Pencarian Jati Diri AC Milan dan Tottenham Hotspur di Jalur Eropa
Duel babak 16 besar Liga Champions Eropa menjadi ”pelarian” bagi AC Milan dan Tottenham Hotspur dari buruknya performa di kancah domestik. Mereka mencari jati diri berbeda di Eropa.
Oleh
ADRIAN FAJRIANSYAH
·4 menit baca
AFP/MIGUEL MEDINA
Gelandang AC Milan, Rade Krunic, mencoba menyundul bola dalam pertandingan Liga Italia antara Inter Milan dan AC Milan di Stadion Giuseppe Meazza, Milan, Senin (6/2/2023) dini hari WIB. Inter Milan mengalahkan AC Milan, 1-0.
MILAN, SENIN — Laga AC Milan versus Tottenham Hotspur dalam babak 16 besar Liga Champions Eropa akan menjadi pertemuan kedua tim yang mencari jati diri berbeda setelah sempat tertatih-tatih. Milan lebih diunggulkan merebut poin penuh karena bermain di hadapan pendukung sendiri dan mulai menemukan momentum kebangkitan. Sebaliknya, Tottenham sedang dilanda badai cedera yang merundung pemain bintang mereka.
”Kami ingin menang (atas Tottenham). Kami tahu itu akan menjadi pertandingan yang sulit. Tetapi, kami bakal bekerja menyiapkan diri dengan baik beberapa hari ke depan agar bisa 100 persen menghadapi Tottenham,” ujar bek sayap kiri Milan, Theo Hernandez, dilansir Football-Italia.
Pada laga babak 16 besar di Stadion San Siro, Milan, Rabu (15/2/2023) dini hari WIB nanti, performa Milan dan Spurs tidak baik-baik saja. Mereka seolah mendapatkan kutukan di awal tahun ini. Milan, juara bertahan Liga Italia, hanya meraih dua kemenangan, dua imbang, dan tiga kekalahan dalam tujuh laga terakhir di kompetisi domestik. Mereka memasukkan sembilan gol, tetapi kemasukan 15 gol.
Rentetan hasil buruk itu membuat Milan tercecer ke urutan kelima Liga Serie A Italia dengan 41 poin dari 22 laga sehingga nyaris tidak mungkin lagi mengejar Napoli di puncak klasemen dengan 59 poin dari 22 laga. Sebelumnya, ”Setan Merah” sudah kehilangan peluang untuk mengangkat trofi Piala Italia karena gugur di babak 16 besar seusai kalah 0-1 dari Torino. Mereka pun dihancurkan Inter Milan 0-3 pada perebutan Piala Super Italia.
AP/ANTONIO CALANNI
Reaksi Pelatih AC Milan Stefano Pioli dalam pertandingan Liga Italia antara Inter Milan dan AC Milan di Stadion Giuseppe Meazza, Milan, Senin (6/2/2023) dini hari WIB. Inter Milan mengalahkan AC Milan, 1-0.
Nasib serupa dialami Tottenham. ”Si Lili Putih” cuma menang tiga kali dan kalah empat kali dalam tujuh laga terakhir di Liga Inggris. Klub asal London utara itu memasukkan sembilan gol, tetapi kemasukan 12 gol. Grafik buruk itu membuat mereka tertahan di urutan kelima Liga Inggris dengan 39 poin dari 23 laga.
Di atas kertas, Tottenham telah tertinggal jauh dari Arsenal di puncak klasemen dengan 51 poin dari 21 laga. Sebelumnya, mereka sudah kehilangan peluang juara Piala Liga karena gugur dari babak ketiga seusai kalah 0-2 dari Nottingham Forest. Beruntung, mereka mampu lolos ke babak keempat Piala FA dengan berjumpa Sheffield United pada 2 Maret mendatang.
Semangat kebangkitan
Walaupun sama-sama sedang menderita, Milan lebih berpeluang untuk menang atas Tottenham. Salah satu pemantiknya adalah kemenangan 1-0 atas Torino. Hasil itu mengakhiri tren negatif ”I Rossoneri” alias ”Si Merah-Hitam” sebulan terakhir. Mereka pun bersemangat untuk menjaga momentum kebangkitan tersebut.
”Kami telah berevolusi secara taktik. Jadi, kami dapat melakukan hal yang berbeda. Sekarang, yang utama adalah kami terus melakukannya dengan semangat yang tepat,” kata Pelatih Milan Stefano Pioli.
Pioli lebih percaya diri karena perubahan strategi yang radikal mulai membuahkan hasil. Semula, keputusan Pioli mengubah formasi dari 4-2-3-1 menjadi 3-5-2 saat kalah 0-1 dari Inter dalam pekan ke-21 Liga Italia menuai kritik hebat dari berbagai pihak.
AP/ANTONIO CALANNI
Penjaga gawang Inter Milan, Andre Onana (kanan), menyelamatkan gawangnya dari ancaman gelandang AC Milan, Brahim Diaz, dalam pertandingan Liga Italia antara Inter Milan dan AC Milan di Stadion Giuseppe Meazza, Milan, Senin (6/2/2023) dini hari WIB. Inter Milan mengalahkan AC Milan, 1-0.
Kendati demikian, Pioli bergeming dengan tetap memainkan formasi tiga bek, tetapi memainkan lebih banyak penyerang dari dua menjadi tiga ujung tombak. Hasilnya, tim bermain lebih solid secara menyerang maupun bertahan dan bisa memetik tiga poin atas Torino.
Kami telah berevolusi secara taktik. Jadi, kami dapat melakukan hal yang berbeda. Sekarang, yang utama adalah kami terus melakukannya dengan semangat tepat. (Stefano Pioli)
Pelatih berusia 57 tahun itu disinyalir akan mempertahankan taktik itu ketika menjamu Tottenham. ”Saya percaya pelatih harus menganalisis dan mengevaluasi penampilan tim dan mencari tahu apa yang perlu dikembangkan. Kami kebobolan rata-rata empat gol per pertandingan akhir-akhir ini. Jadi, jelas ada sesuatu yang tidak berjalan dan patut dibenahi,” ujar Pioli.
Ia lebih berseri-seri karena sejumlah pemain penting yang cedera mulai pulih dan boleh jadi bisa diturunkan kontra Tottenham. Mereka antara lain bek Fikayo Tomori, yang sempat cedera otot rotator pinggul kiri, dan gelandang Ismail Bennacer yang sempat cedera otot paha kiri.
Tottenham pincang
Sementara Spurs bertolak ke Milan dengan keadaan pincang. Skuad asuhan manajer Antonio Conte itu kehilangan empat pemain inti karena badai cedera. Awalnya, mereka sudah tidak bisa diperkuat kiper sekaligus kapten Hugo Lloris karena cedera lutut sejak 6 Februari, gelandang Ryan Sessegnon yang cedera hamstring pada 11 Februari, dan gelandang Yves Bissouma.
AFP/ADRIAN DENNIS
Pemain Tottenham Hotspur, Harry Kane, merayakan golnya ke gawang Manchester City pada laga Liga Inggris di Stadion Tottenham Hotspur, London, Minggu (5/2/2023). Tottenham menang 1-0 pada laga itu.
Situasi semakin parah karena gelandang Rodrigo Bentancur menyusul cedera lutut kiri saat Tottenham kalah 1-4 dari Leicester City dalam pekan ke-23 Liga Inggris, Sabtu, dan diprediksi tidak bisa melanjutkan sisa musim ini. Adapun gelandang Pierre-Emile Hojbjerg absen karena akumulasi kartu kuning.
Kondisi itu pastinya akan menjadi tantangan berat untuk Conte yang baru pulih dari operasi kantong empedu. ”Kami harus menemukan lagi jalan kemenangan. Kami tahu para pemain bisa beraksi dengan baik seusai pertandingan seperti ini (kalah 1-4 dari Leicester) dan kami harus konsisten,” ujar Cristian Stellini, asisten manajer Spurs, dilansir laman resmi klub itu. (AFP)