Kejuaraan Nasional 2023, Momentum Menjaga Kebangkitan Atletik Indonesia
Memperingati 80 tahun sejarah panjang atletik di Solo, PB PASI menggelar Kejurnas Atletik tahun ini di sana. Momen itu diharapkan bisa memelihara kebangkitan prestasi atletik Indonesia di SEA Games 2023 lalu.
Oleh
ADRIAN FAJRIANSYAH
·4 menit baca
Memperingati 80 tahun sejarah atletik Indonesia di Solo, Jawa Tengah, Pengurus Besar Atletik Indonesia Seluruh Indonesia menggelar hajatan tahunannya, Kejuaraan Nasional 2023 di Stadion Sriwedari, Solo, 20-26 Juni. Sebagaimana tonggak sejarah yang dimulai dari perlombaan atletik segitiga antarpelajar sekolah menengah pada 1943 di kota itu, PB PASI berharap Kejurnas kali ini menjadi momentum untuk menjaga kebangkitan prestasi atletik ”Merah-Putih” yang dicapai pada SEA Games Kamboja 2023.
Ketua Umum PB PASI Luhut Binsar Pandjaitan dalam akun Instagram usai membuka Kejurnas 2023, Rabu (21/6/2023) pagi mengatakan, Solo punya sejarah panjang dengan atletik Indonesia. Selain pernah menjadi salah satu tempat perlombaan atletik segitiga antar pelajar sekolah menengah tahun 1943, Solo adalah kota pertama yang menyelenggarakan perlombaan atletik Pekan Olahraga Nasional (PON) saat mereka didaulat sebagai tuan rumah pertama pesta olahraga empat tahunan itu pada 1948.
Seolah ingin mengenang hari bersejarah itu, PB PASI memilih Solo sebagai tuan rumah Kejurnas kali ini. Kejuaraan rutin yang dimulai sejak 1978 itu diikuti oleh sekitar 1.500 atlet dari 38 provinsi. Ajang itu menggelar 124 nomor perlombaan yang terbagi dalam tiga kategori, yakni kelompok umur di bawah 18 tahun (U-18), U-20, dan senior.
Luhut berharap, dari kejuaraan itu, muncul bibit-bibit baru yang kelak bisa membela dan menyumbangkan prestasi untuk Indonesia di pentas internasional. ”Kejurnas Atletik dan seri Student Athletics Championship (dimulai tahun lalu) adalah rangkaian panjang perjalanan PB PASI untuk mencari bibit-bibit muda terbaik di Indonesia, di samping juga pembentukan pelatnas mandiri yang didukung sponsor, uji coba berbagai ajang internasional, hingga pembangunan pusat pelatihan atletik lengkap dengan fasilitas terbaik bertaraf internasional di Pangalengan, Jawa Barat,” ujarnya.
Selain itu, Luhut ingin Kejurnas kali ini menjadi momentum untuk menjaga kebangkitan prestasi atletik Indonesia pada SEA Games 2023. Berdasarkan penelusuran Kompas, setelah sempat terpuruk dengan raihan dua emas, lima perak, dan empat perunggu pada SEA Games Vietnam 2021 tahun lalu, tim atletik Indonesia akhirnya bangkit dengan merebut tujuh emas, tiga perak, dan sembilan perunggu pada SEA Games 2023. Itu menjadi prestasi terbaik tim atletik ”Merah-Putih” sejak merengkuh tujuh emas, empat perak, dan empat perunggu di SEA Games Singapura 2015.
Momentum itu patut dipelihara apalagi Indonesia akan menghadapi Asian Games Hangzhou, China 2022, 23 September-8 Oktober mendatang. Pada Asian Games terakhir di Jakarta-Palembang 2018, tim atletik Indonesia meraih dua perak dan satu perunggu. Kontingen atletik Indonesia terakhir kali merebut emas Asian Games saat pelompat jauh putri Maria Natalia Londa menjadi yang terbaik nomor tersebut di Asian Games Incheon, Korea Selatan, 2014.
”Saya berharap pencapaian baik seperti pada SEA Games 2023, di mana cabor atletik mempersembahkan tujuh emas, tiga perak, dan sembilan perunggu bisa menjadi semangat dalam pesta olahraga Asia, yaitu Asian Games yang akan diselenggarakan di Hangzhou,” kata Luhut yang turut menjabat Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Indonesia.
Manajer tim atletik Indonesia di SEA Games 2023, Mustara Musa seperti diberitakan Kompas.id, 11 Mei 2023, menyampaikan, capaian positif atletik Indonesia di SEA Games 2023 tidak lepas dari kebijakan pelatnas mandiri yang tidak putus. ”Ini harus dijaga. Kalau bisa, setelah Kejurnas, langsung (diselenggarakan) pelatnas lagi (tanpa putus),” ungkap Mustara.
Saya berharap pencapaian baik seperti pada SEA Games 2023, di mana cabor atletik mempersembahkan tujuh emas, tiga perak, dan sembilan perunggu bisa menjadi semangat dalam pesta olahraga Asia.
Hasil hari pertama
Adapun 15 nomor perlombaan telah dilangsung yang semuanya untuk kategori U-18 pada hari pertama Kejurnas 2023, Selasa (20/6/2023). Namun, belum ada prestasi yang mengejutkan ataupun pemecahan rekor nasional di hari tersebut.
Praktis, capaian yang cukup baik diraih pelompat jauh putri Kalimantan Barat Katyea Ebri Safitri yang meraih emas dengan 5,62 meter atau hanya terpaut 0,13 meter dari rekornas U-18 milik Maria Natalia Londa yang dicetak pada 2 Juni 2007. Ada pula pelari Jawa Timur Brian Bagas Swara yang menjadi yang tercepat kualifikasi 110 meter gawang dengan 13,77 detik atau terpaut 0,04 detik dari rekornas U-18 milik Halomoan Binsar Simanjuntak yang dicetak pada 20 Maret 2018.
Selain Kejurnas, Solo pun menjadi tempat pelaksanaan Rapat Anggota Tahunan PB PASI yang dihadiri seluruh pengurus provinsi. Kegiatan itu menjadi kesempatan untuk para anggota membahas perkembangan dan rencana ke depan dalam mengembangkan atletik di ”Tanah Air”.
Semoga peringatan sejarah panjang atletik di Solo bisa mengisi ulang energi para atlet dan pengurus PASI. Sudah waktunya atletik sebagai olahraga induk yang menyediakan banyak medali menjadi induk prestasi Indonesia di berbagai ajang multicabang internasional.