Lima Atlet Pelatnas Desentralisasi Mimika Ikut Kejuaraan Atletik Filipina 2023
PB PASI dan Freeport Indonesia kembali mengirim atlet pelatnas desentralisasi Mimika ikut ajang internasional, kali ini di Kejuaraan Atletik Filipina 2023. Hal itu diharapkan bisa meningkatkan pengalaman dan kemampuan.
Oleh
ADRIAN FAJRIANSYAH
·3 menit baca
KOMPAS/ADRIAN FAJRIANSYAH
Tim pelatnas desentralisasi Mimika, Papua, tiba di Ilagan, Isabella, Filipina, Selasa (21/3/2023). Pengurus Besar Persatuan Atletik Seluruh Indonesia dan PT Freeport Indonesia mengirim lima atlet pelatnas desentralisasi Mimika lainnya untuk ikut Kejuaraan Atletik Filipina 2023, 22-26 Maret.
JAKARTA, KOMPAS — Setelah seorang atlet pelatnas desentralisasi Mimika, Papua, meraih prestasi menjanjikan di Thailand Terbuka 2022, akhir tahun lalu, Pengurus Besar Persatuan Atletik Seluruh Indonesia dan PT Freeport Indonesia mengirim lima atlet pelatnas desentralisasi Mimika lainnya untuk ikut Kejuaraan Atletik Filipina 2023. Kesempatan itu diharapkan bisa meningkatkan performa dan jam terbang mereka agar bisa menjadi andalan Indonesia di masa depan.
Kelima atlet itu terdiri dari empat atlet putra, yakni Amatus Somaghai di nomor lari 100 meter, Krisdianto Makringgo di lari 400 meter, Eventinus Gebze di lempar cakram, dan Agustinus Ngamar Mahuze di lempar lembing, serta satu atlet putri, Mergina Asyerem, di nomor lari 400 meter putri. Mereka bertolak ke Ilagan, Isabella, Filipina, Selasa (21/3/2023). Ajang itu akan berlangsung pada 22-26 Maret.
”Kejuaraan Atletik Filipina 2023 menjadi salah satu cara untuk mengevaluasi kemampuan atlet dalam menghadapi ajang internasional. Kami berharap mereka bisa memberikan hasil terbaik di ajang kali ini,” ujar Sekretaris Umum Pengurus Besar Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PB PASI) Tigor M Tanjung lewat siaran pers.
Menurut Tigor, selain sebagai wujud nyata komitmen Freeport Indonesia dalam pembinaan ataupun pengembangan atlet muda atletik, Kejuaraan Atletik Filipina 2023 adalah sarana uji coba yang sangat penting untuk para atlet pelatnas desentralisasi Mimika mengukur kemampuan dan menambah jam terbang internasional.
KOMPAS/ADRIAN FAJRIANSYAH
Pelari nasional Lalu Muhammad Zohri berfoto bersama atlet muda pada hari terakhir putaran final Student Athletic Championship (SAC) Indonesia 2023 di Stadion Madya Senayan, Jakarta, Jumat (13/1/2023).
Adapun program pelatnas desentralisasi Mimika secara resmi dimulai pada 13 April 2022 setelah penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara PB PASI dan Freeport Indonesia di Jakarta.
”Agar bisa merebut hasil optimal, para atlet yang dikirim sudah menempa diri di arena eks Pekan Olahraga Nasional Papua 2021 di Kompleks Olahraga Mimika selama delapan bulan terakhir,” kata Tigor.
Kami berharap mereka bisa memberikan hasil terbaik di ajang kali ini.
Bukan yang pertama
Sebelum ini, PB PASI dan Freeport Indonesia telah mengirim seorang atlet pelatnas desentralisasi Mimika ke Kejuaraan Trek dan Lapangan Thailand Terbuka 2022 di Shamkog, Pathumthani, Thailand, yakni Agustinus Abadi Ndiken di nomor lempar lembing. Dalam kesempatan itu, Agustinus mendapat perak dengan lemparan terbaik 68,93 meter.
Manajer pelatnas PB PASI Mustara Musa mengatakan, capaian itu menunjukkan atlet pelatnas desentralisasi Mimika memiliki potensi besar bersaing di level internasional. Berkat itu, Agustinus Abadi direkrut pelatnas SEA Games Kamboja 2023 di Jakarta sejak sebulan lalu.
KOMPAS/ADRIAN FAJRIANSYAH
Peserta mengikuti final lari 1.000 meter pada hari terakhir putaran final Student Athletic Championship (SAC) Indonesia 2023 di Stadion Madya Senayan, Jakarta, Jumat (13/1/2023).
Prestasi yang diraih Agustinus Abadi dan kesempatan berpartisipasi dalam kejuaraan internasional itu diharapkan bisa memicu prestasi ataupun atmosfer atletik yang lebih tinggi di Papua.
”Berbicara soal pembinaan itu harus beriringan dengan kompetisi, dalam artian program latihan yang dibuat untuk menuju suatu kompetisi, bukan latihan untuk latihan lagi. Dengan begitu, atlet dan pelatih bisa mengevaluasi apa yang mesti ditingkatkan,” tutur Mustara yang juga anggota Komisi Pembibitan PB PASI.
Sebagai salah satu daerah legendaris yang pernah menjadi gudang atlet atletik nasional, Papua butuh sentuhan pembinaan yang baik dan peluang ikut kejuaraan nasional ataupun internasional lebih sering untuk bangkit. Dengan kerja sama antara PB PASI dan Freeport, atlet atletik asal Papua diharapkan bisa berkembang lebih baik dan kembali menjadi pemasok atlet mumpuni ke pelatnas.
”Di era kepemimpinan Pak Luhut Binsar Pandjaitan (Ketua Umum PB PASI), PB PASI coba menghidupkan lagi Papua sebagai gudang atlet atletik Indonesia. Hal itu sudah direalisasikan dengan MoU antara PB PASI dan Freeport Indonesia tahun lalu. Selanjutnya, kami berharap prestasi dan pengalaman para atlet di Papua terus dipacu agar muaranya bisa berkontribusi untuk timnas,” tegas Mustara.
Luhut beberapa kali mengingatkan, pada tahap awal, pelatnas desentralisasi Mimika fokus kepada atlet dan pelatih asal Papua. Seiring berjalannya waktu, langkah itu akan menjadi pelatnas desentralisasi untuk atlet-atlet dari daerah lain di Indonesia timur. Kelak, pusat latihan itu diharapkan terus berkembang untuk melahirkan atlet-atlet terbaik yang bisa mengharumkan nama Indonesia di tingkat dunia, sebagaimana di masa lalu.