PSSI memastikan ada perkembangan positif mengenai isu kelanjutan Liga 2 dan Liga 3. Itu karena ada komitmen dukungan dari pemerintah untuk kedua kompetisi tersebut.
Oleh
ADRIAN FAJRIANSYAH
·4 menit baca
KOMPAS/ADRIAN FAJRIANSYAH
Sekretaris Jenderal PSSI Yunus Nusi (kiri) dan Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali menjawab pertanyaan wartawan usai membahas kelanjutan Liga 2 dan Liga 3 di kantor Kemenpora, Jakarta, Kamis (19/1/2023).
JAKARTA, KOMPAS — Setelah berdiskusi dengan Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali, Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia memastikan ada perkembangan positif mengenai kelanjutan Liga 2 maupun Liga 3. Salah satu faktornya, ada komitmen dukungan dari pemerintah untuk kedua kompetisi tersebut.
”Ada progres yang positif dari diskusi tadi. Kami berterima kasih kepada Menpora karena ada dukungan dari pemerintah. Insya Allah, ini jadi solusi terbaik untuk PT LIB selaku operator kompetisi dan klub-klub,” ujar Sekretaris Jenderal PSSI Yunus Nusi dalam konferensi pers bersama Zainudin di kantor Kemenpora, Jakarta, Kamis (19/1/2023).
Yunus yang mewakili PSSI dan Direktur Utama PT Liga Indonesia Baru (LIB) Ferry Paulus mengatakan, dia dan Menpora coba mencari jalar keluar terbaik untuk kelanjutan Liga 2. Pemerintah akan memberikan dukungan terhadap kompetisi tersebut. Kabar positif itu akan segera dilaporkan kepada Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan dan Ferry.
Selanjutnya, Ketua Umum PSSI akan melakukan rapat dengan Komite Eksekutif PSSI. PSSI lalu meminta PT LIB untuk berkonsolidasi dan mengundang klub-klub Liga 2. ”Saya laporkan perkembangan itu hari ini. Mudah-mudahan besok (Jumat, 20/1/2023) dilaksanakan rapat bersama Exco PSSI. Saya akan minta ketua umum menghubungi anggota Exco, emergency call. Isi rapatnya sepaket membahas Liga 2 dan Liga 3,” kata Yunus.
KOMPAS/ADRIAN FAJRIANSYAH
Sekretaris Jenderal PSSI Yunus Nusi (kiri) dan Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali, Kamis (19/1/2023).
Terkait bentuk kompetisi kalau Liga 2 dan Liga 3 dilanjutkan, serta promosi-degradasi Liga 1, Yunus menuturkan, hal itu hanya bisa diputuskan dalam rapat Exco PSSI. ”Saya laporkan dahulu hasil diskusi ini kepada ketua umum dan Exco,” tuturnya.
Zainudin menjelaskan, diskusi itu adalah tindak lanjut pertemuan dirinya dan perwakilan 10 klub dari total 28 klub peserta Liga 2 serta anggota Asosiasi Pemain Profesional Indonesia mengenai kelanjutan Liga 2 dan Liga 3 di Kemenpora, Senin (16/1/2023). Hal itu pun sesuai arahan Presiden Joko Widodo yang minta Menpora mencari jalan keluar terbaik terkait masalah tersebut.
”Presiden minta carikan jalan keluar terbaik, tetapi pemerintah tidak punya wewenang memutar kompetisi, itu ranah PSSI melalui PT LIB. Makanya, saya cuma bisa mengajak diskusi agar tidak ada kesan intervensi. Kesimpulannya, sekjen akan melapor ke ketua umum dan exco lebih dahulu. PT LIB akan mengumpulkan seluruh klub Liga 2 untuk berdiskusi. Apa pun keputusan mereka, kami akan dukung,” ujar Zainudin.
Klub terbelah
Menurut Yunus, pihaknya harus mengumpulkan Exco PSSI dan klub karena kenyataanya klub terbelah mengenai isu kelanjutan kompetisi. PT LIB mengaku ada 19 klub Liga 2 yang menandatangani kesepakatan penghentian Liga 2, seperti yang tersebar di media sosial beberapa hari terakhir. ”Daftar itu ada di PT LIB,” katanya.
KOMPAS/ADRIAN FAJRIANSYAH
Sekretaris Jenderal PSSI Yunus Nusi (kiri) dan Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali
Namun, dalam pertemuan dengan Menpora, ada perwakilan dua klub yang masuk dalam daftar 19 klub Liga 2 yang menandatangani kesepakatan penghentian Liga 2. Mereka adalah Karo United FC dan Persipal Palu, yang ingin Liga 2 dilanjutkan.
Ada progres yang positif dari diskusi tadi. Kami berterima kasih kepada Menpora karena ada dukungan dari pemerintah.
Yunus tidak menafikan fakta tersebut. Dua klub itu bisa berubah pikiran usai menandatangani kesepakatan penghentian Liga 2. ”Kami malah bersyukur kalau mereka yang sempat tanda tangani tidak setuju Liga 2 berlanjut, menjadi ingin melanjutkan. Kami akan sampaikan itu kepada PT LIB bahwa ada perubahan dari klub,” ujarnya.
Berdasarkan penilaian ulang Exco PSSI, banyak faktor yang membuat Liga 2 dihentikan pada 12 Januari 2023. Alasan utamanya, singkatnya waktu yang tersedia jelang bulan Ramadhan pada Maret-April, serta Piala Dunia U-20 di enam kota pada 20 Mei-11 Juni.
KOMPAS/ADRIAN FAJRIANSYAH
Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali menerima perwakilan klub Liga 2 serta pemain di kantor Kemenpora, Jakarta, Senin (16/1/2023). Menpora berjanji akan mencari jalan keluar agar Liga 2 dan Liga 3 yang dihentikan oleh PSSI bisa dilanjutkan.
Kalau dilanjutkan dengan sistem gelembung pun, PSSI dan PT LIB tetap butuh waktu untuk mencari tempat dan mengurus perizinan. Padahal, Liga 2 masih menyisakan sekitar 160 pertandingan. ”Waktunya mepet, termasuk untuk menghindari sebelum puasa (Ramadhan). Karena kita tahu, sebagian stadion Liga 2 tanpa lampu (untuk laga malam di bulan puasa),” kata Yunus.
Zainudin mengatakan, PSSI dan PT LIB perlu segera mengumpulkan klub agar bisa mendengarkan langsung, mana klub yang benar-benar ingin kompetisi dilanjutkan dan mana yang tidak. Dia berharap semua klub itu bisa dikumpulkan pada 24 Januari. ”Karena kenyataannya, klub masih terbelah antara yang mau lanjut atau tidak. Mereka harus diundang semua untuk menjelaskan situasi. Kalau terpisah-pisah, jadi tidak tahu mana yang mau lanjut dan tidak,” pesannya.
Manajer klub Liga 2 Persipura Jayapura Yan Permenas Mandenas, yang memimpin perwakilan klub bertemu Menpora, menuturkan, mereka hadir menemui Menpora secara spontan dan tidak mengoordinasi peserta Liga 2 lainnya. Namun, mereka memastikan sebagai representasi klub dari wilayah timur, tengah, dan barat Indonesia, serta APPI. Semuanya satu misi, yakni ingin Liga 2 dilanjutkan.
Menpora diharapkan bisa memfasilitasi dan mencari solusi dari keinginan tersebut. ”Karena kompetisi (Liga 2) sudah diputar, dengan putaran pertama bersisa 2-3 laga lagi sebelum masuk putaran kedua, kami punya satu tujuan agar kompetisi dilanjutkan. Kami taat dengan regulasi PSSI yang menjadi rujukan semua klub. Dengan demikian, kami ingin jangan ada pihak yang keluar dari regulasi tersebut,” tegas Yan.