Akbar Konsisten Pecahkan Rekornas Renang Kelompok Umur
Setelah gagal menyumbang medali di SEA Games 2023, perenang Jawa Timur Moch Akbar Putra Taufik bangkit dengan memecahkan dua rekornas kelompok umur grup 2 dalam dua hari awal Festival Akuatik Indonesia 2023.
Oleh
ADRIAN FAJRIANSYAH, REBIYYAH SALASAH
·5 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Perenang Jawa Timur Moch Akbar Putra Taufik menjadi bintang lewat pemecahan dua rekor nasional kelompok umur grup 2 (usia 14-15 tahun) dalam dua hari awal penyelenggaraan Festival Akuatik Indonesia (FAI) 2023 di Stadion Akuatik Gelora Bung Karno, Jakarta.
Pengalaman ikut SEA Games Kamboja 2023 mengubah cara pandang atlet berusia 15 tahun itu, yakni tidak cukup sekadar mengejar medali, tetapi harus mencatat waktu setajam mungkin agar bisa lebih bersaing di tingkat internasional.
”Di SEA Games kemarin, saya turun di nomor 400 meter gaya bebas dan 1.500 meter gaya bebas, tetapi belum dapat apa-apa. Dari SEA Games, saya belajar, ternyata di luar sana masih banyak perenang yang jauh lebih baik dari saya. Maka itu, saya tidak boleh berpuas diri. Sekarang, bukan sekadar medali yang ingin saya raih, melainkan waktu yang lebih tajam,” ujar Akbar saat ditemui di sela lomba, Minggu (11/6/2023).
Dalam dua hari awal FAI atau Kejuaraan Nasional Akuatik 2023, Akbar menjadi satu-satunya perenang yang bisa memecahkan dua rekor nasional (rekornas). Pada hari pertama, Sabtu (10/6/2023), atlet kelahiran Sidoarjo, Jawa Timur, 2 Januari 2008 itu memecahkan rekornas KU 2 nomor 800 meter gaya bebas dengan 8 menit 31,20 detik. Dia mematahkan rekornas milik Ernest Fabian Wijaya dengan 8 menit 37,34 detik yang dicetak di Jakarta, tahun 2018.
Di hari itu, Akbar turut meraih dua emas lainnya. Dia menjadi yang tercepat untuk 100 meter gaya bebas KU 2 dengan 52,99 detik dan membantu tim Jawa Timur menjadi yang terbaik untuk estafet 4 x 100 meter gaya bebas putra dengan 3 menit 37,47 detik.
Performa positif Akbar berlanjut pada hari kedua, Minggu. Perenang binaan klub Air Terjun Bangkalan itu memecahkan rekornas KU 2 400 meter gaya bebas dengan 4 menit 3,97 detik. Dia mempertajam rekornas atas namanya sendiri dengan 4 menit 6,92 detik yang diukir di Yogyakarta, tahun 2023.
Selain itu, Akbar menjadi yang tercepat untuk 100 meter gaya kupu-kupu KU 2 dengan 58,38 detik dan untuk 200 meter gaya ganti dengan 2 menit 14,29 detik. Dia pun membantu tim Jawa Timur menjadi yang terbaik untuk estafet 4 x 200 meter gaya bebas putra dengan 8 menit 10,18 detik.
Agak kaget juga bisa memecahkan rekor 400 meter gaya bebas karena saya lebih mempersiapkan diri untuk memecahkan rekor 800 meter gaya bebas. Tetapi, dalam latihan, catatan waktu 400 meter saya terus ada progresnya.
”Agak kaget juga bisa memecahkan rekor 400 meter gaya bebas karena saya lebih mempersiapkan diri untuk memecahkan rekor 800 meter gaya bebas. Tetapi, dalam latihan, catatan waktu 400 meter saya terus ada progresnya,” kata Akbar.
Secara keseluruhan, dari tujuh nomor yang diikuti dalam dua hari terakhir, Akbar menyapu bersih semuanya dengan emas. Dia masih akan mengikuti enam nomor lainnya dan terus mengincar waktu tercepat di tiap-tiap nomor tersebut. Di samping ingin mempertajam catatan waktu, Akbar tidak menafikan punya cita-cita menjadi perenang terbaik di FAI kali ini.
”Di FAI tahun lalu, kalau tidak salah, saya dapat delapan emas, tiga perak, dan satu perunggu. Tetapi, saya tidak menjadi atlet terbaik. Saya kalah dari Ibrahim F Faqih (wakil DKI Jakarta) yang memecahkan beberapa rekornas. Tahun ini, saya berusaha menjadi yang terbaik tanpa melupakan target utama, yakni lolos limit PON (Pekan Olahraga Nasional Aceh-Sumatera Utara 2024),” tutur Akbar.
Bangkit dari kecewa
Pelatih Jawa Timur David Armandoni menyampaikan, hasil positif yang diraih Akbar menunjukkan anak asuhnya itu berhasil bangkit setelah sempat kecewa seusai tampil di SEA Games 2023. Di ajang multicabang tersebut, Akbar gagal memenuhi ekspektasi untuk meraih medali.
”Untuk kompetisi, performanya sudah kembali bagus. Namun, saya lihat sebenarnya Akbar belum tampil 100 persen, masih bisa lebih bagus. Tidak masalah, kami simpan untuk tampil di SEA Age Group Championship 2023,” ucap David.
David juga mengaku senang karena Akbar memecahkan dua rekornas KU. Namun, pelatih asal Perancis ini tak mau Akbar terlena dengan pencapaian tersebut. Dia terus mengingatkan Akbar untuk fokus pada manajemen teknik berenang dan target jangka panjang, termasuk memecahkan rekornas dalam 2-3 tahun mendatang.
Menurut David, yang telah mendampingi Akbar selama dua tahun terakhir, anak didiknya itu memiliki potensi besar dalam nomor renang jarak jauh. Akbar layak untuk tampil dan bersaing di level internasional. Akan tetapi, prosesnya harus bertahap, tidak bisa instan, ataupun dipaksakan.
”Target di FAI, PON, SEA Age Group, dan SEA Games merupakan target antara, bukan target final. Berpikirnya harus jangka panjang dan level atas. Dia berpotensi tampil untuk ajang-ajang dunia, bahkan Olimpiade,” tutur David.
Pelatih tim nasional renang Arif Purbo Warsono mengaku senang dengan performa menjanjikan para perenang belia di FAI. Menurut Arif, mereka telah disiapkan dan diprogramkan oleh daerah masing-masing untuk mengejar target catatan waktu pada kejuaraan-kejuaraan, termasuk FAI. Yang menakjubkan, kata Arif, mereka tak hanya menajamkan rekor pribadi, tetapi juga memecahkan rekor nasional.
”Tim campuran DKI, misalnya, diisi atlet-atlet muda, seperti Adelia (Chantika Aulia) atau Kevin (Alexander). Akbar juga masih muda, bahkan salah satu yang termuda pada tim renang Indonesia untuk SEA Games 2023. Ini bagus untuk regenerasi atlet,” ujar Arif.
Adelia baru berusia 12 tahun, sedangkan Kevin 14 tahun. Bersama Desmond C Sutanto (18) dan Gusti Ayu Nathania Dianti (16) mereka memecahkan rekor nasional nomor estafet 4 x 100 meter gaya bebas campuran dengan 3 menit 53,04 detik, Sabtu. Sebelumnya, rekor tercepat diciptakan Millenium Aquatic (3 menit 53,14 detik) pada Kejuaraan Akuatik Indonesia Terbuka 2022.
Adapun Akbar bersama perenang putri Michelle Surjadi Fang (14) memang menjadi atlet termuda dalam tim renang Indonesia untuk SEA Games 2023 Kamboja. Menurut Arif, dengan usia yang masih muda, Akbar menunjukkan potensi besar untuk menjadi salah satu perenang terbaik Indonesia.
Saat ini, lanjut Arif, Akbar dan perenang lain yang pernah menghuni pemusatan latihan renang (pelatnas) perlu membuktikan diri layak kembali terpilih. Para perenang muda yang nantinya lolos seleksi pelatnas akan dibina jangka panjang, termasuk untuk tampil di SEA Games Thailand 2025.