Jelang Kongres Luar Biasa PSSI, 16 Februari, harapan pembenahan sepak bola nasional hadir melalui pencalonan Erick Thohir dan Ratu Tisha. PSSI menutup pendaftaran bakal calon pimpinan periode 2023-2027, Senin (15/1/2023)
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir dan mantan Sekretaris Jenderal atau Sekjen PSSI Ratu Tisha, mencalonkan diri untuk posisi ketua umum dan wakil ketua umum PSSI periode 2023-2027. Keduanya berjanji untuk berani menyingkirkan "kanker" di tubuh PSSI.
Hingga Minggu (15/1/2023), ada tiga bakal calon yang mengembalikan formulir kesediaan menjadi ketua umum atau wakil ketua umum PSSI 2023-2027. Selain Erick dan Tisha, lainnya adalah Ketua Dewan Perwakilan Daerah RI La Nyalla Mattalitti untuk posisi ketua umum,
Sementara itu, dua pimpinan PSSI 2019-2023, Ketua Umum Mochamad Iriawan dan Wakil Ketua Umum Iwan Budianto tak akan maju dalam pemilihan pimpinan PSSI. "Saya menganggap pengabdian saya di PSSI sudah selesai," ucap Iriawan.
Pendaftaran bakal calon ketua umum, wakil ketua umum, dan komite eksekutif PSSI, masih dibuka hingga Senin (16/1) pukul 18.00
Adapun pemilihan pimpinan PSSI periode 2023-2027 akan berlangsung pada Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI di Jakarta, 16 Februari 2023. Terkait hal itu, PSSI dalam Kongres Biasa 2023, Minggu (15/1), membentuk Komite Pemilihan dan Komite Banding Pemilihan guna menyiapkan proses suksesi.
La Nyalla mendaftarkan diri, Jumat (13/1). Erick dan Tisha menyerahkan berkas ke kantor PSSI di Gedung Gelora Bung Karno Arena, Jakarta, Minggu. Kedatangan Erick dan Tisha hanya berselang setengah jam.
"Kita harus pastikan ke depan tidak ada tangan-tangan kotor (di sepak bola Indonesia). Jadi, kita harus perbaiki demi menuju sepak bola Indonesia yang bersih dan berprestasi," ujar Erick.
La Nyalla pernah menjabat sebagai Ketua Umum PSSI periode 2015-2019, tetapi masa jabatannya hanya berlangsung setahun karena Kementerian Pemuda dan Olahraga tidak mengakui kepengurusannya. Dampaknya, status keanggotaan PSSI dibekukan FIFA. Usai sanksi dicabut, PSSI menggelar KLB pada 2016 yang memilih Edy Rahmayadi sebagai Ketua Umum PSSI 2016-2019.
Saat mengembalikan berkas pencalonan ke PSSI. Erick didampingi oleh sejumlah petinggi klub, seperti Persib Bandung, Bali United, Persis Solo, RANS Nusantara, Bekasi City, Nusantara United, dan Sriwijaya FC. Selain pernah memiliki klub luar negeri, seperti DC United (Amerika Serikat), Inter Milan (Italia), dan Oxford United (Inggris), Erick juga menjalin hubungan erat dengan Presiden FIFA Gianni Infantino.
Jadi, kita harus perbaiki demi menuju sepak bola Indonesia yang bersih dan berprestasi.
Adapun Tisha hadir di kantor PSSI bersama pengurus Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI Banten, Asprov PSSI Maluku, pengurus PSIM Yogyakarta, Perserang Serang, serta Persekat Tegal. Dalam tugasnya sebagai Sekjen PSSI 2017-2020, Tisha membantu Indonesia memenangkan pencalonan tuan rumah Piala Dunia U-20 dan mendatangkan Shin Tae-yong sebagai pelatih tim "Garuda".
Adapun La Nyalla mengklaim didukung dua pemilik suara, yaitu Asprov PSSI Jawa Timur dan Persela Lamongan. Meski begitu, La Nyalla tidak gentar menghadapi Erick di pemilihan Ketua Umum PSSI.
"Semua (proses pemilihan) belum terjadi, kita jalani saja dulu," ucap La Nyalla.
Tisha ingin melanjutkan masa baktinya di PSSI setelah mundur dari jabatan sekjen, April 2020. Ia bertekad membenahi penataan kompetisi, pembinaan usia dini, hingga manajemen organisasi.
Fajar Junaedi, peneliti sepak bola nasional, mengatakan, perkembangan sepak bola Indonesia jalan di tempat karena tata kelola tidak baik. Hal itu ditandai kompetisi tidak berjalan ideal dan sering menghadirkan kontroversi. Pembinaan sepak bola juga tidak berjalan secara ideal.
"Sepak bola kita butuh penyegaran melalui orang baru di federasi dengan rekam jejak baik dalam pengelolaan sepak bola," ujar Fajar.
Fajar menyambut positif pencalonan Erick dan Tisha yang telah teruji dalam pengelolaan sepak bola. Erick, kata Fajar, memiliki rekam jejak cukup baik berkat pengalaman mengelola Inter Milan. Sedangkan, Tisha memiliki kemampuan manajerial dan administratif baik serta jejaring di level internasional yang mumpuni.
Komite Pemilihan
Pada Kongres Biasa PSSI, Minggu, di Jakarta, Sekretaris Jenderal PSSI Yunus Nusi menjelaskan, tugas pertama Komite Pemilihan adalah melanjutkan proses pendaftaran bakal calon ketua umum, wakil ketua umum, dan komite eksekutif PSSI yang ditutup, Senin (16/1) pukul 18.00 WIB.
Setelah itu, Komite Pemilihan PSSI akan mengumumkan nama-nama yang telah mendaftarkan diri, kemudian melakukan seleksi administrasi bagi para pendaftar.
Memasuki Februari, Komite Pemilihan ditargetkan telah memiliki kandidat tetap untuk memperebutkan satu kursi ketua umum, dua jabatan wakil ketua umum, serta 12 exco PSSI 2023-2024. Pemilihan itu dilakukan oleh 87 pemilik suara.
“Proses pemilihan masih sama seperti KLB sebelumnya (2019), ketua umum dan wakil ketua umum dipilih secara terpisah. Sebelum KLB, kami merencanakan calon ketua umum dan wakil ketua umum bertemu pemilik suara untuk menyampaikan visi dan misi mereka,” ujar Ketua Komite Pemilihan PSSI Amir Burhanuddin, yang cuti dari jabatan Wakil Ketua Asprov PSSI Jawa Timur dan mundur dari kursi CEO Deltras FC demi mengemban amanah baru jelang KLB PSSI 2023.