Veddriq Leonardo, Manusia Pertama yang Memanjat di Bawah Lima Detik
Pemanjat tebing Indonesia, Veddriq Leonardo, dua kali mempertajam rekor dunia "speed" hingga menjadi 4,90 detik dalam seri kedua Piala Dunia 2023. Dia pun menjadi manusia pertama yang memanjat di bawah lima detik.
Oleh
ADRIAN FAJRIANSYAH
·3 menit baca
SEOUL, JUMAT – Atlet panjat tebing nasional terus membanggakan Indonesia di pentas dunia. Setelah Veddriq Leonardo dan Kiromal Katibin bergantian memecahkan rekor dunia speed sebanyak tujuh kali secara beruntun dalam dua tahun terakhir, kali ini, Veddriq dua kali mempertajam rekor itu hingga menjadi 4,90 detik dalam seri kedua Piala Dunia IFSC 2023 di Seoul, Korea Selatan, Jumat (28/4/2023). Veddriq pun menjadi manusia pertama yang mampu melahap dinding panjat setinggi 15 meter itu dengan waktu di bawah lima detik.
”Ini adalah sub-5 (waktu di bawah lima detik), ulangi, sub-5 untuk @veddriq di Piala Dunia IFSC di Seoul,” tulis Federasi Panjat Tebing Internasonal (IFSC) dalam akun Instagram @ifsclimbing usai Veddriq mempertajam rekor dunia milik Katibin dengan 5,009 detik menjadi 4,984 detik pada kualifikasi kedua atau lintasan B seri kedua Piala Dunia 2023, Jumat.
Namun, tidak berhenti di situ, atlet asal Pontianak, Kalimantan Barat, itu mempertajam rekor dunia tersebut menjadi 4,90 detik pada perempat final sebelum akhirnya meraih medali emas dengan 5,01 detik pada final. ”Puji syukur kita ucapkan karena atlet kita berhasil memecahkan rekor dunia kembali. Itu tentu berkat doa dan dukungan seluruh masyarakat Indonesia. Buat saya pribadi, sebagai Ketua Umum Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI), ini seperti hadiah lebaran yang luar biasa,” kata Ketua Umum FPTI Yenny Wahid.
Penampilan Veddriq benar-benar konsisten dan sensasional. Atlet kelahiran 11 Maret 1997 itu memulai lomba dengan 5,361 detik pada kualifikasi pertama atau lintasan A sebelum memecahkan rekor dunia. Kemudian, dia tidak terbendung untuk terus memimpin perlombaan dengan 5,19 detik pada perdelapan final sebelum mempertajam rekor dunia. Lalu, dia membukukan waktu 4,93 detik pada semifinal sebelum merebut emas.
Veddriq menyempurnakan aksinya dan Kiromal yang bergantian memecahkan rekor dunia hingga tujuh kali sepanjang 2021-2022. Kiromal mengawali sejarah melalui pemecahan rekor dunia milik pemanjat Iran, Reza Alipour (5,48 detik yang dicetak pada seri Piala Dunia 2017 di Nanjing, China) menjadi 5,25 detik pada seri Piala Dunia 2021 di Salt Lake City, Amerika Serikat, 28 Mei 2021.
Beradu rekor
Selanjutnya, secara berturut-turut, Veddriq mempertajam rekor dunia menjadi 5,20 detik pada seri Piala Dunia 2021 di Salt Lake City, 28 Mei 2021, dan Kiromal mempertajamnya hingga lima kali. Kiromal mempertajamnya menjadi 5,17 detik pada seri Piala Dunia 2022 di Seoul, 6 Mei 2022, lalu menjadi 5,10 detik pada seri Piala Dunia 2022 di Salt Lake City, 27 Mei 2022, mempertajam jadi 5,09 detik dan 5,04 detik pada seri Piala Dunia di Villars, Swiss, 30 Juni 2022, dan meraih 5,009 detik pada seri Piala Dunia 2022 di Chamonix, Perancis, 8 Juli 2022.
Sayangnya, prestasi Veddriq kali ini tidak diimbangi oleh lima rekannya di kelompok putra. Aspar Jaelolo berada di urutan ketujuh dari 67 peserta yang bisa start, adapun Rahmad Adi Mulyono ke-10, Zaenal Aripin ke-20, Kiromal ke-32, dan Alfian Muhammad Fajri ke-56.
Beruntung, di kelompok putri, Desak Made Rita Kusuma Dewi bisa menyumbangkan perunggu usai menang dengan 6,60 detik pada perebutan medali tersebut. Sementara dua rekan Desak, Rajiah Sallsabillah berada di urutan keenam dari 49 peserta dan Nurul Iqamah ke-18.
FPTI hanya mengutus sembilan atlet speed dengan rincian enam putra dan tiga putri untuk berpartisipasi pada seri kedua Piala Dunia 2023. Sebaliknya, di nomor boulder seri yang berlangsung 28-30 April tersebut, Indonesia tidak mengirim wakilnya. Sebelumnya, tim Merah-Putih pun tidak menurunkan wakilnya pada seri pertama Piala Dunia 2023 di Hachioji, Jepang, 21-23 April lalu, yang hanya memperlombakan nomor boulder.
Penampilan para "manusia laba-laba" Indonesia dalam seri kedua Piala Dunia 2023 menjadi pemanasan sebelum mereka berlaga pada seri ketiga di Jakarta, 6-7 Mei mendatang yang cuma menghelat nomor speed. Itu kali kedua Indonesia menjadi tuan rumah seri Piala Dunia setelah pelaksanaan di Jakarta, 25-26 September lalu. (*)