Kans Lampard Ubah Sejarah
Lampard membawa harapan kebangkitan untuk Chelsea, terutama terhadap beberapa pemain bintang yang gagal bersinar musim ini.
LONDON, JUMAT — Manajer Frank Lampard diberi waktu kurang dari dua bulan untuk memimpin Chelsea hingga akhir musim ini. Dalam kesempatan kedua sebagai manajer ”Si Biru”, Lampard berambisi mengubah sejarah kurang baik pada kepemimpinan sebelumnya.
Chelsea mengambil keputusan tidak terduga setelah memecat manajer Graham Potter. Di tengah isu perekrutan sosok ternama, seperti Julian Nagelsmann dan Luis Enrique, mereka justru menunjuk kembali Lampard sebagai manajer sementara.
Lampard, mantan pemain legendaris ”Si Biru”, ditunjuk lagi hanya 26 bulan setelah pemecatan di akhir periode pertamanya sebagai manajer. Ketika itu, dia memimpin tim selama satu setengah musim (2019-2021). Performa buruk tim pada musim 2021 membuatnya dipecat, lalu digantikan oleh Thomas Tuchel.
Baca juga: Pertaruhan Nasib Frank Lampard
Lampard bukan sosok manajer terbaik dalam daftar kandidat. Namun, sebagai mantan pemain Chelsea selama 13 musim, dia adalah sosok paling tepat. Tim membutuhkan sosok yang sudah mengenal kultur tim dan para pemain untuk menghentikan krisis dalam rentang waktu singkat.
”Dia adalah legenda hidup klub ini. Kami ingin memberikan klub dan pendukung rencana stabil dan jelas sampai akhir musim, sambil mencari manajer tetap. Frank memiliki semua karakter dan kualitas untuk mendorong kami ke garis akhir,” kata pemilik klub Todd Boehly.
Boehly tidak ingin terburu-buru karena sudah memecat dua manajer musim ini, yaitu Potter dan Tuchel. sebelum menunjuk Lampard, Chelsea sempat dipimpin asisten manajer Bruno Saltor dalam laga versus Liverpool yang berujung imbang 0-0, akhir pekan lalu.
Lampard akan menjalani laga pertama saat Chelsea bertandang ke markas Wolverhampton Wanderers, Stadion Molineux, Sabtu (8/4/2023) malam WIB. Adapun ”Si Biru” saat ini berada di peringkat ke-11 klasemen sementara Liga Inggris dengan sembilan laga tersisa.
Baca juga: Awal Berliku Bruno Saltor
Target utama Lampard adalah mengantar Chelsea berada di posisi terbaik musim ini. Mereka masih bisa finis di zona Eropa meskipun tertinggal 7 poin dari peringkat ke-6 Brighton and Hove Albion. Selain itu, mereka juga masih akan berjuang di perempat final Liga Champions.
Lampard tidak ragu sama sekali ketika ditawarkan untuk kembali. Dia sama sekali tidak kecewa dengan pemecatan sebelumnya. Dia juga tidak peduli dengan masa kontrak yang cenderung singkat, hanya menyisakan kurang dari dua bulan kompetisi.
Frank memiliki semua karakter dan kualitas untuk mendorong kami ke garis akhir.
”Keputusan yang mudah untuk dibuat. Ini adalah klub saya, dalam hal karier sepak bola sebagai pemain dan pelatih. Saya punya emosi mendalam dengan klub ini. Saya datang untuk melakukan yang terbaik dan membantu tim ini. Setelah itu, kita lihat nanti,” ujar Lampard.
Pemain kepercayaan
Pihak yang paling bahagia dengan kehadiran Lampard adalah para pemain muda Chelsea. Dalam era pertamanya, Lampard memberi kesempatan debut kepada 8 pemain dari akademi klub dalam semusim, antara lain bek sayap Reece James dan gelandang Mason Mount. Jumlah itu adalah rekor terbanyak di Liga Inggris.
Kebangkitan Mount patut dinanti. Dia merupakan pemain kesayangan Lampard. Mereka sudah bekerja sama sejak di klub Divisi Championship, Derby County (2018-2019). Terakhir kali bersama-sama di Chelsea, Mount sukses menampilkan permainan terbaiknya.
Menurut Squawka, tidak ada pemain dengan jumlah menit lebih banyak daripada Mount pada era pertama Lampard, 4.402 menit. Lampard sangat menyukai kreativitas dan mobilitas gelandang tim nasional Inggris tersebut.
Mount gagal menampilkan performa terbaiknya musim ini. Dia baru menghasilkan 3 gol dan 3 asis dalam 34 laga di seluruh kompetisi. ”Saya perlu berbicara dengannya untuk mengetahui kondisinya saat ini. Tetapi yang saya tahu, Mason adalah pemain besar untuk Chelsea,” kata Lampard.
Baca juga: Chelsea Berharap Lecutan Manajer Baru
Penyerang sayap Mykhaylo Mudryk juga membawa harapan baru. Pemain yang didatangkan pada Januari lalu dengan nilai total berkisar 100 juta euro itu gagal bersinar di dalam rezim Potter. Lebih sering dicadangkan, dia baru menyumbang 1 asis sejauh ini.
Mudryk tidak masuk dalam rencana bermain Potter. Dia masuk dalam pembelian masif yang diinisiasi Boehly pada jendela musim dingin. Menariknya, pemain timnas Ukraina itu sempat ingin didatangkan Lampard ketika masih menukangi Everton, musim panas lalu.
Satu-satunya keraguan terhadap Lampard adalah rekam jejak yang kurang baik sebagai manajer. Dia dipecat dalam dua kesempatan terakhir, di Chelsea dan Everton. Dia masih menjabat manajer Everton sampai akhir Januari 2023, lalu dipecat karena tim berada di zona degradasi.
Meskipun begitu, manajer veteran Roy Hodgson sangat percaya mantan anak asuhnya di timnas Inggris tersebut pantas mendapatkan kesempatan lagi. ”Itu bisa menjadi keputusan yang sangat bijak (untuk Chelsea). Dia manajer yang bagus, juga sosok besar di dunia sepak bola dan Chelsea,” jelasnya.
Baca juga: Misi Berat Frank Lampard
Sebelum dipecat pada era pertama, Lampard sempat mengantarkan Chelsea ke 16 besar Liga Champions. Tuchel meneruskan perjuangan Lampard, lalu meraih trofi ”Si Kuping Lebar” pada musim itu. Lampard bisa menuntaskan rasa penasarannya musim ini. (AP/REUTERS)