisi, tetapi dalam kehidupan nyata, mereka jauh lebih baik,” ucap Doku yang berusia 21 tahun.
Pemain West Ham Jarrod Bowen mencoba menjegal pemain Manchester City Jeremy Doku pada laga Liga Inggris di Stadion London, Sabtu (16/9/2023). City menang 3-1 pada laga itu.
Kans Doku untuk memperlihatkan sihir dari kakinya amat besar karena kualitas pemain Red Star tentu di bawah West Ham. Red Star datang ke Manchester dengan kekecewaan setelah tumbang, 1-2, dari Cukaricki di Liga Serbia, Sabtu (16/9/2023). Mereka pun telah menderita dua kekalahan dari tujuh laga awal Liga Serbia 2023-2024.
Pelatih Red Star Barak Bakhar berharap skuadnya bisa memberikan perlawanan sengit kepada tim juara Eropa. Bakhar menambahkan, kekalahan di liga adalah hal yang sudah terjadi, sehingga ia menegaskan, hasil negatif itu tidak menganggu persiapan timnya yang akan menjalani duel di Liga Champions pertama sejak edisi 2019-2020.
“Pikiran kami sangat fokus untuk menghadapi City. Semua pemain bertekad memberikan permainan terbaiknya di panggung terbaik Eropa dan melawan tim terbaik,” kata Bakhar seperti dikutip SportKlub.
Pada laga lain Grup G, wakil Jerman, RB Leipzig, akan bertandang ke Swiss untuk menantang Young Boys, Selasa (19/9/2023) pukul 23.45. City dan Leipzig menjadi dua tim unggulan Grup G untuk melaju ke babak 16 besar.