Angel Gabriella Yus tidak disangka mampu merebut medali perunggu SEA Games Kamboja kendati datang dengan persiapan minim dan baru berganti gaya lomba. Raihan perunggu jadi awal bagus bagi perenang belia itu
Oleh
I GUSTI AGUNG BAGUS ANGGA PUTRA
·3 menit baca
PHNOM PENH Sebagai perenang baru di nomor gaya punggung, raihan perunggu Angel Gabriella Yus pada nomor 100 meter tidak terlampau buruk. Itu mengingat dia hanya dua bulan berlatih di pemusatan latihan nasional. Perunggu yang dia dapatkan di SEA Games Kamboja 2023 bisa menjadi awal bagus dari kariernya ke depan.
Angel menjadi satu-satunya perenang Indonesia yang menyumbangkan medali di hari keempat lomba renang. Dia mencatat catatan waktu 1 menit 3,71 detik.
Catatan waktu Angel itu lebih lambat 0,03 detik dibandingkan perenang Singapura, Faith Elizabeth Koo, yang meraih perak dengan waktu 1 menit 3,68 detik. Adapun, emas diraih perenang Filipina, Teia Isabella Dunlap, yang memecahkan rekor SEA Games dengan catatan waktu 1 menit 1,64 detik.
Walau hanya meraih perunggu, hasil ini bisa dibilang cukup bagus untuk Angel. Awalnya, dia bukanlah perenang gaya punggung, melainkan gaya bebas dan kupu-kupu. Pelatih renang timnas Indonesia, Albert C Sutanto, melihat potensi Angel di gaya punggung saat mengikuti ASEAN University Games tahun lalu. Saat itu, ada kekosongan wakil Indonesia di nomor 50 meter gaya punggung sehingga Albert meminta Angel mencoba berlomba.
"Jujur kaget karena latihannya belum sampai setahun. Saya berganti gaya baru sekitar setengah tahun. Makanya lumayan terkejut dengan ganti gaya utama ini terus bisa mendapat medali," kata Angel ditemui usai berlomba di Aquatic Center Kompleks Olahraga Morodok Techo, Phnom Penh, Kamboja, Selasa (9/5/2023) malam.
Pada sesi kualifikasi yang berlangsung pagi harinya, catatan waktu Angel lebih cepat daripada di putaran final. Di sesi kualifikasi, Angel mencatatkan 1 menit 3,26 detik. Catatan itu sebenarnya sudah tergolong bisa memenangkan medali perak bila menilik catatan waktu di putaran final.
Potensi besar
Potensi besar Angel di gaya punggung terlihat saat dia memecahkan rekor nasional 100 meter milik perenang Indonesia lainnya, Flairene Candrea Wonomiharjo. Saat itu, Angel mencatatkan waktu 1 menit 3,18 detik. Adapun catatan waktu Flairene saat memecahkan rekornas di SEA Games Vietnam 2021 adalah 1 menit 3,23 detik.
Flairene yang merupakan juara bertahan nomor 100 meter gaya punggung tampil jauh di bawah performa pada SEA Games Kamboja. Setelah merebut emas tahun lalu, kali ini ia menempati peringkat kelima dengan catatan waktu 1 menit 4,63 detik.
Saya berganti gaya baru sekitar setengah tahun. Makanya lumayan terkejut dengan ganti gaya utama ini terus bisa mendapat medali.
Medali perunggu ini baru halaman pertama dari awal karier Angel di gaya punggung. Ke depan, ia berjanji akan terus berlatih dan meningkatkan catatan waktunya. Menurut Albert, Angel punya kelebihan dari segi recovery atau pemulihan kembali fisik setelah berlomba.
Selesai berlatih dengan kondisi badan letih, Angel tidak langsung beristirahat dengan tidur. Dia justru melanjutkan pemulihan dengan mendatangi fisioterapis dan melakukan pijat. Tidak seperti kebanyakan atlet renang lain. Itulah yang membuat pertumbuhannya sangat cepat di gaya punggung.
"Memang dia perkembangannya luar biasa. Bahkan sempat pecah rekornas. Saat sesi kualifikasi pagi harinya, catatan waktunya itu sudah bisa perak. Pada putaran final itu memang ada tekanan di ajang sekelas SEA Games. Apalagi banyak yang berharap padanya untuk meraih medali. Ini medali perorangan pertama buat Angel. Tahun lalu dia mendapat perunggu dari beregu," tutur Albert.
Setelah SEA Games, Angel berencana untuk terus mengasah kemampuannya di nomor barunya tersebut. Ia berencana mengikuti kejuaraan di Jepang dalam waktu dekat. Bila lancar, Angel punya mimpi untuk berlomba di Asian Games Hangzhou, September 2023 mendatang.
Untuk mencapai itu, Albert berharap pelatnas bagi para perenang peraih medali SEA Games dilanjutkan. Menurut Albert, perlu waktu persiapan yang lama bagi perenang agar bisa tampil optimal saat lomba di ajang besar.
Angel yang sempat tercoret dari pelatnas, kemudian dipanggil kembali dan hanya berlatih dua bulan, tergolong menjalani persiapan yang minim. Dengan persiapan yang lebih matang dan lama, Albert yakin Angel akan kembali mampu berbicara banyak di ajang-ajang berikutnya.