Taekwondoin putri Ni Kadek Heni Prikasih belum mampu menyumbang prestasi pada pesta olahraga mahasiswa dunia di Chengdu. Taekwondo cukup diandalkan karena menyumbang medali pada Universiade 2015 dan 2019.
Oleh
Insan Alfajri dari Chengdu, China
·3 menit baca
CHENGDU, KOMPAS — Taekwondo, cabang olahraga yang menyumbang medali pada pekan olahraga mahasiswa sedunia Universiade 2015 dan 2019, belum mampu berprestasi menyusul kekalahan atlet andalan Ni Kadek Heni Prikasih di perempat final. Hasil ini memperkecil peluang Indonesia untuk unjuk gigi di cabang olahraga selain wushu.
Menduduki peringkat ke-22 dunia pada disiplin kyorugi atau tarung, Heni yang turun di kelas -46 kilogram mulai bertanding di babak 16 besar di Wangjiang Campus Gymnasium, Universitas Sichuan, Chengdu, Senin (31/7/2023). Dia menang ketat di babak ini setelah menjalani pertandingan tiga ronde melawan Ana Montero Jimenez dari dari Spanyol, peringkat ke-28 dunia.
Namun, di perempat final, juara Bulgaria Terbuka 2023 ini kewalahan menghadapi taekwondoin Taiwan, Huang Ying-shuan. Ketertinggalan di ronde pertama coba dikejarnya dengan berkali-kali membidik kepala lawan lewat tendangan kaki kiri.
Namun, upaya itu tidak berhasil karena selalu diblok Huang. Saat Heni asyik menyerang, Huang justru mencuri poin lewat tendangan memutar yang mengenai perut mahasiswi Universitas Negeri Jakarta itu.
”Heni badannya terlalu masuk. Jadi, lawan punya kesempatan mendapat nilai,” ujar pelatih taekwondo, Kim Seung-il, seusai pertandingan.
Tim taekwondo Indonesia membawa enam atlet di ajang Universiade Chengdu 2021 yang karena pandemi Covid-19 tertunda dua tahun dan baru berlangsung pada 28 Juli 2023-8 Agustus 2023. Mereka adalah Heni, Megawati Tamesti Maheswari (-53 kg), Silvana Lamanda (-67 kg), Dinda Putri Lestari (-73 kg) di bagian putri, serta dua atlet putra Muhammad Bassam Raihan (-63 kg) dan Adam Yazid Ferdyansyah (-68 kg).
Dari enam atlet itu, Heni yang menempati posisi ke-5 pada Kejuaraan Dunia Taekwondo 2023 diproyeksikan paling berpeluang menyumbangkan medali. Namun, langkahnya terhenti di perempat final.
Dia sudah jauh lebih bagus sekarang. Terutama dari sisi agresivitas, penempatan poin dan blocking.
Kegagalan Heni disusul oleh Adam yang dikalahkan taekwondoin peringkat ke-21 dunia Ferhat Can Kavurat dari Turki. Adam yang meraih medali perunggu pada SEA Games 2023 Kamboja ini sempat mencoba tendangan memutar di babak kedua untuk meraih poin besar. Namun, tendangan itu hanya menyapu angin dan tak mengenai lawan.
Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi Pengurus Besar Taekwondo Indonesia (PB TI) Fahmy Fachrezzy turut menyaksikan dua atlet ini bertanding. Dia menilai penampilan Heni sudah jauh lebih baik dibandingkan dengan saat berlaga di SEA Games 2023.
”Dia sudah tampil jauh lebih bagus. Terutama dari sisi agresivitas, penempatan poin dan blocking,” katanya.
Menurut dia, ajang kompetisi multicabang tingkat mahasiswa ini banyak diikuti taekwondoin yang sedang berusaha masuk di Olimpiade Paris 2024. Para atlet akan memburu kompetisi taekwondo yang berlangsung tahun ini untuk mengejar perolehan poin. ”Kejuaraan ini tetap dihitung nilainya. Di samping itu, mereka juga bakal menghadapi lawan tanding yang kuat dari berbagai kampus di dunia,” ujarnya.
Bagi kontingen Indonesia di Universiade Chengdu, taekwondo menjadi cabang andalan selain wushu. Rekam jejak prestasi Indonesia pun disumbang dari cabang olahraga asal Korea ini.
Pada Universiade di Napoli, Italia, 2019, taekwondo menyumbang satu perunggu dan menjadi medali satu-satunya yang diraih Indonesia saat itu. Cabang taekwondo juga berprestasi di Universiade Gwangju 2015 di Korea Selatan, dengan perolehan satu medali perak dan dua perunggu.
Sama-sama berstatus sebagai cabang olahraga unggulan Indonesia, wushu sudah lebih dulu menuai prestasi di ajang ini. Tim wushu disiplin taolu atau keindahan gerakan meraih empat medali. Dua medali emas dipersembahkan Nandhira Mauriska dan dua medali perak didapat Edgar Xavier Marvelo.
Sementara itu, tim wushu disiplin sanda atau tarung yang mulai berlaga pada Senin (31/7/2023) ini juga menjaga peluang medali. Terdapat dua atlet yang masuk ke semifinal, yakni Laksmana Pandu Pratama (kelas 52 kg putra) dan Tharisa Dea Florentina (kelas 52 kg putri).