Banyak liku dalam karier dan kehidupan pribadi dilalui mantan petenis nomor satu dunia Victoria Azarenka. Kini, ibu dari satu putra itu menapaki kebangkitannya.
Oleh
YULIA SAPTHIANI
·4 menit baca
AP/AARON FAVILA
Petenis Belarus Victoria Azarenka merayakan kemenangan atas petenis Amerika Serikat Jessica Pegula seusai laga perempat final Grand Slam Australia Terbuka di Melbourne Park, Melbourne, Australia, Selasa (24/1/2023). Azarenka lolos ke semifinal Australia Terbuka untuk pertama kali sejak 2013.
MELBOURNE, SELASA — Menjuarai turnamen tenis berlevel Grand Slam membutuhkan ketangguhan teknis, fisik, dan mental dalam tujuh pertandingan selama dua pekan. Menjuarainya lebih dari satu kali, apalagi secara beruntun, adalah hal yang lebih dari luar biasa.
Victoria Azarenka pernah melakukan itu dalam turnamen Australia Terbuka dan dia berkesempatan menambah gelar juara dari Melbourne Park, satu dekade kemudian. Mantan tunggal putri nomor satu dunia itu mendapat kesempatan tersebut ketika lolos ke semifinal setelah menyingkirkan unggulan ketiga, Jessica Pegula.
Kemenangan atas Pegula, 6-4, 6-1, pada perempat final di Rod Laver Arena, Melbourne Park, Selasa (24/1/2023), mengantarkan Azarenka pada semifinal Australia Terbuka untuk pertama kalinya setelah juara pada 2013. Gelar di tempat yang sama, setahun sebelumnya, menjadi gelar pertama petenis Belarus itu dari arena Grand Slam.
Dengan trofi juara pada 2012 dan 2013, Azarenka menjadi tunggal putri terakhir yang bisa mempertahankan gelar juara Australia Terbuka. Dalam sembilan tahun berikutnya, gelar selalu berpindah pada tujuh pemain.
AFP/DAVID GRAY
Legenda tenis Australia Rod Laver (tengah) menyaksikan duel antara petenis Belarus Victoria Azarenka dan petenis Amerika Serikat Jessica Pegula pada laga perempat final Grand Slam Australia Terbuka di Melbourne Park, Melbourne, Australia, Selasa (24/1/2023).
Azarenka yang tampil di Melbourne Park tahun ini bukanlah petenis yang berperingkat ketiga dunia pada awal 2012, lalu memuncaki peringkat dunia setelah juara. Dia adalah petenis peringkat ke-24 yang telah melewati masa suram dalam karier dan kehidupan pribadi, serta menjadi ibu dari seorang putra, Leo (6).
Dia bahkan berjuang menghadapi gangguan kecemasan dalam beberapa bulan terakhir. Salah satu bentuk gangguan kesehatan mental itu muncul karena Azarenka takut mengalami kegagalan.
”Saya berada pada masa tidak bisa menemukan hal yang baik pada diri sendiri. Saya mematahkan beberapa raket setelah pertandingan di Ostrava. Itu adalah momen yang sangat sulit,” tutur Azarenka.
Dia bercerita tentang momen setelah kalah pada turnamen WTA 250 Ostrava, Ceko, Oktober 2022. Saat itu, Azarenka kalah dari Ekaterina Alexandrova, 4-6, 6-4, 2-6, pada babak pertama. Mentalnya terpuruk.
AFP/DAVID GRAY
Victoria Azarenka (kanan) memeluk Jessica Pegula (AS) yang dikalahkannya pada laga perempat final Grand Slam Australia Terbuka di Melbourne Park, Melbourne, Australia, Selasa (24/1/2023).
Azarenka, yang pernah berebut hak asuh Leo dengan kekasihnya hingga mengganggu kariernya itu, menghadapi gangguan kecemasan secara perlahan. Dia memulai dengan menerima kondisinya.
”Saya juga menerima ketakutan yang dirasakan sambil melangkah maju, selangkah demi selangkah. Proses yang dijalani secara perlahan itu membuat saya merasa percaya diri kembali, bahagia, lebih bisa terbuka, dan penuh belas kasih,” ujarnya.
Proses yang dijalani secara perlahan itu membuat saya merasa percaya diri kembali, bahagia, lebih bisa terbuka, dan penuh belas kasih.
Rasa percaya diri, bahagia, dan terbuka untuk menghadapi tantangan baru membuka jalan untuk mencapai semifinal Australia Terbuka dalam usia 33 tahun. Selain pada masa terbaiknya, yaitu 2012-2013, Azarenka pernah mendapat kesempatan untuk menambah gelar juara Grand Slam ketika tampil pada final Amerika Serikat Terbuka 2020.
AFP/ANTHONY WALLACE
Petenis Belarus Victoria Azarenka memukul bola melawan petenis Amerika Serikat Jessica Pegula pada laga perempat final Grand Slam Australia Terbuka di Melbourne Park, Melbourne, Australia, Selasa (24/1/2023).
Dia mencapai itu sebagai petenis non-unggulan yang menyingkirkan salah satu favorit juara, Serena Williams, pada semifinal. Azarenka pun tampil baik saat melawan Naomi Osaka pada laga puncak meski akhirnya kalah 6-1, 3-6, 3-6.
Untuk mencapai laga ketujuh di Melbourne Park tahun ini, penggemar Steffi Graf itu harus mengalahkan Elena Rybakina lebih dulu, pada semifinal, Kamis. Petenis Kazakhstan kelahiran Rusia itu untuk pertama kalinya mencapai empat besar Australia Terbuka setelah mengalahkan Jelena Ostapenko, 6-2, 6-4.
Meski berstatus sebagai juara Wimbledon, Rybakina berada di luar radar untuk menjadi bagian dari semifinalis tunggal putri. Namun, groundstroke datar yang keras serta ketenangan dalam setiap pertandingan membuatnya bisa menempuh tahap terjauh sejak debut pada Australia Terbuka 2019 di fase kualifikasi.
Selain karakternya yang tenang, Rybakina mempunyai senjata lain, yaitu servis yang lebih baik dibandingkan ketika dia menjuarai Wimbledon. Dari lima babak, petenis berusia 23 tahun itu membuat 35 as, terbanyak di antara tunggal putri lain.
AFP/DAVID GRAY
Petenis Kazakhstan Elena Rybakina memukul bola melawan Jelena Ostapenko (Latvia) pada laga perempat final Grand Slam Australia Terbuka di Melbourne Park, Melbourne, Australia, Selasa (24/1/2023).
”Saya berusaha menambah kekuatan pada servis karena selalu ada faktor yang bisa dikembangkan. Sekarang, itu menjadi senjata saya,” kata Rybakina yang mengalahkan Azarenka pada satu pertemuan sebelumnya, yaitu babak ketiga WTA 1000 Indian Wells 2022.
Dua tempat lain di semifinal tunggal putri akan diperebutkan pada laga Rabu ini. Aryna Sabalenka, peringkat kelima yang menjadi petenis peringkat sepuluh besar tersisa, akan berhadapan dengan Donna Vekic. Sementara itu, Karolina Pliskova melawan Magda Linette.
Di tunggal putra, dua tiket semifinal pertama didapat Karen Khachanov yang akan berhadapan dengan Stefanos Tsitsipas. Khachanov sedikit diuntungkan dengan cedera pergelangan tangan kanan lawannya, Sebastian Korda, hingga tak perlu menyelesaikan pertandingan untuk memenangi perempat final. Korda mundur ketika Khachanov unggul 7-6 (7/5), 6-3, 3-0.
Pada laga lain, Tsitsipas menghentikan kejutan yang dibuat petenis Ceko, Jiri Lehecka, dengan kemenangan 6-3, 7-6 (7/2), 6-4. Sebelum berjumpa Tsitsipas, Lehecka menyingkirkan tiga unggulan, yaitu Borna Coric (unggulan ke-21), Cameron Norrie (11), dan Felix Auger-Aliassime (6). (AFP/REUTERS)