Jelang Piala Dunia U-20, Pembenahan Stadion Si Jalak Harupat Bandung Capai 90 Persen
Stadion Si Jalak Harupat di Bandung terus bersolek menjelang Piala Dunia FIFA U-20. Sejumlah perbaikan dikebut agar stadion kebanggaan warga Jawa Barat itu tidak dicoret oleh FIFA.
Oleh
MACHRADIN WAHYUDI RITONGA
·3 menit baca
KOMPAS/MACHRADIN WAHYUDI RITONGA
Pekerja mengangkat semen untuk merenovasi beberapa bagian Stadion Si Jalak Harupat di Kecamatan Soreang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Senin (20/3/2023).
BANDUNG, KOMPAS — Pembenahan sejumlah infrastruktur di Stadion Si Jalak Harupat, Soreang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, untuk menyambut Piala Dunia FIFA U-20 diklaim mencapai 90 persen. Akses penggunaan stadion masih terbatas untuk memaksimalkan pembangunan dan pemeliharaan infrastruktur yang ada.
Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Kabupaten Bandung Kawaludin di Stadion Si Jalak Harupat, Senin (20/3/2023), menjelaskan, pembenahan dilakukan sebelum kedatangan tim inspeksi dari Federasi Asosiasi Sepak Bola Internasional (FIFA). Inspeksi ini dilakukan untuk melihat kesiapan dari stadion yang ditunjuk dalam penyelenggaraan Piala Dunia U-20 itu.
Ajang sepak bola bergengsi tingkat dunia ini bakal berlangsung 20 Mei-11 Juni 2023. Selain Si Jalak Harupat, stadion-stadion yang direncanakan menjadi lokasi pertandingan ini meliputi Stadion Jakabaring di Palembang, Stadion Utama Gelora Bung Karno (Jakarta), Stadion Manahan (Surakarta), Stadion Gelora Bung Tomo (Surabaya), dan Stadion Kapten I Wayan Dipta (Gianyar).
Namun, beberapa stadion diberikan peringatan dan evaluasi terkait kondisi infrastruktur yang ada. Kawaludin menyatakan, pihaknya juga menerima beberapa evaluasi untuk perbaikan dan agar penyelesaiannya dikebut supaya Si Jalak Harupat bisa dipergunakan sebagai lokasi Piala Dunia U-20.
”Tidak hanya Si Jalak Harupat, semua stadion juga diberi peringatan. Saya malah bersyukur ada peringatan seperti ini sehingga kami lebih intensif menyelesaikan semua pekerjaan melalui catatan-catatan tersebut,” ujarnya.
KOMPAS/MACHRADIN WAHYUDI RITONGA
Pekerja melintasi area Stadion Si Jalak Harupat, Kecamatan Soreang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Senin (20/3/2023). Stadion ini masuk dalam daftar calon lokasi pertandingan Piala Dunia FIFA U-20 di Indonesia.
Tim inspeksi dari FIFA akan mengunjungi keenam stadion tersebut pada akhir Maret 2023. Kawaludin berharap pemantauan tersebut akan memberikan kabar baik berupa kepastian Si Jalak Harupat menjadi salah satu lokasi pertandingan yang membanggakan warga Bandung.
Beberapa infrastruktur yang tengah dibenahi saat ini adalah rumput lapangan, jalur atletik, pengaspalan jalur di sekitar stadion, hingga revonasi tempat duduk dan tribune stadion. ”Semua diharapkan selesai pada waktunya, sebelum inspeksi dari FIFA dilaksanakan. Yang selesai sudah 90 persen lebih. Seperti pengaspalan sudah 100 persen,” ujarnya.
Untuk memaksimalkan pembenahan, Kawaludin menyatakan pemerintah akan membatasi penggunaan stadion dan arena di sekitarnya hingga renovasi rampung. Setelah itu, jika ada kegiatan yang akan dilakukan di sana, pihaknya akan mengkaji dan menilai acara yang ada agar tidak merusak kembali infrastruktur yang telah dibenahi.
”Di samping mengamankan infrastruktur yang kami rehabilitasi, penutupan ini juga secara tidak langsung memberitahukan kepada masyarakat bahwa kami bersiap untuk ajang yang besar. Untuk publikasi ke depannya, kami masih menunggu kepastian stadion akan dipakai untuk Piala Dunia U-20,” katanya.
KOMPAS/MACHRADIN WAHYUDI RITONGA
Sejumlah pekerja merenovasi Stadion Si Jalak Harupat di Kecamatan Soreang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Senin (20/3/2023). Stadion ini menjadi salah satu calon lokasi pertandingan Piala Dunia FIFA U-20 di Indonesia.
Sebelumnya, saat mengunjungi Si Jalak Harupat, Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) meminta semua pihak untuk berkomitmen menyelesaikan pembenahan. Semua catatan evaluasi yang diberikan harus selesai diperbaiki agar tidak ada stadion yang dicoret dari daftar lokasi pertandingan.
”Daripada nanti menyesal, kami langsung turun untuk memberikan yang terbaik. Kami bersungguh-sungguh mendukung. Apalagi, Si Jalak Harupat ini kebanggaan Jabar. Jangan sampai dicoret,” ujarnya.