Meskipun dihadapkan pada segenap hambatan, Robi Syianturi mampu meraih emas dengan waktu mendekati rekornas dalam lomba 10.000 meter Kejurnas Atletik 2023. Robi pun berharap bisa diberi kesempatan ikut Asian Games 2022.
Oleh
ADRIAN FAJRIANSYAH
·4 menit baca
SURAKARTA, KOMPAS — Pelari jarak jauh, Robi Syianturi, memperlihatkan spirit besarnya yang tidak luntur meskipun tiga tahun absen berlomba dan didera sejumlah hambatan. Calon penerus Agus Prayogo itu menyabet emas dan mengukir rekor pribadi pada lari 10.000 meter putra Kejuaraan Nasional Atletik 2023 di Surakarta, Jawa Tengah, Sabtu (24/6/2023). Capaian itu membuka jalannya ke Asian Games Hangzhou.
Energi Robi (25) seolah tak ada habisnya. Sebelumnya, pada Kamis (22/6/2023), ia meraih emas 5.000 meter di ajang yang sama. Namun, dia tidak sedikit pun menunjukkan gelagat kelelahan saat tampil di nomor 10.000 meter, Sabtu malam.
Sejak awal lomba, Robi langsung melesat memimpin perlombaan. Sebagai spesialis lari jarak menengah-jauh, Robi tak memiliki hambatan berarti melahap jarak separuh lomba, yaitu 5.000 meter.
Tantangan untuk Robi baru terjadi ketika memasuki jarak 6.000 meter ke atas. Dari wajahnya, tampak dia mulai kekelahan. Dirinya lebih banyak berlari dengan memejamkan mata dan mulut komat-kamit menarik napas.
Kendati demikian, Robi tidak menyerah. Ia terus menjaga pace (laju kecepatan) yang relatif baik. Bahkan, dia melakukan overlapping atau mendahului satu putaran sejumlah pelari di urutan belakang. Memasuki 1.000 meter terakhir, langkahnya justru kian ringan. Dia menggeber kecepatan hingga bisa finis pertama dengan waktu 29 menit 59,47 detik.
Seusai melewati garis finis, dia tak terkapar seperti kebanyakan pelari. Ia justru melompat-lompat kegirangan, lalu bersalaman dengan sejumlah kerabatnya di pinggir lintasan. ”Pak, waktu saya tembus 29 menit. Saya bisa berangkat ke Asian Games yah, Pak?” ujarnya saat bersalaman dengan Mustara Musa, manajer tim atletik Indonesia di SEA Games.
Tidak berlebihan Robi minta dikirim ke Asian Games 2022 yang akan digelar pada 23 September-8 Oktober 2023. Ia bisa mempertajam rekor pribadinya, yaitu dari sebelumnya 30 menit 30,09 detik yang dicetak di Jawa Barat, pada 2019. Rekor waktu terbarunya, yaitu 29 menit 59,47 detik, mendekati rekor nasional milik Agus Prayogo dengan 29 menit 25,77 detik.
Dengan catatan waktu yang kian membaik, Robi perlu diberi kesempatan ke Asian Games 2022 untuk terus menjaga motivasinya. Federasi perlu segera memastikan Robi bisa segera mempersiapkan diri di pelatnas. (Agung Mulyawan)
Catatan waktu Robi kali ini pun jauh lebih cepat dibanding raihan Rikki Marthin Simbolon saat meraih medali emas 10.000 meter pada SEA Games 2023 dengan 31 menit 8,85 detik. Padahal, Robi sudah tiga tahun tidak mengikuti lomba 10.000 meter karena minimnya kejuaraan di nomor itu pada masa pandemi Covid-19. Tak heran, ia sempat kesulitan.
”Lomba kali ini berat sekali karena saya berlari sendirian dari awal sampai akhirnya. Belum lagi lomba berlangsung malam yang cuacanya lebih lembap dan berangin kencang. Di sisi lain, lomba sempat tertunda sekitar satu jam (dari jadwal pukul 17.10 menjadi sekitar pukul 18.15) yang membuat tubuh saya mulai dingin dan lapar,” kata Robi.
Akan tetapi, semua hambatan itu dilawan Robi karena ingin mewujudkan mimpi ikut Asian Games 2022. Dia ingin memperbaiki hasil yang kurang optimal ketika diberi kepercayaan turun dalam 10.000 meter Asian Games Jakarta-Palembang 2018. Kala itu, Robi yang masih berusia 20 tahun finis kedelapan dengan waktu 31 menit 51,76 detik.
Motivasi Robi pun kini sedang membubung tinggi usai meraih perunggu 5.000 meter dengan 14 menit 43,45 detik di SEA Games 2023. ”Saya ingin sekali mengikuti Asian Games karena itu ajang multicabang penting setelah SEA Games. Saya akan mencoba memecahkan rekornas di Asian Games,” tutur Robi.
Calon penerus
Robi bersama Rikki menjadi calon penerus Agus yang kini sudah berusia 37 tahun. Maka, Mustara berkomitmen memperjuangan Robi agar bisa dikirim ke Asian Games 2022 di China.Sejauh ini, mengacu kebijakan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), atlet-atlet yang akan diberangkatkan ke Asian Games 2022 hanyalah para peraih emas SEA Games 2023.
Namun, karena catatan waktunya lebih baik dibanding Rikki, bukan tidak mungkin Robi bakal turut diberangkatkan. ”Saya akan berbicara kepada Kemenpora dan KOI (Komite Olimpiade Indonesia). Tentunya, kami patut mempertimbangkan capaian Robi kali ini,” ujar Mustara.
Dukungan serupa disampaikan Agung Mulyawan, pelatih nomor 10.000 meter di pemusatan latihan nasional atletik Indonesia.
”Dengan catatan waktu yang kian membaik, Robi perlu diberi kesempatan ke Asian Games 2022 untuk terus menjaga motivasinya. Federasi perlu segera memastikan Robi bisa segera mempersiapkan diri di pelatnas (di Pangalengan, Jawa Barat). Dengan bergabung lebih cepat, Robi dan Rikki bisa berlatih bersama dan bisa saling mengisi satu sama lain,” ujar Agung.