Perenang Yunior Indonesia Berkembang dalam Uji Tanding Lawan Singapura
Perenang yunior Indonesia, Adellia memecahkan dua rekor nasional pada nomor 50 dan 100 meter gaya dada. Selain itu sejumlah nama lain yang tampil apik, di antaranya Michelle Surjadi Fang dan Ni Putu Pande Lisa Primasari.
Oleh
NASRUN KATINGKA
·4 menit baca
NASRUN KATINGKA
Para perenang Indonesia dan Singapura berfoto bersama seusai hari kedua pertandingan uji coba di Stadion Akuatik Gelora Bung Karno, Jakarta, Minggu (29/1/2023). Tim Singapura berhasil tampil dominan memenangi 33 dari 50 nomor yang dipertandingkan.
JAKARTA, KOMPAS – Pengurus Besar Persatuan Renang Seluruh Indonesia merampungkan hari kedua uji tanding melawan tim nasional Singapura di Stadion Akuatik Gelora Bung Karno, Jakarta, Minggu (29/1/2023). Meskipun perenang Singapura tampil dominan, sejumlah perenang yunior Indonesia turut tampil apik, bahkan mampu memecahkan sejumlah rekor nasional.
Selama dua hari penyelenggaraan (28-29 Januari), Singapura yang merupakan juara umum renang SEA Games 2021, berhasil menguasai 33 dari 50 nomor yang dipertandingkan. Adapun Indonesia memenangi 17 nomor lainnya.
Manajer tim nasional renang Indonesia, Wisnu Wardhana menyebut, duel menghadapi Singapura menjadi panggung yang tepat bagi perenang Indonesia yang banyak dihuni atlet belia berusia di bawah 18 tahun. Apalagi, perenang-perenang yunior tersebut akan melakoni seleksi nasional untuk berebut tempat masuk pelatnas SEA Games 2023 di Kamboja.
“Selama dua hari ini, perenang kita (Indonesia) yang mayoritas atlet yunior belajar banyak hal dari Singapura yang merupakan negara terkuat di kawasan Asia Tenggara. Mereka belajar persiapan, fokus, hingga mental bertanding. Sejumlah nama tampil mengesankan dan menunjukkan progres yang baik,” kata Wisnu.
Hari pertama uji tanding tim renang Indonesia melawan tim nasional Singapura di Stadion Akuatik Gelora Bung Karno, Jakarta, Sabtu (28/1/2023). Tim Singapura berhasil tampil dominan memenangi 18 dari 26 nomor yang dipertandingkan
Salah satu penampil terbaik dari Indonesia, yakni Adellia, perenang berusia 18 tahun asal Jawa Barat. Adellia yang terpilih menjadi perenang putri terbaik, berhasil memecahkan dua rekor nasional. Pada nomor 100 meter gaya dada, Adellia mencatatkan waktu 1 menit 9,38 detik. Catatan waktu ini memecahkan rekor Ressa Kurnia Dewi, 1 menit 9,85 detik yang dibuat di kejuaraan nasional di Bali pada April 2022.
Satu rekor lainnya dibuat Adellia saat memecahkan rekor nasional 50 meter gaya dada milik Anandia Treciel Vanessae Evato. Adellia mencatatkan waktu 31,99 detik, mengungguli rekor Anandia 32,21 detik yang juga tercipta di kejuaraan nasional di Bali.
“Cukup puas dengan penampilan dua hari. Merasa banyak berkembang, apalagi pengalaman pertama bisa bertanding di kolam 25 meter. Meskipun cukup kelelahan dua hari tampil di beberapa nomor, tetapi harus cepat recovery sebelum seleksi nasional (SEA Games) bulan depan,” ujar Adellia.
Renang Indonesia punya potensi luar biasa. Sudah saatnya Indonesia mengandalkan perenang muda di di turnamen seperti SEA Games.
NASRUN KATINGKA
Perenang Indonesia, Adellia (kiri) saat mendapat penghargaan perenang putri terbaik dalam uji coba melawan tim nasional renang Singapura di Stadion Akuatik Gelora Bung Karno, Jakarta, Minggu (29/1/2023). Adelia juga berhasil memecahkan dua rekor nasional, yakni nomor 50 dan 100 meter gaya dada putri.
Penampilan Adellia menjadi salah satu perenang dengan perkembangan cukup menanjak. Pada dua kejuaraan nasional tahun 2022, yakni Festival Akuatik Indonesia dan Kejuaraan Akuatik Indonesia Terbuka, Adellia juga membukukan rekor nasional kelompok umur 1 (16-18 tahun) pada nomor 50 meter dada. Selain itu, dia juga sempat memperbarui rekor 100 meter gaya dada atas namanya sendiri di Kejuaraan Renang Asia Tenggara Kelompok Umur di Malaysia, Desember 2022.
“Renang Indonesia punya potensi luar biasa. Sudah saatnya Indonesia mengandalkan perenang muda di di turnamen seperti SEA Games. Kita punya banyak perenang muda yang perlu diberi kesempatan,” kata pelatih tim nasional renang Indonesia, Michael Piper.
Si belia Michelle
Nama lain yang cukup menarik perhatian adalah Michelle Surjadi Fang. Perenang belia yang masih berusia 13 tahun ini turut tampil mengesankan. Selama dua hari pertandingan, Michelle sempat dua kali tampil mendahului perenang Singapura yang memiliki umur atasnya.
Pada nomor 200 meter gaya punggung, dengan catatan waktu 2 menit 19,67 detik, Michelle berhasil mendahului perenang Singapura berusia 17 tahun, Carol Rachmadi dengan capaian waktu 2 menit 22,51 detik. Adapun pada nomor 50 meter gaya punggung, Michelle kembali finis pertama saat berduel dengan perenang Singapura yang memiliki umur 12 tahun di atasnya, Marina Chan. Michelle mencatatkan waktu 29,70 detik, unggul 0,17 detik dari Marina.
Perenang Banten, Michelle Surjadi Fang, saat bertanding pada nomor 200 meter gaya ganti perseorangan putri kategori kelompok umur 12-13 tahun dalam Festival (Kejuaraan Nasional) Akuatik Indonesia 2022 di Stadion Akuatik Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Jumat (29/7/2022). Michelle menjadi yang tercepat pada nomor ini dengan waktu 5 menit 18,81 detik.
“Saya pikir di usianya yang sangat belia, Michelle sudah siap berada di turnamen yang besar. Ini waktu yang tepat. Banyak perenang Olimpiade, memulai karir senior dari usia 13-14 tahun. Saya yakin dia mampu membuktikan kualitas pada seleksi nasional nanti dan menjadi wakil Indonesia di SEA Games 2023,” kata Piper.
Selain itu, pelatih asal Australia ini turut memuji perkembangan atlet kategori yunior lain seperti, Ni Putu Pande Lisa Primasari (15), Serenna Karmelita Muslim (18), dan Romeo Lingga Al Farizi (18). Tiga perenang ini juga turut memenangkan lomba menghadapi perenang Singapura. Lisa berhasil memenangkan nomor 100 meter gaya punggung, sedangkan Serenna unggul di nomor 100 meter gaya bebas. Adapun, Romeo berhasil finis tercepat di nomor 50 meter gaya punggung.
"Dengan nama-nama perenang muda yang ada, jika konsisten menjalankan program (pelatnas), saya berharap Indonesia punya tim renang yang kuat pada 2025 atau 2027 nanti," ujar Piper.