MU akan ditantang Brighton di tengah keterbatasan skuad dan jadwal padat bulan April. Adapun City sudah dinanti kutukan semifinal di Wembley.
Oleh
KELVIN HIANUSA
·4 menit baca
AP/JON SUPER
Pemain Fulham Kenny Tete (kanan) dibayangi pemain Manchester United Jadon Sancho pada pertandingan perempat final Piala FA antara Manchester United dan Fulham di Stadion Old Trafford, Manchester, Minggu (19/3/2023).
MANCHESTER, SENIN — Manchester United dan Manchester City seolah digariskan untuk bertemu di final Piala FA. Undian sudah merestui pertemuan kedua tetangga sekota itu, tetapi mereka masih harus menghadapi aral berat dalam laga semifinal sebelum bisa bersua di Stadion Wembley.
Undian semifinal Piala FA telah digelar sebelum laga 8 besar antara MU dan Fulham di Stadion Old Trafford pada Minggu (19/3/2023). Brighton and Hove Albion akan berhadapan dengan pemenang dari laga itu, sementara City akan ditantang tim divisi dua Sheffield United.
Bayangan final ideal nyaris saja buyar di Old Trafford. Tampil monoton pada paruh pertama, MU tertinggal lebih dulu akibat gol penyerang Fulham Aleksandar Mitrovic hanya lima menit seusai turun minum. ”Setan Merah” tampak kehilangan kontrol.
MU diuntungkan drama yang terjadi pada 15 menit terakhir. Transisi serangan balik yang dimulai pemain pengganti, Anthony, berujung hadiah penalti. Dua pemain Fulham sekaligus, Mitrovic dan Willian, diganjar kartu merah. Willian menghadang bola dengan tangan di garis gawang, sementara Mitrovic mendorong wasit.
AP/JON SUPER
Pemain Manchester United Marcel Sabitzer (tengah) melakukan selebrasi setelah mencetak gol kedua untuk timnya dalam pertandingan perempat final Piala FA antara Manchester United dan Fulham di Stadion Old Trafford, Manchester, Minggu (19/3/2023).
MU terlalu kuat untuk sembilan pemain Fulham. Mereka menang 3-1 dengan tiga gol yang dicetak pada 15 menit terakhir, termasuk penalti Bruno Fernandes yang menyamakan kedudukan. Adapun sebelum insiden kartu merah, MU tertinggal dalam penguasaan bola 49,2 persen dan jumlah tembakan 7-12.
Manajer MU Erik ten Hag memuji karakter pantang mundur anak asuhnya. Namun, dia tidak menampik mereka amat beruntung. Mereka hampir tertinggal dua gol, lewat aksi Mitrovic, akibat hilang fokus setelah kemasukan. ”De Gea menyelamatkan kami. Kami harus lebih baik lagi dalam menguasai laga,” ujarnya.
Tantangan lebih besar sudah menanti MU sebelum bisa mewujudkan final ideal. Mereka akan menghadapi Brighton yang berjuluk ”pembunuh tim raksasa” di tengah jadwal sangat padat akhir April. Mereka masih aktif bersaing dalam tiga kompetisi.
”Setan Merah” akan menjalani dua laga perempat final Liga Europa versus Sevilla, sebelum bertemu Brighton. Di tengah itu, mereka harus membayar utang pertandingan di Liga Inggris yang sempat tertunda. Adapun MU baru berlaga 26 kali di liga, saat mayoritas tim lain sudah memainkan 27-28 laga.
AP/JON SUPER
Pemain Fulham, Aleksandar Mitrovic, melihat ke arah wasit setelah mendapat kartu merah dalam pertandingan perempat final Piala FA antara Manchester United dan Fulham di Stadion Old Trafford, Manchester, Minggu (19/3/2023).
Keraguan terbesar ada di skuad MU yang tidak terlalu dalam untuk bersaing di banyak kompetisi. Laga versus Fulham adalah bukti paling nyata. Mereka sudah terpincang-pincang ketika bermain tanpa gelandang jangkar Casemiro dan bek tengah Raphael Varane.
Selama ini ten Hag mengandalkan skuad utama yang sama untuk menghadapi semua kompetisi. Hal itu tentu akan berdampak terhadap kelelahan skuad. Potensi kehilangan intensitas bermain seperti saat takluk 0-7 dari Liverpool di Stadion Anfield sangat mungkin terulang.
”Saya mulai kehilangan kepercayaan saat menonton mereka. Satu atau dua bulan lalu saya masih yakin tim ini sudah siap. Jika mereka bermain seperti itu di semifinal, Brighton akan mengalahkan mereka,” kata legenda hidup MU, Roy Keane, kepada ITV.
MU selalu kalah dari Brighton dalam dua laga terakhir. Bersama Manajer Roberto De Zerbi, ”Si Burung Camar” jauh lebih agresif, seperti yang ditunjukkan saat menaklukkan Grimsby 5-0 di perempat final. ”Kami datang ke Wembley (semifinal) dengan posisi terbaik, bukan hanya sebagai turis,” kata De Zerbi.
AFP/OLI SCARFF
Penyerang Manchester City Erling Haaland melakukan selebrasi setelah mencetak gol ketiga dalam pertandingan perempat final Piala FA antara Manchester City dan Burnley di Stadion Etihad, Manchester, Sabtu (18/3/2023).
Kutukan City
City terbilang lebih siap. Mereka masih bersaing di kompetisi lain, Liga Champions dan Liga Inggris. Namun, hal itu tidak masalah karena kedalaman skuad mereka sangat mumpuni. Performa tim hampir tidak terlalu berubah drastis ketika rotasi.
Masalahnya, Manajer City Josep Guardiola menghadapi ketakutan terbesarnya setelah lolos berkat kemenangan 6-0 atas Burnley. Ketakutan itu bukan terhadap Sheffield yang berada satu divisi di bawah City, tetapi lebih ke partai semifinal di Stadion Wembley.
”Pertandingan terburuk yang pernah kami mainkan selalu semifinal Piala FA di Stadion Wembley. Performa kami selalu buruk setiap saat, termasuk ketika kami berhasil menang. Kami selalu kesulitan. Semoga kali ini kami bisa menjadi diri sendiri,” kata Guardiola.
Di era Guardiola, City sudah mencapai lima kali semifinal Piala FA sebelum musim ini. Mirisnya, mereka empat kali tersingkir di babak tersebut, di antaranya terjadi dalam tiga musim terakhir. Hanya pada musim 2018-2019, City berhasil lolos ke partai puncak sekaligus menjadi juara.
AP/JON SUPER
Pemain Manchester City Julian Alvarez melakukan selebrasi setelah mencetak gol keempat dalam pertandingan perempat final Piala FA antara Manchester City dan Burnley di Stadion Etihad, Manchester, Sabtu (18/3/2023).
Guardiola terlihat sangat serius memperlakukan Piala FA musim ini. Dia memainkan hampir semua pemain utama saat bertemu Burnley, tim divisi dua. Termasuk gelandang Kevin De Bruyne dan penyerang Erling Haaland yang baru bermain di babak 16 besar Liga Champions, pada tengah pekan.
City jelas lebih diunggulkan di semifinal. Namun, semua kemungkinan bisa terjadi di kompetisi tertua di dunia tersebut. Piala FA terkenal sebagai kompetisi penuh magis yang sering membuat tim-tim unggulan tersungkur, seperti saat Sheffield menyingkirkan Tottenham Hotspur di 16 besar.
Sheffield akan datang dengan kepercayaan diri setinggi langit. Mereka lolos ke semifinal setelah bangkit dari ketertinggalan dua kali dan menang atas Blackburn Rovers 3-2. ”Tidak ada yang diberikan cuma-cuma. Semua hasil ini kami dapatkan dengan usaha sendiri,” kata penyerang 37 tahun Sheffield, Billy Sharp. (AP/REUTERS)