Pengelolaan Sirkuit Mandalika mulai tahun ini melibatkan lembaga swasta untuk mengelola berbagai balapan yang menyatukan sisi olahraga dan pariwisata. Ajang di sirkuit itu pun terus ditambah, melengkapi MotoGP.
Oleh
AGUNG SETYAHADI
·5 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Sirkuit Internasional Pertamina Mandalika yang dibangun dengan biaya sangat besar akan tetap dimaksimalkan fungsinya sebagai sarana country branding, serta memopulerkan potensi pariwisata kawasan ekonomi khusus Mandalika. Pemerintah pun berkomitmen mempertahankan penyelenggaraan MotoGP serta memperbanyak ajang balapan di sirkuit sepanjang 4,31 kilometer itu. Pengelolaan balapan pun kini menggandeng pihak swasta, Dyandra, yang berpengalaman di ekosistem otomotif, untuk mengemas balapan menjadi ajang olahraga dan pariwisata.
”Kalau kita ingin membangun kawasan pariwisata, dengan opsi lain seperti di Mandalika, maka pembangunan infrastruktur serta perangkat lunak, dalam hal ini event, harus berjalan berkesinambungan. Kita sudah melihat bagaimana fasilitas olahraga dibangun, fasilitas bagus, tetapi event tidak jalan, mangkrak. Itulah mengapa sejak awal saya meminta, jangan hanya untuk MotoGP, jangan hanya WSBK, sekarang tambah Asia Road Racing (ARRC), ada lagi ajang-ajang balapan mobil, motor, dan sepeda,” ujar Menteri BUMN Erick Thohir saat peluncuran program balapan ARRC dan MotoGP di Jakarta, Kamis (13/7/2023).
Kami pasti akan mengisi ajang-ajang di Mandalika, dan kita membuka kerja sama dengan sektor swasta, apakah sebagai EO (penyelenggara acara) atau pengelola. Ke depan, setelah ini jalan, kami akan mundur, dan fokus pada pengembangan kawasan Mandalika.
”Kami pasti akan mengisi ajang-ajang di Mandalika, dan kita membuka kerja sama dengan sektor swasta, apakah sebagai EO (penyelenggara acara) atau pengelola. Ke depan, setelah ini jalan, kami akan mundur, dan fokus pada pengembangan kawasan Mandalika,” ujar Erick.
ARRC yang merupakan ajang pembinaan pebalap muda Asia akan menggelar seri keempat di Mandalika pada 11-13 Agustus 2023. Sementara MotoGP akan bergulir pada 13-15 Oktober mendatang. Saat ini, MotoGP masih ajang andalan dan akan terus dipertahankan penyelenggaraannya sesuai dengan komitmen awal selama 10 tahun.
Sementara balapan Superbike sedang dikaji terkait dengan dampak eksposur media, dampak ekonomi, serta potensi meraih keuntungan. Superbike pada prinsipnya akan tetap dipertahankan jika negosiasi dengan Dorna Sports berjalan sesuai harapan PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (ITDC), BUMN yang tergabung dalam holding Injourney.
”Superbike, jangan salah kutip lagi, nanti bingung antara rugi dan investasi jadi tercampur. Untuk Superbike, kita akan kaji, bukan berarti ditiadakan, tetapi kita harus punya posisi untuk mengkaji supaya target eksposur media, berapa dampak ekonomi, dan return of investment, tercapai,” kata Direktur Utama Injourney Dony Oskaria.
”Jadi tidak meniadakan, tetapi me-review, bernegosiasi, melihat kembali. Kita tidak mengurangi event, justru event akan banyak sekali di Mandalika. Kita akan ada balapan mobil Porsche delapan kali dalam setahun, ada juga racing experience dengan 40 supercar yang akan kita datangkan ke Mandalika, dan pengunjung bisa mencoba naik mobil balap Ferrari, Lamborghini, dan sebagainya. Kita berkomitmen penuh membawa sebanyak mungkin event,” ujar Dony.
Terkait dengan utang ITDC dari pembangunan Sirkuit Mandalika, Dony menegaskan, itu bukan masalah dan masih masuk dalam perhitungan bisnis. ”Itu tidak masalah karena utang dibanding equity kita, equity-nya jauh lebih besar. Yang bikin serem tulisan (di media), terlilit utang, siapa yang terlilit utang? Semua perusahaan pasti punya utang, swasta ataupun pemerintah, dan itu bukan masalah,” ucap Dony optimistis.
Untuk mendongkrak aspek bisnis dari penyelenggaraan balapan di Mandalika, pihak ITDC kini telah menyerahkan seluruh pengelolaan sirkuit kepada Mandalika Grand Prix Association (MGPA). Promotor balapan yang merupakan anak perusahaan ITDC itu kemudian merangkul perusahaan swasta Dyandra yang berpengalaman hampir 30 tahun dalam ekosistem otomotif, salah satunya pameran otomotif IIMS. Dyandra akan mulai menjadi co-promotor dalam ajang ARRC serta MotoGP 2023 untuk membentuk ekosistem yang menyajikan acara olahraga dan pariwisata di Indonesia.
”MotoGP adalah atraksi luar biasa dengan basis penggemar besar, sepengetahuan saya sekitar 1 juta orang di Indonesia. Jadi, itu merupakan pasar untuk menawarkan MotoGP. Kami juga akan memasukkan penggemar-penggemar baru, dengan semakin besar basis penggemar, maka event akan lebih baik, dan itu juga akan bagus untuk Mandalika,” ucap Daswar Marpaung, Direktur Dyandra.
”MotoGP di Mandalika mestinya bisa membiayai diri sendiri, jadi penting menjaga kerja sama antara MGPA, ITDC, Dyandra, media, dan pemerintah untuk menyukseskan ini sebagai ajang milik bersama. Kalau kita hilangkan ego sektoral dalam menyelengarakan event, saya yakin pasti suskes karena kalau punya brand MotoGP gak mungkin gak sukses karena brand MotoGP sangat besar, sama seperti Piala Dunia, seperti itu. Kini tinggal strategi dan visi misi kita ke mana. Kami membuat garis garis besar visi misi tahun ini ke mana, tahun depan ke mana, dan seterusnya. Siapa pun yang memegang MotoGP, sebenarnya ini event besar ini milik kita bersama,” kata Daswar.
Keterlibatan Dyandra dalam mengelola balapan di Mandalika ini, khususnya MotoGP, diharapkan bisa menghasilkan keuntungan, selain meningkatkan eksposur media, serta memperbesar dampak ekonomi.
”Terkait keuntungan, masih kita kaji. Kita berharap ada keuntungan, dan itu sedang kita hitung proyeksinya karena itu kita menggandeng Dyandra sebagai co-promotor, nanti penyelenggaraan dilakukan oleh Dyandra,” ujar Dony.
Penyelenggaraan MotoGP kedua di Mandalika, ditargetkan oleh Dony, akan lebih meriah dengan promosi ke dalam negeri juga luar negeri. Peningkatan kunjungan dan penonton diharapkan menaikan dampak ekonomi hingga 20 persen dari tahun lalu yang mencapai sekitar Rp 3,57 triliun.
”MotoGP ini merupakan kebanggaan kita semua. Pada MotoGP pertama, kita memberikan dampak ekonomi pada Nusa Tenggara Barat lebih kurang Rp 3,57 triliun, dan kita harapkan nanti akan lebih sukses lagi dan memberikan dampak ekonomi lebih besar lagi. Kita juga menyiapkan side event yang akan menjadi kejutan, dan semoga lebih banyak lagi penonton dari Indonesia, juga dari luar negeri. Jadi, dalam ajang kedua MotoGP nanti diharapkan makin banyak turis asing yang datang ke Mandalika,” ujar Dony.