Arsenal dan Mikel Arteta ingin menghapus rekor buruk mereka di Goodison Park dalam enam tahun terakhir. Di sisi lain, Everton berambisi menghindari rekor awal musim terburuk.
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
·4 menit baca
LIVERPOOL, SABTU — Meskipun saban musim tertatih-tatih keluar dari ancaman zona degradasi, Everton selalu memberikan lara bagi Arsenal setiap tampil di markas sendiri, Stadion Goodison Park. ”Si Meriam” belum pernah membawa pulang tiga poin dari laga tandang kontra Everton sejak 2017.
Noda catatan negatif itu menghadirkan motivasi bagi Arsenal ketika kembali datang ke Goodison Park pada duel pekan kelima Liga Inggris, Minggu (17/9/2023) pukul 22.30 WIB. Terakhir, Arsenal mengalahkan Everton di duel tandang, Oktober 2017, berkat keunggulan mutlak, 5-2.
Setelah itu, Arsenal menelan empat kekalahan dan sekali imbang di kandang Everton. Bahkan, tiga pertandingan terakhir di Goodison Park berakhir dengan kekalahan. Padahal, di tiga duel itu, Arsenal telah diasuh Mikel Arteta yang notabene dikenal sebagai salah satu legenda Everton di era modern.
Arteta mengatakan, kegagalan membawa pulang kemenangan dari Goodison Park menunjukkan ketidakmampuan skuadnya menampilkan penampilan terbaik. Karena itu, ia menuntut semua pemain Si Meriam untuk bisa mempertahankan tren positif di awal musim ini yang mengemas 10 poin dari 4 laga.
”Kami tahu bahwa kami harus berada dalam kondisi maksimal untuk mengalahkan mereka dan itu adalah hal yang selalu gagal kami tunjukkan selama ini. Kami akan mencoba untuk membenahi diri,” kata Arteta dalam konferensi pers menjelang laga, dilansir laman klub, Sabtu (16/9/2023).
Jika gagal membawa pulang kemenangan dari Goodison Park untuk keempat kali beruntun, Arsenal menyamai catatan kelam mereka atas Everton lebih dari satu abad lalu. Menurut Opta, Si Meriam selalu kalah dalam empat pertarungan beruntun menghadapi Everton tercipta pada periode Maret 1910 hingga Maret 1913.
Tak hanya catatan kolektif, ”The Toffees”, sebutan Everton, juga menjadi salah satu momok utama Arteta selama mengisi posisi manajer Arsenal. Arteta telah empat kali ditumbangkan Everton. Jumlah itu hanya kalah dari Manchester City yang telah memberikan tujuh kekalahan kepada Arsenal di masa jabatan Arteta.
Menurut Opta, Si Meriam selalu kalah dalam empat pertarungan beruntun menghadapi Everton tercipta pada periode Maret 1910 hingga Maret 1913.
Lebih lanjut, Arteta menegaskan, keromantisan yang sempat ia torehkan bersama Everton selama berkarier di tahun 2005 hingga 2011 tidak membuatnya lengah setiap datang ke Goodison Park. Meskipun Everton telah memberikan kenangan terbesar dalam perjalanannya sebagai pesepak bola, juru taktik asal Spanyol itu menegaskan, itu tidak dirasakan lagi sejak menjadi manajer.
”Saya selalu berterima kasih atas memori luar biasa yang diberikan Everton. Tetapi, sekarang saya sebagai pelatih yang menghadapi mereka, jadi tentu saya ingin mengalahkan mereka (Everton),” tegas Arteta.
Serangan terburuk
Everton menjadi salah satu dari lima tim yang belum mengemas kemenangan setelah menjalani empat laga. Mereka baru meraup satu poin sehingga tertahan di peringkat ke-18.
Perjalanan awal musim yang buruk itu disebabkan efektivitas serangan yang buruk. The Toffees merupakan tim dengan pemanfaatan peluang terendah di Liga Inggris musim ini.
Arnaut Danjuma dan kawan-kawan baru menghasilkan dua gol, padahal mereka mencatatkan 7,3 expected goals (xG). Itu artinya ada selisih lima gol dari yang seharusnya mereka ciptakan berdasarkan hasil analisis kreasi peluang.
Manajer Everton Sean Dyche mengakui, timnya tampil baik dari sisi permainan, tetapi mereka selalu kehilangan momentum untuk memanfaatkan setiap peluang yang berpotensi menghasilkan gol. ”Kami belum cukup klinis untuk memanfaatkan momen-momen krusial di pertandingan,” kata Dyche dilansir BBC.
Dyche pun memiliki kenangan indah ketika menghadapi Arsenal. Sebab, ia memberikan kemenangan pada laga debutnya menangani The Toffees di musim lalu saat menjamu Arsenal di Goodison Park. Itu adalah kemenangan perdana Everton pada tahun 2023.
”Musim lalu (melawan Arsenal), kami berada dalam ukuran terbaik dan berkomitmen menjaga fokus sepanjang pertandingan. Semua pemain bermain dengan arah yang benar. Itu yang harus kembali kami lakukan,” ucap Dyche.
Kemenangan juga akan menghindarkan Everton dari rekor terburuk dalam sejarah tim. Mereka pernah menderita tiga kekalahan beruntun di kandang pada awal musim 1958-1959, 2005-2006, dan 2008-2009.
Pada edisi 2005-2006, The Toffees bahkan tidak mampu mencetak gol ke gawang tim tamu. Di musim ini, mereka telah tumbang dari Fulham dan Wolverhampton Wanderers dengan skor identik, 0-1.
Mental ”monster”
Sementara itu, pada laga pembuka pekan kelima, Liverpool kembali membuktikan telah kembalinya mentalitas ”monster” yang identik bersama Manajer Juergen Klopp. Mereka membawa pulang hasil positif, 3-1, dari Stadion Molineux, kandang Wolves.
”Si Merah” sempat tertinggal di babak pertama melalui sontekan penyerang Wolves, Hwang Hee-chan, di menit ke-8. Liverpool membalas tiga gol setelah turun minum melalui sumbangan gol dari Cody Gakpo (55), Andrew Robertson (85) yang menjalani laga ke-200 untuk Liverpool, serta sepakan Harvey Elliot (90+1).
Semua gol itu diawali asis dari Mohamed Salah. Itu menjadi kemenangan ketiga Liverpool yang diawali dari situasi tertinggal di Liga Inggris musim ini.