Absennya pelari pelatnas dalam perlombaan 200 meter Kejurnas Atletik 2023 menjadi pisau bermata dua. Di satu sisi, atlet daerah bisa meraih medali. Di sisi lain, mereka tidak ada penarik untuk berlari lebih kencang.
Oleh
ADRIAN FAJRIANSYAH
·4 menit baca
SOLO, KOMPAS – Tanpa kehadiran pelari anggota pemusatan latihan nasional, para pelari daerah sukses meraih medali dalam nomor perlombaan 200 meter senior Kejuaraan Nasional Atletik 2023 di Stadion Sriwedari, Solo, Jawa Tengah, Jumat (23/6/2023). Namun, di balik kesuksesan itu, para pelari daerah gagal membukukan catatan waktu optimal karena tidak ada yang melecut mereka untuk berlari lebih kencang.
”Absennya pelari pelatnas membuat kami lebih berpeluang untuk mendapatkan medali. Namun, akhirnya tidak ada yang bisa menarik kami untuk berlari lebih kencang. Padahal, di Kejurnas ini, target utamanya untuk mencapai limit PON (Pekan Olahraga Nasional Aceh-Sumatera Utara 2024),” ujar pelari Jawa Timur Geraldo Y Selanno yang meraih perak 200 meter.
Dalam perlombaan 200 meter senior yang berlangsung dari babak penyisihan, semifinal, hingga final selama dua hari terakhir, tidak ada pelari pelatnas yang berpartisipasi. Biasanya, Lalu Muhammad Zohri, Bayu Kertanegara, dan Wahyu Setiawan yang mewakili Indonesia di SEA Games Kamboja 2023 ikut serta dalam perlombaan 200 meter level nasional.
Apalagi Zohri adalah pelari spesialisasi 100 meter dan 200 meter. Bahkan, dia meraih perunggu dengan waktu 21,02 detik di 200 meter SEA Games kemarin. Adapun Bayu adalah peraih emas dengan 21,58 detik dalam 200 meter Kejurnas 2022 di Semarang, Jawa Tengah.
Maka itu, pelari-pelari daerah bisa meraih medali di 200 meter Kejurnas 2023. Dari final yang berlangsung pada Jumat malam, pelari Jawa Timur Dewa Radika meraih emas dengan waktu 22,30 detik, Geraldo meraih perak dengan 22,46 detik, dan pelari Jawa Barat Rizky Ramadhan merebut perunggu dengan 22,48 detik.
Walau demikian, para peraih medali itu tidak memuaskan secara catatan waktu karena tidak lolos limit PON dengan 21,75 detik. Bahkan, dari 43 peserta penyisihan yang dilaksanakan pada Kamis (22/6/2023), 12 semifinalis pada Jumat petang, dan lima finalis, hanya dua pelari yang bisa menembus limit tersebut. Mereka adalah pelari Jawa Tengah Okky Setyo Utomo yang finis pertama dengan 21,73 detik dalam heat keempat penyisihan dan pelari DKI Jakarta Eko Rimbawan yang finis pertama dengan 21,58 detik dalam heat pertama semifinal.
Oleh karenanya, Geraldo tidak terlalu puas dengan perak yang diraihnya. Menurut atlet kelahiran Surabaya, Jawa Timur, 5 September 1995 itu, hasil final 200 meter Kejurnas kali ini jauh di bawah catatan waktu personal terbaiknya dengan 21,39 detik yang dicetak di Kejurnas 2022.
”Banyak faktor yang memicu catatan waktu saya kurang maksimal di sini. Selain tidak ada pelari pelatnas yang bisa menarik kami untuk berlari lebih cepat, saya juga baru selesai tampil dalam Jawa Tengah Terbuka 2023 (di Yogyakarta, 25-27 Mei). Di Jawa Tengah Terbuka, saya justru mencatat waktu lebih baik, 21,73 detik. Tapi, untungnya, limit PON bisa dikejar di kejuaran-kejuaraan lain, bukan hanya dari Kejurnas,” kata Geraldo.
Absennya pelari pelatnas membuat kami lebih berpeluang untuk mendapatkan medali. Namun, akhirnya tidak ada yang bisa menarik kami untuk berlari lebih kencang.
Yang penting medali
Sementara itu, dari final 200 meter senior putri, pelari Sumatera Selatan Sri Maya Sari meraih emas dengan 24,53 detik. Sri unggul atas pelari Sumatera Utara Nella Agustin yang meraih perak dengan 25,03 detik dan pelari Jawa Barat Tyas Murtiningsih yang merebut perunggu dengan 25,14 detik.
Performa Sri cukup memukau. Atlet kelahiran Sekayu, Musi Banyuasin, 24 April 1994 itu mendominasi sejak penyisihan. Dia finis pertama dengan 24,77 detik pada heat pertama penyisihan. Catatan waktu itu sekaligus yang terbaik dari total empat heat penyisihan dan melampaui limit PON dengan 25,10 detik.
Akan tetapi, Sri belum bisa mempertajam catatan waktu personal terbaiknya dengan 24,08 detik saat meraih emas PON Papua 2021. Sri berdalih, dirinya memang hanya fokus mempersembahkan emas untuk kontingen Sumatera Selatan di Kejurnas kali ini. Lagi pula, Sri sejatinya sudah lolos limit PON untuk 200 meter dan 400 meter dalam Jawa Timur Terbuka 2023 di Gresik, 8-10 Maret.
”Target saya di sini yang penting dapat emas 200 meter dulu dan lolos limit PON untuk lari gawang 400 meter. Catatan waktu nanti akan saya pertajam di kejuaraan lain, terutama di PON. Target saya bisa memecahkan rekornas 200 meter dan lari gawang 400 meter di PON,” tutur Sri, pemegang rekornas 400 meter dengan 53,22 detik yang diukir di PON 2021.
Selain Sri, Nella turut menembus limit PON untuk 200 meter di Kejurnas kali ini. Sama seperti Sri, Nella melampaui limit PON dua kali, yakni saat finis pertama dengan 24,91 detik pada heat ketiga penyisihan dan raihan waktu di final.