Manchester City berpeluang kembali menduduki puncak klasemen pada akhir pekan ini. Berkat rekor pertemuan positif dalam 11 tahun, "The Citizens" bakal sulit dibendung Fulham.
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
·5 menit baca
MANCHESTER, SABTU - Pikiran skuad Manchester City tertuju ke singgasana klasemen ketika tiba di London untuk menjalani laga pekan ke-34 Liga Inggris menghadapi Fulham, Minggu (30/4/2023) pukul 20.00 WIB, di Stadion Craven Cottage. Dengan meraup tiga poin, ”The Citizens” akan menggeser klub asal ibu kota Inggris lainnya, Arsenal, yang telah lama menguasai peringkat pertama.
Dalam lima musim terakhir, City dan puncak klasemen ibarat sebuah kisah roman yang kekal. Hanyalah Liverpool yang merusak hubungan itu pada musim 2019-2020. Dalam lima musim terakhir, City empat kali menjuarai Liga Inggris. Musim ini, Arsenal berusaha untuk mengganggu hegemoni pasukan asuhan Pep Guardiola itu.
Sepanjang musim 2022-2023 ini, The Citizens baru empat kali menduduki puncak Liga Inggris. Momen itu terakhir kali dirasakan pada pekan ke-15. Adapun Arsenal telah 28 pekan duduk di singgasana klasemen.
Setelah mengalahkan sang pemuncak klasemen pada Kamis (27/4) lalu, City memangkas jarak poin menjadi dua poin dari Arsenal. Dengan kondisi itu, kemenangan atas Fulham akan membawa City memeluk kembali ”kekasihnya”, yaitu pucuk klasemen Liga Inggris.
City berpeluang tetap berada di peringkat pertama setidaknya hingga Rabu (3/5) dini hari WIB, yaitu ketika Arsenal menjamu Chelsea di Stadion Emirates. Jika ”Si Meriam” gagal menang, maka City bakal nyaman duduk di peringkat pertama di pekan ke-34 sekaligus memegang sepenuhnya kendali perebutan gelar liga.
Namun, Manajer Manchester City Pep Guardiola mengingatkan, Fulham bukanlah tim yang mudah untuk dikalahkan. Meskipun City dan Fulham berjarak 28 poin dan delapan posisi di klasemen, Guardiola menegaskan, sang lawan adalah tim yang terorganisir dan tampil luar biasa di kandangnya.
”(Kemenangan) akan menjadi penting bagi psikologi tim, tetapi kami harus menampilkan performa kami sebaik mungkin. Memenangkan laga demi laga bakal mendekatkan kami pada laga-laga terakhir untuk menjadi juara,” ujar Guardiola dikutip laman City, Sabtu (29/4).
Seusai laga melawan Arsenal, kata Guardiola, kondisi timnya amat positif. Hal itu terlihat dalam video yang diunggah City TV yang menampilkan skuad The Citizens yang berlatih santai dan saling berbagi senyum di lapangan latihan.
Guardiola mengingatkan kepada pemainnya bahwa Arsenal tidak akan menyerah dalam pertarungan menuju gelar juara liga. City memang diunggulkan karena masih memiliki tujuh laga tersisa, sedangkan Si Meriam hanya menyisakan lima pertandingan pada musim ini
”Kami harus sadar dalam kenyataan hari ini kami masih di belakang Arsenal. Kami harus menghormati setiap lawan untuk bisa mengalahkan lawan. Kami juga harus menghindari kehilangan poin yang kerap terjadi melawan tim-tim yang tidak diunggulkan,” kata Guardiola, juru taktik asal Spanyol.
City datang ke Craven Cottage dengan bermodal rekor positif. Sudah 11 tahun lamanya The Citizens selalu mengemas kemenangan atas Fulham dalam 13 laga di kompetisi domestik. Pada rekor pertemuan itu, City mengemas 38 gol dan hanya kemasukan lima gol.
Melawan City, kami tidak boleh hanya fokus kepada beberapa pemain, misalnya Haaland dan De Bruyne, agar tidak kebobolan. Mereka memiliki banyak alternatif untuk menghukum lawan. (Marco Silva)
Adapun momen terakhir City pulang dengan kepala tertunduk dari markas Fulham terjadi pada musim 2005-2006. The Citizens, yang saat itu dipimpin Richard Dunne sebagai kapten tim, tumbang 1-2.
Selain rekor positif itu, City menghadapi Fulham dengan tren positif yang sulit tertandingi. Mereka mengemas 11 kemenangan dan hanya sekali imbang di tiga kompetisi sejak memasuki bulan Maret.
”Kami menempuh langkah yang tepat untuk mempertahankan gelar liga. Tanpa memedulikan tantangan dan tim yang akan kami hadapi, kami percaya pada diri sendiri dan berusaha memainkan sepak bola kami,” kata bek multiguna City, John Stones, seperti dilansir Sky Sports.
Stones menuturkan, City siap menghadapi jadwal pertandingan yang sulit di akhir musim ini. Jika bisa menembus final Liga Champions Eropa, maka The Citizens akan memiliki 11 pertandingan sebelum menutup musim di pekan pertama bulan Juni. Dengan mepetnya waktu itu, City akan memainkan setiap laga dengan jeda masing-masing hanya tiga hari.
”Kami akan mempersiapkan diri untuk menghadapi pertandingan yang terdekat. Kami berkonsentrasi pada apa yang bisa kami lakukan dengan diri sendiri,” ucapnya.
Redam kolektivitas
Secara terpisah, Manajer Fulham Marco Silva mengakui City memiliki pemain-pemain dengan kualitas individu terbaik. Erling Haaland, kata Silva, adalah penyerang top di dunia saat ini. City juga punya kreator serangan, Kevin De Bruyne, serta pemain sayap yang bisa menjadi pencipta peluang sekaligus penyumbang gol.
”Terlalu banyak pemain individu City yang harus kami perhatikan. Jadi, kami lebih memilih untuk menghadapi mereka dengan cara berbeda. Kami harus berusaha untuk menghentikan permainan kolektif tim City,” kata Silva dilansir laman resmi Fulham.
Pada pertemuan pertama musim ini, yaitu 5 November lalu, Fulham hanya tumbang dengan skor tipis, 1-2, di markas City, Stadion Etihad Kekalahan itu tercipta berkat gol penalti Haaland pada masa perpanjangan waktu babak kedua.
Kemampuan Fulham menekan jumlah kebobolan pada laga pertemuan pertama versus City itu tidak lepas dari permainan bertahan dengan blok pertahanan rendah yang diterapkan Silva. Pendekatan permainan Fulham itu membuat City hanya bisa mengemas lima tembakan tepat sasaran, meskipun mencatatkan 717 operan dan 71 persen penguasaan bola.
”Melawan City, kami tidak boleh hanya fokus kepada beberapa pemain, misalnya Haaland dan De Bruyne, agar tidak kebobolan. Mereka memiliki banyak alternatif untuk menghukum lawan,” ucap Silva.
Seperti pada duel sebelumnya di kandang City, Fulham juga tidak bisa tampil dengan sumber gol utama mereka, Aleksandar Mitrovic, yang dijatuhi skorsing larangan tampil selama delapan laga akibat mendorong wasit Chris Kavanagh. Dengan kondisi itu, upaya Fulham menghadirkan kejutan atas City kini bergantung kepada para pemain sayap cepat, seperti Willian, Daniel James, dan Harry Wilson.
Pada laga lainnya, Minggu, Liverpool akan menjamu Tottenham Hotspur di Sadion Anfield. (AFP)