Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti tak bisa menyelesaikan semifinal turnamen bulu tangkis Swiss Terbuka. Perlawanan pada pemain Jepang berhenti karena cedera bahu kanan yang dialami Apriyani.
Oleh
YULIA SAPTHIANI
·4 menit baca
HUMAS PP PBSI
Apriyani Rahayu mendapat perawatan saat pertandingan semifinal final Swiss Terbuka melawan Yuki Fukushima/Sayaka Hirota (Jepang), di Basel, Swiss, Sabtu (25/3/2023). Ganda putri Apriyani/Fadia tak bisa menyelesaikan pertandingan karena cedera pada bahu kanan Apriyani.
BASEL, SABTU — Pertandingan bulu tangkis ganda putri mempunyai karakter permainan yang berbeda dengan nomor lain, yaitu adu daya tahan fisik. Permainan reli panjang hingga 90-an pukulan untuk memperebutkan satu poin sering terjadi ketika melibatkan pemain asal Jepang.
Pasangan Indonesia merasakan itu ketika berhadapan dengan Yuki Fukushima/Sayaka Hirota pada semifinal turnamen Swiss Terbuka BWF World Tour Super 300. Bermain di St Jakobshalle, Basel, Sabtu (25/3/2023), Apriyani/Fadia bahkan tak bisa menyelesaikan pertandingan karena cedera bahu kanan yang dialami Apriyani. Ganda Indonesia peringkat kelima dunia itu mundur pada skor 17-21, 10-16. Meski laga itu tak berlangsung hingga selesai, persaingan kedua pasangan berlangsung dalam durasi 59 menit.
Pemain ganda putri Jepang tak memiliki pukulan eksplosif seperti pemain China. Namun, mereka memiliki pertahanan yang begitu sulit ditembus. Ketika melawan mereka, perburuan setiap poin pun cenderung berlangsung lebih lama.
Dalam momen-momen awal gim pertama Apriyani/Fadia melawan Fukushima/Hirota, terjadi sekitar 30 pukulan. Setelah itu, reli yang terjadi semakin panjang menjadi 70-an hingga 90-an pukulan. Daya tahan fisik dan kemampuan menjaga fokus sangat diperlukan untuk menjalani laga seperti itu. Hilang fokus dalam sepersekian detik, lawan akan dengan cepat melihat celah untuk menyerang.
HUMAS PP PBSI
Ganda putri Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti dalam pertandingan semifinal Swiss Terbuka melawan Yuki Fukushima/Sayaka Hirota (Jepang), di Basel, Swiss, Sabtu (25/3/2023). Apriyani/Fadia tak bisa menyelesaikan pertandingan karena cedera pada bahu kanan Apriyani.
Apriyani/Fadia kesulitan menembus pertahanan Fukushima/Hirota pada awal gim pertama hingga tertinggal 2-9. Setelah jeda 8-11, barulah mereka bisa mengimbangi mantan ganda putri nomor satu dunia itu dengan pola main lebih variatif.
Pukulan-pukulan menyilang Apriyani/Fadia bisa merusak posisi lawan hingga terbuka celah untuk mendapat poin. Namun, kesalahan pada poin-poin akhir membuat Apriyani/Fadia tak bisa mempertahankan keunggulan 17-14.
Seperti pada gim pertama, Apriyani/Fadia juga kesulitan menembus pertahanan lawan pada gim kedua. Dengan permainan yang berlangsung panjang, Apriyani semakin kesulitan karena sakit pada bahu kanan.
Sakitnya terasa sejak All England. Kami akan tetap ke Spanyol Masters pekan depan, tetapi tetap akan melihat perkembangan kondisi Apriyani dalam 2-3 hari ke depan.
”Sakitnya terasa sejak All England. Kami akan tetap ke Spanyol Masters pekan depan, tetapi tetap akan melihat perkembangan kondisi Apriyani dalam 2-3 hari ke dapan,” ujar pelatih ganda putri Eng Hian.
RIVALDO ARNOLD BELEKUBUN
Gregoria Mariska Tunjung, atlet bulu tangkis tunggal putri, berpose di stadion pelatnas PBSI, Cipayung, Jakarta Timur, Selasa (7/3/2023).
Selain Apriyani/Fadia, Indonesia memiliki semifinalis lain, yaitu Gregoria Mariska Tunjung yang berhadapan dengan Pornpawee Chochuwong (Thailand), Minggu dini hari waktu Indonesia. Kedua pemain berbagi dua kemenangan pada pertemuan sebelumnya dengan kemenangan yang diperoleh Gregoria pada pertemuan terakhir, yaitu babak kedua Hylo Terbuka 2022.
Adapun tiga wakil yang tersisih pada pertandingan Jumat malam hingga Sabtu dini hari adalah Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari, Bagas Maulana/Muhammad Shohibul Fikri, dan Putri Kusuma Wardani. Rinov/Pitha hanya bermain satu gim saat melawan Ye Hong Wei/Lee Chia Hsin (Taiwan), 18-21, setelah itu mundur karena Rinov mengalami cedera tangan kanan. Bagas/Fikri kalah dari pasangan Malaysia, Ong Yew Sin/Teo Ee Yi, 21-16, 12-21, 19-21. Sementara Putri disingkirkan Chochuwong 12-21, 14-21.
Dari hasil undian untuk putaran final Piala Sudirman, Thailand akan menjadi lawan terberat Indonesia pada Grup B. Selain Thailand, skuad ”Merah Putih” juga akan bersaing dengan Jerman dan Kanada pada kejuaraan beregu campuran tersebut.
Piala Sudirman 2023 akan berlangsung di Suzhou, China, 14-21 Mei. Sebanyak 16 tim yang merupakan juara bertahan, tuan rumah, serta tim yang lolos dari kualifikasi zona Asia, Eropa, Afrika, Pan Amerika, dan Oseania dibagi dalam empat grup pada fase penyisihan. Setelah bersaing dalam format round robin, dua tim teratas setiap grup berhak tampil pada perempat final.
Berdasarkan materi kekuatan saat ini, Indonesia dan Thailand adalah dua tim terkuat di Grup B. Thailand memiliki pemain peringkat sepuluh besar pada empat nomor, yaitu tunggal putra, tunggal putri, ganda putri, dan ganda campuran. Adapun Indonesia mempunyai pemain ranking sepuluh besar pada tunggal putra, ganda putra, dan ganda putri.
Indonesia memiliki kekuatan yang tak berbeda jauh seperti Piala Sudirman 2021 di Finlandia. Saat itu, perjalanan Anthony Sinisuka Ginting dan kawan-kawan hanya sampai perempat final setelah kalah 2-3 dari Malaysia.
Tahun ini, beberapa atlet akan menjalani peran baru sebagai pemain nomor satu pada sektor masing-masing. Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, misalnya, akan menjadi ganda putra pertama karena mereka merupakan pasangan nomor satu Indonesia. Mereka menggeser status Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon di Piala Sudirman 2021.
Fadia juga akan menjadi ganda putri utama untuk pertama kalinya dalam Piala Sudirman setelah selama ini berada di bawah Greysia Polii/Apriyani. Apriyani/Fadia adalah ganda putri nomor satu Indonesia yang berperingkat kelima dunia.
Pada Grup A, China yang merupakan pemegang 12 gelar juara akan mendapat saingan paling berat dari Denmark. Adapun persaingan pada Grup C akan menjadi yang paling ketat dengan bergabungnya tiga tim kuat, yaitu Malaysia, Taiwan, dan India.