Keajaiban tercipta di arena renang SEA Games Kamboja 2023. I Gede Siman, yang sempat dicoret pelatnas, meraih emas. Perenang putri, Masniari Wolf, bahkan mengukir rekor nasional selain mempertahankan emas.
Oleh
I Gusti AB Angga Putra dari Phnom Penh, Kamboja
·4 menit baca
PHNOM PENH, KOMPAS — Tim renang Indonesia mengawinkan medali emas nomor 50 meter gaya punggung putra dan putri di SEA Games Kamboja 2023. I Gede Siman merebut kembali emas putra yang sempat hilang dari dekapannya. Adapun Masniari Wolf, perenang putri, mempertegas dominasinya.
Siman merebut emas seusai mencatatkan waktu 25,16 detik dalam lomba yang berlangsung di Akuatik Center Kompleks Olahraga Morodok Techo, Phnom Penh, Kamboja, Minggu (7/5/2023) sore. Perenang asal Bali itu mengungguli juara bertahan asal Singapura, Quah Zheng Wen, yang kini menempati peringkat ketiga dengan 25,61 detik. Adapun peringkat kedua ditempati perenang Filipina, Jerard Dominic Sajo Jacinto, yang mencetak waktu 25,56 detik.
Hasil tersebut di luar dugaan karena Siman hanya dua bulan berlatih di pemusatan latihan nasional. Idealnya, latihan untuk mengikuti SEA Games minimal adalah tiga bulan. Tak pelak, Siman menyuguhkan keajaiban yang menurut dia datang dari spirit pembuktian diri seusai sempat tersingkir dari pelatnas.
”Perjalanannya cukup panjang (untuk mencapai hasil ini), mulai dari dikeluarkan dari pelatnas. Latihan cuma dua bulan, terus bisa mempersembahkan emas. Ini pembuktian,” kata Siman dengan suara bergetar menahan luapan emosi ketika diwawancarai di Kamboja.
Catatan Siman itu nyaris melampaui rekor SEA Games yang dia buat di Filipina pada 2019. Kala itu, Siman merebut emas dengan catatan waktu 25,12 detik. Rekor Siman di SEA Games itu belum terpecahkan hingga saat ini. Demi meraih hasil terbaik, ia sengaja mengontrol tenaga saat sesi kualifikasi pada pagi harinya.
Di sesi kualifikasi, Siman hanya mencatatkan waktu 26,1 detik, lebih lambat dari Zheng dan Jerard. Hal itu membuatnya memulai lomba dari lintasan 3. Namun, di final, dia berenang dengan sempurna dan tidak membuat kesalahan teknis menjelang finis seperti di edisi Vietnam 2021.
Saya berharap (mempertahankan gelar), tetapi tidak menyangka akan memecahkan rekor nasional dan meraih emas. Saya banyak berlatih sprint di Jerman. (Masniari Wolf)
Walaupun belum berhasil memecahkan rekor SEA Games atas namanya sendiri, Siman mengaku sangat puas karena berhasil merebut kembali emas 50 meter punggung yang sempat hilang di Vietnam. Siman mengatakan, meraih emas dengan waktu persiapan hanya dua bulan bukanlah hal yang normal. Saat meraih emas di Filipina, persiapan Siman cukup matang dengan sempat berlatih selama tiga bulan di pelatnas. Sebelumnya, juga dia rutin berlatih di pelatnas.
Dicoret dari pelatnas
Siman tercoret dari pelatnas lantaran Pengurus Besar Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PB PRSI) berniat meregenerasi perenang sesuai dengan semangat program Desain Besar Olahraga Nasional (DBON) yang dicanangkan Menteri Pemuda dan Olahraga. Setelah tidak lagi di pelatnas, Siman berlatih selama lima bulan di klub.
Albert C Sutanto, pelatih renang Indonesia, menyampaikan, berlatih di luar pelatnas penuh dengan keterbatasan. Misalnya, Siman harus berbagi kolam dengan perenang lainnya. Kondisi itu berbeda dibandingkan ketika menjalani latihan di pelatnas. Kolam hanya diperuntukkan bagi atlet alias tidak dicampur.
Setelah lima bulan berlatih secara mandiri di klub, Siman kembali dipanggil ke pelatnas karena catatan waktunya mampu menembus limit A saat seleksi nasional pada Februari 2023. Adapun perenang-perenang muda yang menggantikan Siman pada akhirnya dipulangkan.
Insiden pencoretan itu sempat dikhawatirkan akan sedikit banyak berpengaruh terhadap penampilan Siman. Sebagai atlet renang yang notabene merupakan olahraga terukur, berlatih di luar tanpa fasilitas memadai sangat berpotensi memengaruhi performa seorang perenang.
”Dengan keyakinan yang kita bisa, dia juga tetap berlatih. Dia masuk limit performanya luar biasa. Kita latihan terus. Walaupun dikeluarkan, tetap berlatih demi SEA Games. Dengan usia saat ini, dia berhasil mendekati waktu terbaiknya. Ini luar biasa,” kata Albert.
Dominasi Masniari
Indonesia juga meraih emas 50 meter punggung putri lewat Masniari yang menorehkan catatan waktu 28,89 detik. Masniari adalah juara bertahan nomor ini. Dengan catatan waktu tersebut, ia juga sukses memecahkan rekor nasional saat meraih emas di SEA Games Vietnam, yaitu 29,21 detik.
Perenang keturunan Indonesia-Jerman ini tidak ikut berlatih di pelatnas Jakarta karena bermukim di Jerman. Selepas dari SEA Games Vietnam, Masniari tetap berlatih bersama klubnya di Frankfurt. Dia juga menjalani sejumlah uji coba sebelum berlomba di Kamboja.
”Saya berharap (mempertahankan gelar), tetapi tidak menyangka akan memecahkan rekor nasional dan meraih emas. Saya banyak berlatih sprint di Jerman,” kata Masniari.
Selain di nomor 50 meter gaya punggung, perenang putra dan putri Indonesia juga tampil di nomor 100 meter gaya dada, 50 meter gaya bebas, dan 200 meter gaya campuran. Namun, nomor-nomor tersebut belum berhasil mempersembahkan medali. Dengan begitu hingga hari kedua lomba, tim renang Indonesia sejauh ini sudah menyumbangkan dua emas dan satu perak.