Seusai dinilai kurang optimal pada SEA Games 2023, Sapwaturrahman tampil lebih baik dengan meraih emas dalam Kejuaraan Nasional Atletik 2023. Hasil itu membuktikan dirinya belum habis.
Oleh
ADRIAN FAJRIANSYAH
·5 menit baca
SOLO, KOMPAS — Seusai dinilai kurang optimal pada SEA Games Kamboja 2023, Sapwaturrahman tampil cukup memukau dalam perlombaan lompat jauh senior Kejuaraan Nasional Atletik 2023 di Stadion Sriwedari, Solo, Jawa Tengah, Jumat (23/6/2023). Sapwan meraih emas dengan lompatan terbaik 7,85 meter.
Atlet asal Nusa Tenggara Barat itu memastikan dirinya belum habis dan siap untuk kembali menjadi yang terbaik di Asia Tenggara ataupun bersaing di tingkat Asia. ”Dari sini saya akan berjuang membuktikan diri lewat prestasi bahwa saya pantas untuk kembali ke pelatnas. Motivasi saya tetap besar untuk melampaui rekornas lompat jauh atas nama saya sendiri,” ujar Sapwan yang mencatat lompatan 8,09 meter di Jakarta, 26 Agustus 2018.
Ada 30 peserta yang mengikuti perlombaan lompat jauh senior Kejurnas 2023, dan Sapwan berada di antrean ke-29. Akibatnya, dia harus menunggu sekitar 30 menit untuk melakukan setiap percobaan dari enam kali kesempatan. Situasi itu membuat dirinya terlambat panas. Bahkan, di tiga percobaan pertama, dirinya hanya melompat sekitar 6 meter.
Baru memasuki percobaan keempat, Sapwan melompat lebih dari 7 meter, yakni 7,45 meter. Setelah itu, atlet kelahiran Sumbawa, NTB, 13 Mei 1994 itu menemukan lagi sentuhannya. Lompatannya membaik menjadi 7,58 meter di percobaan kelima dan menuntaskan lomba dengan lompatan 7,85 meter.
Lompatan Sapwaturrahman
Lompatan terakhir itu menjadi yang terbaik dalam perlombaan tersebut. Atlet Bangka Belitung, Ahmad Ambali Syukur, meraih perak dengan lompatan terbaik 7,49 meter dan atlet Jawa Barat, Suwandi Wijaya, merebut perunggu dengan lompatan terbaik 7,43 meter.
”Persaingan kali ini seru sekali, saingannya banyak dan bagus-bagus. Saya sempat ragu karena tiga lompatan pertama kurang maksimal, sedangkan beberapa pesaing sudah menembus 7 meter. Untungnya, seusai ada eliminasi hingga tersisa delapan atlet, saya tidak menunggu terlalu lama untuk melakukan percobaan yang membuat tubuh saya terus panas untuk melompat lebih baik,” katanya.
Performa membaik
Capaian Sapwan itu jauh lebih baik jika dibandingkan saat meraih perunggu dengan 7,62 meter di SEA Games 2023. Namun, karena dianggap kurang optimal oleh Pengurus Besar Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PB PASI), Sapwan dikembalikan ke daerah dan tidak masuk daftar calon peserta pelatnas yang dibiayai mandiri oleh PB PASI ataupun oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora).
Hasil Sapwan di SEA Games 2023 jauh di bawah performa terbaiknya tatkala meraih emas dengan 8,03 meter di SEA Games Filipina 2019. Hasil itu turut menjadi rekor SEA Games baru, yang memecahkan rekor sebelumnya milik atlet Filipina, Henry Dagmi, dengan 7,87 meter yang dicetak di Nakhon Ratchasima, Thailand, 10 Desember 2007.
Menurut Sapwan, sebelum SEA Games 2023, dirinya mengalami sejumlah hambatan mulai dari cedera tumit kiri dan cantengan jempol kaki kanan. Karena cedera itu dialami dua minggu sebelum SEA Games, dia tidak bisa berlatih lompat dan baru sembuh ketika ajang itu dimulai.
Terlepas dari itu, Sapwan membuktikan bahwa kegagalan mengeluarkan kemampuan terbaik di SEA Games 2023 bukan berarti dirinya sudah habis. Dia bisa bangkit dengan membukukan hasil lebih baik di Kejurnas. ”Selanjutnya, saya ingin tampil dalam Kejuaraan Asia Atletik 2023 (di Pattaya, Thailand, 12-16 Juli). Kalau tidak diberangkatkan PB PASI, saya berusaha berangkat mandiri demi mengejar limit Asian Games. Saya butuh jam terbang internasional untuk mematangkan mental,” tutur peraih perunggu lompat jauh Asian Games Jakarta-Palembang 2018 tersebut.
Saya ingin tampil dalam Kejuaraan Asia Atletik 2023. Kalau tidak diberangkatkan PB PASI, saya berusaha berangkat mandiri demi mengejar limit Asian Games.
Pelatih sekaligus kakak Sapwan, Ariy Dermawan, mengatakan, tidak dimungkiri, persaingan ketat di kejurnas memacu motivasi Sapwan untuk mengeluarkan kemampuan terbaiknya. Hal itu menjadi atmosfer yang positif untuk perkembangan lompat jauh nasional, dan modal untuk bersaing lebih ketat saat mendapatkan kesempatan tampil di ajang internasional.
Kendati demikian, Ariy memastikan, potensi Sapwan untuk berkembang masih sangat besar. ”Secara target prestasi, Sapwan sudah memenuhi target. Tetapi, dari sisi lompatan, belum masuk target. Dia bisa lebih baik dari sini. Maka itu, saya berharap PB PASI bisa melihatnya dan memberikan Sapwan kesempatan ikut kejuaraan internasional terdekat, yaitu Kejuaraan Asia 2023. Di persaingan level internasional, Sapwan bisa terlecut untuk lebih baik,” terangnya.
Tersentak
Sementara itu, pelari gawang putri Kalimantan Selatan yang masih menjadi anggota pelatnas, Dina Aulia, tersentak oleh performa pelari Jawa Timur, Mariska Yunitasari. Dalam perlombaan lari gawang 100 meter senior, Dina harus puas meraih perak dengan 13,92 detik. Dia tertinggal tipis dari Mariska yang merebut emas dengan 13,91 detik.
Dina yang meraih perunggu lari gawang 100 meter dengan 13,59 detik di SEA Games 2023 sangat kecewa dengan hasil tersebut. Atlet kelahiran 3 Agustus 2003 itu menilai ada kesalahan dalam start di mana Mariska bergerak lebih dahulu sebelum pistol tanda start meletus.
Dina sempat menunggu ada tembakan kedua yang menandakan start dibatalkan. Nyatanya, lomba tetap dilanjutkan. Oleh karena itu, Dina tertinggal dari Mariska dan baru bisa menyusul mendekati garis finis. Sayangnya, dia gagal mendahului Mariska. ”Saya tidak terima. Tadi, yang di samping saya (Mariska) gerak lebih dulu, tapi tidak ada tembakan kedua. Saya menunggu itu,” ungkap Dina dengan penuh kekesalan.
Sebaliknya, Mariska menyampaikan, tidak menyangka bisa menang atas Dina yang dinilai lebih matang dari sisi kecepatan dan teknik. Walau ada sedikit kontroversi, Mariska tetap bangga dengan hasil tersebut, yang membalas kekalahan dari Dina di Pekan Olahraga Mahasiswa Nasional 2022.
”Apa pun yang terjadi lomba tetap sah dan hasil itu harus diterima. Tentunya, hasil ini menumbuhkan kepercayaan diri saya untuk bisa lebih baik di kemudian hari. Hasil ini menunjukkan semuanya bisa terjadi kalau saya berjuang keras,” pungkas Mariska.