”Shan Shui”, Lambang Kemegahan Hangzhou untuk Memuliakan Pemenang
Medali Asian Games Hangzhou sangat berbeda dibandingkan edisi-edisi sebelumnya. Medali yang diberi nama "Shan Shui" itu memiliki bentuk dan ukiran unik yang terinspirasi dari kekayaan alam serta budaya Hangzhou.
Oleh
ADRIAN FAJRIANSYAH DARI HANGZHOU, CHINA
·4 menit baca
Meskipun raut wajahnya kecewa karena gagal meraih medali emas panjat tebing estafet speed putra Asian Games 2022 di Shaoxing Keqiao Yangshan Sport Climbing Centre, Provinsi Zhejiang, China, Rabu (4/10/2023), pemanjat Indonesia, Veddriq Leonardo, tetap tidak bisa menutupi rasa bangga atas raihan perak dari perlombaan itu. Dalam seremoni pengalungan medali, Veddriq sempat tertunduk sambil memperhatikan detail bagian depan dan belakang medali yang ia peroleh itu.
Bagi Veddriq, medali perak itu adalah medali ketiganya dari dua edisi Asian Games terakhir. Sebelumnya, dia juga meraih perunggu perorangan speed Asian Games 2022, Selasa (3/10), dan emas estafet speed Asian Games Jakarta-Palembang 2018. Namun, dua medali yang diraihnya di Hangzhou terasa berbeda dibandingkan dengan medali-medali lain yang pernah diperolehnya.
”Medali Asian Games Hangzhou unik, bentuknya tidak bulat dan sangat tebal. Bentuknya tidak seperti umumnya medali yang saya pernah dapatkan. Reliefnya elegan,” ujar Veddriq, pemilik rekor dunia nomor speed dengan waktu 4,90 detik.
Seperti dikatakan Veddriq, medali Asian Games 2022 memang khas. Tiga medali, yaitu masing-masing emas, perak, dan perunggu, itu diberi nama ”Shan Shui” alias Danau dan Gunung. Keunikan pahatan di medali yang didesain selama dua tahun dan 20 kali direvisi itu diharapkan menjadi kenangan abadi tentang kemegahan Hangzhou sekaligus wujud pemuliaan pemenang.
”Medali ini merangkum identitas Hangzhou sebagai kota yang kaya unsur sejarah dan budaya, tetapi juga kota ilmu pengetahuan dan teknologi yang dinamis. Dua atribut itu kami integrasikan dalam konsep desain medali itu,” ujar Ketua Desain Medali Asian Games 2022 sekaligus Direktur Departemen Desain Industri Akademi Seni China Zhang Junjie dilansir China News.
Bagian depan medali itu berbentuk persegi empat yang dinamis, lingkaran yang timbul, dengan dilengkapi ilustrasi danau serta pegunungan di tengahnya. Medali itu terinspirasi dari bentuk giok Cong, benda ritual di dalam kebudayaan Liangzhu yang berkembang sejak sekitar 5.000 tahun lalu atau cikal-bakal dari peradaban Hangzhou saat ini.
Desain ini kami pilih karena memiliki unsur keindahan dan keharmonisan yang mencerminkan semangat Asian Games Hangzhou.
Ilustrasi danau mewakili unsur air yang kental dalam peradaban Hangzhou. Hal itu dibuktikan dengan keberadaan tiga jejak sejarah air di ibu kota Provinsi Zhejiang tersebut, yakni Danau Barat yang ditetapkan sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO pada 2011, Kanal Besar Beijing-Hangzhou (Situs Warisan Dunia UNESCO pada 2014), dan Jembatan Gongchen yang dibangun 1631.
”Peradaban Hangzhou terletak pada airnya, Danau Barat, hingga kanal-kanal yang mengalir di sana. Itu diungkapkan orang-orang sejak zaman dulu. Pelukis di masa Dinasti Song Selatan, Ma Yuan (1.160-1.225 Masehi), pernah melukis perairan kawasan Hangzhou dalam dua belas jilid. Itu yang menginspirasi lekukan riak air dalam medali emas, perak, dan perunggu Asian Games Hangzhou, seribu tahun kemudian,” ucap Panitia Pelaksana Asian Games 2022 (HAGOC) dalam laman resmi Asian Games edisi ke-19 tersebut.
Sementara ilustrasi pegunungan menunjukkan tata letak geografis Hangzhou yang dikelilingi oleh pegunungan. Adapun logo Asian Games 2022 berada di atas lekukan riak gelombang air dan di antara lekukan pegunungan yang terukir dalam medali itu.
Harmoni dengan alam
Secara keseluruhan, danau dan pegunungan melambangkan karakteristik masyarakat Hangzhou yang selalu berharmoni dengan alam. Bentuk giok Cong melambangkan semangat Hangzhou yang terus berkembang dinamis dengan sentuhan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Danau atau air juga sekaligus mencerminkan sportivitas, sedangkan gunung menyimbolkan prestasi tertinggi yang ingin dicapai. ”Shan Shui adalah lambang sportivitas dalam mendaki ketinggian. Dalam perjalanan menuju puncak, para atlet berusaha keras dan menantang diri untuk melampaui puncak demi puncak,” ucap HAGOC kemudian.
Sebaliknya, bagian belakang medali, yang berupa persegi empat dinamis, diimbuhi tulisan Asian Games Ke-19 Hangzhou 2022. Tulisan itu diukir dalam bahasa dan aksara China di bagian atas dan bahasa Inggris beraksara Latin di bawahnya. Di antara kedua tulisan itu terdapat logo matahari Dewan Olimpiade Asia.
Desain medali Asian Games 2022 terkesan sederhana dibandingkan dengan medali Asian Games Jakarta-Palembang 2018. Namun, desain medali Asian Games 2022 mampu memberikan kesan kuat mengenai budaya China, terutama gaya lukisan kuno khas ”Negeri Tirai Bambu” tersebut. ”Desain ini kami pilih karena memiliki unsur keindahan dan keharmonisan yang mencerminkan semangat Asian Games Hangzhou,” ucap Zhang kemudian.
Kantor Berita Xinhua melaporkan, pita kalung medali Shan Shui terbuat dari brokat jacquard yang dicetak dengan cara ramah lingkungan sebagai lambang semangat pembangunan berkelanjutan dari Hangzhou. Pita itu dilengkapi oleh hiasan ikat pinggang berbentuk Jembatan Gongchen yang terefleksi oleh air Kanal Besar Beijing-Hangzhou, kanal buatan terpanjang di dunia yang membentang 1.776 kilometer dan dibuat bertahap sejak abad ke-5 sebelum Masehi.
Hiasan jembatan itu berada di bagian atas medali Asian Games 2022 yang digelar pada 23 September hingga 8 Oktober mendatang. Semua itu menjadi sajian terbaik untuk para pahlawan olahraga terbaik dalam edisi Asian Games yang tertunda setahun tersebut.