Transformasi Panji Putra Buka Peluang Polo Air Jambi ke PON 2024
Delapan tim polo air putra memulai perebutan lima tiket ke PON Aceh-Sumatera Utara 2024 dalam hari pertama kualifikasi yang berlangsung di Festival Akuatik Indonesia 2023 di Stadion Akuatik Senayan, Jakarta, Jumat.
Oleh
ADRIAN FAJRIANSYAH
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS – Hari pertama polo air Festival Akuatik Indonesia (FAI) 2023 di Stadion Akuatik Senayan, Jakarta, Jumat (16/6/2023) menjadi hari bersejarah untuk pemain Jambi, Panji Putra yang menjalani laga resmi pertama dengan posisi baru, dari kiper menjadi bek. Meski demikian, Panji cepat beradaptasi. Bukan hanya membantu Jambi menang 15-8 atas Sulawesi Selatan, pemain berusia 23 tahun itu pun terpilih sebagai pemain terbaik.
”Saya berganti posisi setelah PON (Pekan Olahraga Nasional) Papua 2021. Saya senang perubahan posisi itu bisa berjalan dengan baik dan bisa membantu tim menang. Bahkan, saya kaget bisa terpilih sebagai pemain terbaik. Bagi saya, penghargaan itu adalah bonus,” ujar Panji.
Dalam laga itu, Jambi sempat tersentak dengan permainan agresif Sulawesi Selatan, terutama sepanjang kuarter pertama dan kedua. Namun, dengan pengalaman lebih mumpuni, Jambi bisa lepas dari tekanan memasuki kuarter ketiga. Pelan tetapi pasti, mereka bisa unggul jauh dan akhirnya mengantongi kemenangan.
Di akhir laga, panitia mengumumkan Panji terpilih sebagai pemain terbaik. Sepanjang laga itu, Panji memang tampil menonjol. Dengan kecepatan renangnya, pemain kelahiran Kota Jambi, 11 Januari 2000 itu beberapa kali memotong serangan balik Sulawesi Selatan. Bukan hanya tampil impresif di wilayah pertahanan, Panji pun mampu membantu serangan. Terbukti, dia bisa melesatkan empat gol atau pencetak gol terbanyak dalam laga tersebut.
Hebatnya, Panji ternyata bukan pemain bertahan murni. Panji mengatakan, sejak memulai karier polo air pada 2013, dia bermain sebagai kiper. Akan tetapi, usai PON 2021, pelatih mengarahkannya menjadi pemain bertahan. Alasannya, dia memiliki keunggulan kecepatan yang dinilai bisa membantu untuk bertahan dan serangan balik.
Proses adaptasi
Panji hanya butuh waktu sebulan untuk memahami tugas dan fungsi posisi barunya. ”Adaptasi yang cukup buat kaget mungkin dari pola latihan. Kalau kiper, latihannya lebih banyak aksi dan reaksi. Kalau pemain bertahan, lebih banyak ke renang dan taktik permainan,” katanya.
Dalam FAI 2023 sekaligus kualifikasi PON Aceh-Sumatera Utara 2024 itu, Jambi bersaing dengan tujuh tim lainnya. Mereka tergabung di Grup B bersama DKI Jakarta, Papua Tengah, dan Sulawesi Selatan. Adapun Grup A dihuni Jawa Barat, DI Yogyakarta, Sumatera Selatan, dan Jawa Timur. Hanya lima tim terbaik yang berhak meraih tiket ke PON 2024.
Panji menuturkan, selain ingin lolos ke PON, mereka turut mengincar prestasi lebih baik di FAI. Selama ini, Jambi mentok dengan medali perunggu yang terakhir direbut pada FAI 2021. ”Kali ini, kami ingin menembus final walau tidak mudah untuk mengalahkan DKI Jakarta ataupun Jawa Barat yang langganan finalis FAI dan Kejuaraan Indonesia Terbuka,” tuturnya.
Saya senang perubahan posisi itu bisa berjalan dengan baik dan bisa membantu tim menang.
Menurut pelatih Jambi Syaiful Hendri, Panji adalah salah satu dari dua pemain senior yang tersisa di tim Jambi. Sisanya, dari 13 pemain yang ada, mereka diperkuat oleh pemain-pemain baru yang sebagian besar berusia di bawah 20 tahun.
Kehadiran Panji diharapkan untuk membimbing para pemain muda yang minim pengalaman. Dia berfungsi untuk membawa tim keluar dari tekanan, seperti awal laga kontra Sulawesi Selatan. ”Setelah laga pertama yang agak demam panggung, saya yakin tim bisa lebih baik untuk laga-laga berikutnya,” terang Syaiful.
Mendampingin tim besar
Jambi dan lima tim lainnya praktis berusaha untuk mendampingi dua tim besar dalam FAI, yaitu DKI Jakarta dna Jawa Barat. Di atas kertas, DKI Jakarta selaku peraih emas PON 2021 dan Jawa Barat runner-up PON 2021 adalah dua tim paling diunggulkan untuk melaju ke PON 2024.
Di hari pertama polo air FAI, DKI Jakarta menang meyakinkan 23-6 atas Papua Tengah dan Jawa Barat menang meyakinkan 24-3 atas Sumatera Selatan. Apalagi kedua tim itu diperkuat oleh pemain-pemain timnas yang kemarin meraih perak SEA Games Kamboja 2023.
Pelatih Yogyakarta Muhammad Ardi Lazuardi menyampaikan, tim mapan seperti DKI Jakarta unggul pengalaman bertanding dibanding tim-tim lainnya. Para pemain Ibu Kota punya wadah kompetisi yang rutin bukan hanya di FAI dan Indonesia Terbuka melainkan pula liga polo air lokal dan sering uji tanding ke luar daerah, bahkan luar negeri.
Sebaliknya, mayoritas tim lain hanya menjalani kompetisi rutin di FAI dan Indonesia Terbuka. ”Untuk olahraga permainan seperti polo air, atlet tidak cukup cuma merasakan kompetisi level nasional dua kali dalam setahun. Mereka butuh menjalani kompetisi berkualitas yang lebih banyak untuk mengasah kemampuan dan mental bertanding,” kata Lazuardi yang mengantarkan Yogyakarta menang 16-13 atas Jawa Timur di laga perdana mereka.