Indonesia meloloskan tiga wakil ke semifinal turnamen bulu tangkis All England. Dua di antara mereka adalah pemain ganda putra yang akan berhadapan dengan pemain China.
Oleh
YULIA SAPTHIANI
·4 menit baca
HUMAS PP PBSI
Hendra Setiawan (kanan)/Mohammad Ahsan menjadi salah satu dari dua wakil ganda putra Indonesia yang akan tampil pada semifinal All England. Dalam perempat final di Utilita Arena Birmingham, Jumat (18/3/2023), Hendra/Ahsan mengalahkan Liu Yu Chen/Ou Xuan Yi (China) 16-21, 21-19, 21-19.
BIRMINGHAM, JUMAT - Tertinggal pada hampir sepanjang gim ketiga, Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan menciptakan keajaiban dengan lolos ke semifinal turnamen bulu tangkis All England. Bersama Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, skuad ganda putra Indonesia akan bersaing dengan China pada semifinal.
Perang Indonesia melawan China itu akan terjadi antara Fajar/Rian melawan He Ji Ting/Zhou Hao Dong dan Hendra/Ahsan melawan Wang Chang/Liang Wei Keng di Birmingham Utilita Arena, Inggris, Sabtu (18/3/2023). Semifinalis lain dari Indonesia adalah ganda campuran, Rehan Naufal Kusharjanto/Lisa Ayu Kusumawati.
Fajar/Rian, yang mengalahkan juara bertahan, Bagas Maulana/Muhammad Shohibul Fikri, dengan skor 21-18, 21-13, pada perempat final, memiliki statistik kemenangan 2-1 atas He/Zhou, termasuk pada pertemuan terakhir yang terjadi pada semifinal Indonesia Masters 2022. Sebaliknya, Hendra/Ahsan tertinggal 1-2 dari Wang/Liang yang menang atas Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin 13-21, 21-19, 21-18.
“Wang/Liang lagi bagus, mereka sedang on fire. Kami akan fokus pemulihan dan untuk stretegi, pasti akan berdiskusi dulu dengan pelatih,” kata Hendra.
HUMAS PP PBSI
Hendra Setiawan (kiri)/Mohammad Ahsan akan berhadapan dengan Wang Chang/Liang Wei Keing (China) pada semifinal All England. Dalam perempat final di Utilita Arena Birmingham, Jumat (18/3/2023), mereka mengalahkan pasangan China lainnya, Liu Yu Chen/Ou Xuan Yi, 16-21, 21-19, 21-19.
Hendra/Ahsan memiliki waktu kurang dari 24 jam untuk memulihkan diri setelah bersaing ketat dengan pasangan China lainnya, Liu Yu Chen/Ou Xuan Yi. Pasangan Indonesia berjulukan The Daddies itu menang 16-21, 21-19, 21-19 setelah tertinggal pada hampir sepanjang gim ketiga.
Mereka tertinggal sejak perebutan gim pertama, lalu skor berselisih hingga enam poin menjelang dan setelah interval. Setelah tertinggal 8-14, juara All England 2014 dan 2019 itu perlahan mendekat dan terjadi posisi berimbang pada skor 18-18. Liu/Ou menambah tiga poin, tetapi setelah itu, Hendra/Ahsan menambah tiga poin beruntun.
Saking gembiranya, secara refleks, Ahsan bergaya menari untuk merayakan kemenangan sebelum bersalaman dan memeluk Hendra. Namun, setelah itu dia meminta maaf karena menurutnya merayakan kemenangan dengan berlebihan.
“Saya mohon maaf kepada lawan karena selebrasi saya tadi berlebihan. Itu murni karena refleks, lega setelah tertekan dari awal dan akhirnya bisa menang,” tutur Ahsan.
Kami akan fokus pemulihan dan untuk stretegi, pasti akan berdiskusi dulu dengan pelatih.
HUMAS PP PBSI
Hendra Setiawan (kiri)/Mohammad Ahsan merayakan kegembiraan setelah mengalahkan Liu Yu Chen/Ou Xuan Yi (China) 16-21, 21-19, 21-19 pada perempat final All England di Utilita Arena Birmingham, Jumat (18/3/2023). Pada semifinal, mereka akan berhadapan dengan pemain China lainnya, Wang Chang/Liang Wei Keng.
Pasangan peringkat ketiga dunia itu bercerita, dalam posisi seperti apapun, mereka tak boleh lepas harapan atau terlalu percaya diri bisa menang saat melawan Liu/Ou. Berdasarkan pengalaman kalah dari tiga laga sebelumnya, Liu/Ou selalu bisa menyusul meski Hendra/Ahsan tak mengendurkan permainan. “Intinya, kami jangan lengah, harus tetap fokus,” kata Ahsan.
Hendra pun merasa lega, bukan hanya karena bisa menang, tetapi karena bisa bermain maksimal. “Jadi, hasil menang atau kalah pada pertandingan tadi, kami merasa sudah mengeluarkan semua kemampuan,” katanya yang akan menjalani semifinal kelima bersama Ahsan pada All England setelah 2013, 2014, 2019, dan 2022.
Semifinal sesama Indonesia sebenarnya berpeluang terjadi antara Hendra/Ahsan dan Leo/Daniel. Namun, juara dunia yunior 2019 itu banyak melakukan kesalahan kecil hingga kalah dari Wang/Liang yang menjadi pesaing sejak masa yunior.
“Tadi, saya merasa bermain terlalu terburu-buru dan kurang maksimal di setiap pukulan, jadi banyak melakukan kesalahan sendiri. Kami sudah menyiapkan strategi no lob panjang, tidak banyak mengangkat bola, tetapi kurang maksimal pukulan-pukulannya,” jelas Leo.
Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin kalah dari Liang Wei Keng/Wang Chang (China) 21-13, 19-21, 18-21 pada perempat final All England di Utilira Arena Birmingham, Inggris, Jumat (18/3/2023). Mereka akan menjalani turnamen berikutnya di Swiss Terbuka.
Sementara, Daniel mengevaluasi diri bahwa mereka harus menjalani awal permainan dengan lebih baik. “Ini yang harus diperbaiki, tidak main jelek seperti tadi,” katanya.
Kesempatan untuk memperbaiki kesalahan itu ada pada turnamen berikutnya dalam Tur Eropa, yaitu di Swis Terbuka Super 300 yang akan berlangsung 21-26 Maret.
Peluang tampil lebih baik di Swiss Terbuka juga dimiliki Gregoria Mariska Tunjung setelah kalah dari Chen Yu Fei (China) 22-24, 21-23. Meski sudah memberi perlawanan maksimal, satu-satunya tunggal putri Indonesia di All England itu kurang puas dengan penampilannya.
“Saat adu reli, banyak ragu-ragu. Beberapa kali, Chen lebih berani terutama di poin akhir dan dia memang terlihat lebih tenang,” kata Gregoria.
Juara dunia tunggal putri yunior 2017 itu pun bertekad ingin lebih konsisten di setiap pertandingan seperti pemain top. Namun, Gregoria tidak ingin berpikir lebih jauh dulu. Dia berusaha fokus untuk tantangan terdekat, bermain di Swiss Terbuka.
Gregoria Mariska Tunjung kalah dari Chen Yu Fei 22-24, 21-23 pada perempat final turnamen bulu tangkis All England di Utilita Arena Birmingham, Inggris, Jumat (18/3/2023). Selanjutnya, Gregoria akan bermain di Swiss Terbuka, 21-26 Maret.
Bergugurannya para pemain unggulan, termasuk tiga unggulan teratas tunggal putra (Viktor Axelsen Jonatan Christie, dan Anthony Sinisuka Ginting) membuat persaingan semifinal diwarnai hadirnya banyak pemain non unggulan. Dari 20 wakil pada babak empat besar dari lima nomor, jumlah unggulan dan non unggulan berimbang.
Satu-satunya nomor yang diwarnai persaingan unggulan empat besar adalah tunggal putri. Akane Yamaguchi (1) akan melawan Chen Yu Fei (4), sementara An Se-young (2) berhadapan dengan Tai Tzu Ying (3).