Kontingen Indonesia untuk Universiade Berangkat ke China
Sebanyak 51 atlet Indonesia mengikuti Universiade di Chengdu, China. Dari delapan cabang olahraga yang diikuti atlet Indonesia, peluang medali diharapkan dari cabang wushu dan taekwondo.
Oleh
INSAN ALFAJRI
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS-Kontingen Indonesia untuk pesta olahraga mahasiswa sedunia atau Universiade bertolak dari Jakarta menuju Chengdu, China. Mereka terdiri atas 51 atlet, 19 pelatih, dan tujuh ofisial, yang akan mengikuti delapan dari 18 cabang olahraga yang dipertandingkan.
Sebelum diberangkatkan, kontingen dikukuhkan dan dilepas oleh Plt Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi, Kemendikbudristek, Nizam. Saat melepas kontingen, Nizam berharap para atlet berjuang maksimal dalam membawa negara di kompetisi ini.
"Jaga kesehatan, stamina, dan selalu disiplin dengan mendengarkan arahan pelatih dan ofisial," ujar Nizam, Selasa (25/7/2023) sore di Kemendikbudristek, Jakarta.
Universiade Chengdu, China, 2021 yang sempat tertunda pelaksanaannya akibat pandemi Covid-19 ini dibuka Jumat (28/7/2023) dan berakhir Selasa (8/8/2023). Adapun delapan cabang yang akan diikuti kontingen Indonesia adalah atletik, bulu tangkis, judo, rowing, renang, taekwondo, tenis, dan wushu.
Dari rekam jejak prestasi, keikutsertaan Indonesia dalam kompetisi ini belum begitu memuaskan. Pada Universiade Napoli, Italia, 2019 Indonesia hanya meraih satu medali perunggu dari cabang taekwondo. Dalam 12 tahun terakhir, capaian terbaik Indonesia adalah saat berlaga di Universiade Shenzhen, China, 2011. Ketika itu, Indonesia meraih tiga emas, satu perak, dan dua perunggu.
Kali ini, Indonesia menargetkan satu emas, satu perak, dan dua perunggu. Peluang terbesar perolehan medali berasal dari cabang Wushu dan Taekwondo.
Cabang Wushu menurunkan delapan atlet, salah satunya Edgar Xavier Marvelo, penyandang status juara dunia nomor changquan (tangan kosong) pada Kejuaraan Dunia Wushu 2022. Sementara cabang Taekwondo diwakili enam atlet pelatnas, yakni Adam Yazid Ferdyansyah, Silvana Lamanda, Dinda Putri Lestari, M Bassam Raihan, Ni Kadek Heni Prikasih, dan Megawati Tamesti Maheswari.
Makanya kita dorong cabang-cabang pelatnas yang punya atlet mahasiswa agar ikut, supaya dapat kesempatan untuk uji coba jelang Asian Games 2022.
Ketua Kontingen Indonesia Del Asri menjelaskan, ada 19 atlet pelatnas dari 51 atlet yang dikirim ke Chengdu. Mereka tersebar di cabang atletik, renang, wushu, judo, dan taekwondo.
Ajang ini, lanjutnya, menjadi kesempatan bagi atlet pelatnas untuk "memanaskan mesin" jelang Asian Games 2022. Sebab, mereka akan berhadapan dengan atlet mahasiswa terbaik dari seluruh dunia.
"Makanya kita dorong cabang-cabang pelatnas yang punya atlet mahasiswa agar ikut, supaya dapat kesempatan untuk uji coba jelang Asian Games 2022," kata Ketua Bidang Prestasi Pengurus Pusat Badan Pembina Olahraga Mahasiswa Indonesia (Bapomi) ini.
Pelatih cabang atletik, Mustara, menambahkan, untuk cabang olahraga terukur, Indonesia masih tertinggal dibanding negara lain yang berkontestasi di Universiade. Karena itu, dia hanya menargetkan sembilan atlet atletik yang berangkat ke Chengdu untuk mengejar personal best. “Kalau ternyata dapat medali, ya, dianggap bonus,” katanya.