Proposal Anggaran Bantuan Pelatnas Masuk Tahap Pra ”Review”
Proposal anggaran bantuan pelatnas tahun ini yang diusulkan pengurus cabang kepada Kemenpora masuk tahap pra ”review”. Para cabang berharap anggaran bantuan itu bisa segera turun agar pelatnas bisa optimal.
Oleh
ADRIAN FAJRIANSYAH
·5 menit baca
AP/DITA ALANGKARA
Ganda putri Indonesia, Greysia Polii dan Apriyani Rahayu, merayakan kemenangan atas ganda putri Korea Selatan, Lee So-hee/Shin Seung-chan, dalam final Olimpiade Tokyo 2020 di Tokyo, Jepang, Sabtu (31/7/2021).
JAKARTA, KOMPAS — Proposal anggaran bantuan pemusatan latihan nasional dari Kementerian Pemuda dan Olahraga ke pengurus cabang olahraga tahun ini memasuki tahap pra review (ulasan). Sejauh ini, Kemenpora masih terkendala surat mandat dari Menpora Zainudin Amali kepada Pelaksana Tugas Deputi IV Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Kemenpora Raden Isnanta sehingga proses review belum bisa dilaksanakan secepatnya.
Asisten Deputi Olahraga Unggulan pada Deputi IV Kemenpora Surono saat dihubungi dari Jakarta, Jumat (20/1/2023), mengatakan, proses review terhambat urusan administrasi, yakni karena perubahan nomenklatur surat keputusan tim review dari berpatokan dengan Peraturan Presiden Nomor 95 Tahun 2017 tentang Peningkatan Prestasi Olahraga Nasional menjadi Perpres No 86/2021 tentang Desain Besar Olahraga Nasional. Lalu, belum ada surat mandat Menpora kepada Isnanta yang menggantikan sementara peran Chandra Bhakti yang pensiun per 1 Oktober 2022.
Untuk nomenklatur surat keputusan tim review, tambah Surono, itu sudah beres setelah surat keputusan baru ditandatangani oleh Isnanta. Sekarang tinggal surat mandat dari Menpora kepada Isnanta yang belum beres. Namun, surat mandat itu telah diusulkan kepada Menpora. ”Mudah-mudahan, surat mandat itu selesai hari ini (Jumat),” ujar Surono.
Agar hambatan administrasi itu tidak berefek lebih lanjut kepada proses review, Surono menuturkan, pihaknya berinisiatif melakukan pra review yang dimulai Jumat. ”Selagi menunggu surat mandat beres, kami lakukan pra review. Sifatnya informal, tetapi memungkinkan kami segera tahu kapasitas sebenarnya dari cabang-cabang terkait. Dengan begitu, kalau masuk proses review, kita bisa cepat atau tidak bertele-tele seperti biasanya yang sangat melelahkan,” katanya.
KOMPAS/RONY ARIYANTO NUGROHO
Lifter Indonesia, Eko Yuli Irawan, saat beraksi dalam nomor 61 kilogram putra cabang angkat besi pada SEA Games Vietnam 2021 di Hanoi Training Center, Hanoi, Vietnam, Jumat (20/5/2022). Eko Yuli Irawan meraih medali emas dalam nomor ini. Total nilai angkatan yang dikumpulkan Eko Yuli Irawan adalah 290 kilogram.
Menurut Surono, pra review itu dilakukan bersama pengurus cabang prioritas lebih dahulu. Kategori cabang prioritas itu ialah yang berpeluang lolos dan meraih medali Olimpiade Paris 2024. Kemudian, cabang yang berpeluang meraih medali Asian Games Hangzhou, China, 2022 di tahun ini dan cabang yang berpotensi merebut emas SEA Games Kamboja 2023.
Dari kategori itu, bulu tangkis, angkat besi, dan panjat tebing yang mendapatkan kesempatan pra review lebih dahulu. Bulu tangkis menyumbangkan satu emas melalui ganda putri Greysia Polii/Apriyani Rahayu dan perunggu lewat tunggal putra Anthony Sinisuka Ginting pada Olimpiade Tokyo 2020.
Angkat besi mempersembahkan perak melalui lifter 61 kilogram (kg) Eko Yuli Irawan, perunggu dari lifter 73 kg Rahmat Erwin Abdullah, dan perunggu dari lifter putri 49 kg Windy Cantika Aisah pada Olimpiade 2020. Karena para atletnya punya prestasi dan memegang rekor dunia, panjat tebing dinilai berpeluang besar membawa pulang emas dari nomor speed putra pada Olimpiade 2024.
Mudah-mudahan, reviewhingga perjanjian kerja sama (PKS) bisa mulai jalan dari pekan depan. Yang jelas, kami ingin menyalurkan anggaran bantuan pelatnas secepatnya dengan sesuai aturan.
”Mudah-mudahan, review hingga perjanjian kerja sama (PKS) bisa mulai jalan dari pekan depan. Yang jelas, kami ingin menyalurkan anggaran bantuan pelatnas secepatnya dengan sesuai aturan. Selain itu, karena anggaran terbatas, semua cabang mesti maklum kalau kami melakukan skala prioritas. Kami ingin membentuk tim pelatnas yang efisien, jumlahnya kecil, tetapi benar-benar bisa berprestasi,” kata Surono.
KOMPAS/RONY ARIYANTO NUGROHO
Aksi pesenam Indonesia, Ameera Rahma Janni Hariadi, ketika beraksi dalam nomor all around cabang senam SEA Games Vietnam di Quan Ngua Gymnasium, Hanoi, Vietnam, Sabtu (14/5/2022). Pesenam Indonesia lainnya, Rifda Irfana Lutfi, meraih medali emas dalam nomor ini dengan total perolehan nilai 49650. Pencapaian prestasi medali emas ini menjadi prestasi pertama kali diraihnya di nomor all around tersebut.
Harap secepatnya
Wakil Ketua II Pengurus Besar Persatuan Senam Indonesia Dian Widjaja Kesumawati menyampaikan, pihaknya berharap anggaran bantuan pelatnas tahun ini bisa turun lebih cepat dibandingkan dengan tahun lalu pada Maret. Sebab, tim senam mesti menyiapkan diri jauh-jauh hari, yakni tim putra untuk SEA Games 2023 dan tim putri untuk Asian Games 2022 ataupun kualifikasi Olimpiade 2024.
Pelatnas senam hanya diisi empat atlet nomor artistik, yakni Abiyu Rafi (20) dan Joseph Sianturi (20) di putra, serta Rifda Irfanaluthfi (23) dan Ameera Rahma Janni (16). ”Tim putra fokus ke SEA Games karena ajang kali ini cuma mempertandingkan artistik putra, sedangkan tim putri otomatis fokus ke Asian Games atau kualifikasi Olimpiade,” ujar Dian.
Dian mengatakan, kedua tim itu butuh persiapan yang benar-benar matang. Sebab, kedua atlet putra masih minim pengalaman, yakni Abiyu sempat tampil di SEA Games Vietnam 2021 tahun lalu, tetapi dalam kondisi cedera engkel kaki dan Joseph baru akan menjalani debut SEA Games di Kamboja.
Keduanya ditargetkan bisa menyumbangkan perunggu atau perak di SEA Games. ”Karena masih muda, mereka butuh banyak tambahan jam terbang. Kami harap mereka bisa ikut seri Piala Dunia 2023 sebelum SEA Games, yakni di Doha, Qatar (1-4 Maret), Baku, Azerbaijan (9-12 Maret), dan Kairo, Mesir (27-30 April),” kata Dian.
YOSEPHA DEBRINA RATIH PUSPARISA
Tim senapan berlatih dalam pemusatan latihan nasional di Lapangan Tembak, Senayan, Jakarta, Rabu (23/11/2022). Menurut Ketua Komite Kepelatihan dan Pendidikan Pengurus Besar Persatuan Berburu dan Menembak Seluruh Indonesia (PB Perbakin) Glenn Clifton Apfel, sejumlah negara yang patut diwaspadai adalah China, India, dan Korea Selatan.
Karena jadwal Asian Games dan Kejuaraan Dunia 2023 nyaris bersamaan, Rifda kemungkinan diprioritaskan mengumpulkan poin kualifikasi Olimpiade. Sementara itu, Ameera diarahkan mempersempit jarak kualitas dengan Rifda. ”Untuk mengejar target itu, Rifda minimal harus ikut dua seri Piala Dunia dan Kejuaraan Asia 2023 (di Singapura sekitar Mei) sebagai kualifikasi Kejuaraan Dunia 2023 (di Antwerp, Belgia, pada 29 September-8 Oktober),” ujar Dian.
Pelatih kepala pelatnas menembak, Glenn C Apfel, mengutarakan, meskipun pelatnas menembak tidak pernah putus dengan dukungan biaya mandiri yang diusahakan Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Menembak Indonesia Joni Supriyanto, pihaknya tetap berharap anggaran bantuan pelatnas tahun ini bisa disalurkan secepatnya. Sebab, itu kewajiban pemerintah agar pelatnas optimal.
Pelatnas menembak diisi tujuh atlet yang meraih emas SEA Games 2021. Karena menembak tidak ada di SEA Games 2023, otomatis para atlet itu fokus ke Asian Games dan kualifikasi Olimpiade. Mereka diharapkan bisa menyumbangkan emas di Asian Games dan minimal mempertahakan prestasi lolos ke nomor senapan angin 10 meter putri dan senapan api tiga posisi 50 meter putri Olimpiade. ”Anggaran bantuan pelatnas akan digunakan untuk membeli amunisi dan pemusatan latihan ke luar negeri agar performa atlet optimal,” kata Glenn.