Kembali Hadapi City, Malapetaka Membayangi Chelsea
Sejak mengalahkan Manchester City di final Liga Champions Eropa 2020-2021, Chelsea tidak berkutik di hadapan sang rival pada empat pertemuan terakhir. Badai cedera mengganggu ”Si Biru” untuk membalas kekalahan dari City.
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
·5 menit baca
MANCHESTER, SABTU — Di tengah performa dan kondisi skuad yang tidak ideal, Chelsea harus kembali bertemu momok utama mereka di kancah domestik, Manchester City, pada putaran ketiga Piala FA Inggris, Minggu (8/1/2023) pukul 23.30 WIB, di Stadion Etihad, Manchester. Jika kembali kalah, peluang ”Si Biru” untuk meraih trofi kompetisi dalam negeri pada musim ini otomatis musnah.
Si Biru sebelumnya sudah dua kali mengalami petaka dari City pada musim ini dalam kurun waktu 62 hari. Pertemuan pertama Chelsea dengan City musim ini tercipta pada putaran ketiga Piala Liga Inggris, 10 November lalu, di Etihad.
Sumbangan gol dari Riyad Mahrez dan Julian Alvarez, saat itu, menjadi bukti keunggulan City sekaligus menyingkirkan Chelsea dari kompetisi itu. Kekalahan 0-2 itu membuat Manajer Chelsea Graham Potter gagal menyamai capaian Thomas Tuchel, manajer sebelumnya, yang membawa Chelsea lolos ke final musim lalu di Stadion Wembley, London.
Selanjutnya, kedua tim berduel untuk menjalani laga pekan ke-17 Liga Inggris, Jumat (6/1/2023) dini hari WIB, di Stadion Stamford Bridge, London. Hasil akhir laga itu kembali tidak memihak tuan rumah karena City unggul berkat gol semata wayang Riyad Mahrez.
Dalam dua laga itu, City unggul segalanya atas Chelsea. Tidak hanya keunggulan gol, ”The Citizens” juga membuat Chelsea tidak berdaya. Si Biru rerata hanya mencatatkan 46,5 persen penguasaan bola dan 3,5 tembakan tepat sasaran pada dua pertemuan itu.
Hasil kedua laga itu semakin mempertegas City sebagai pemberi malapetaka bagi Chelsea. Si Biru memang pernah mengalahkan City dalam tiga laga beruntun pada paruh kedua musim 2020-2021 lalu, termasuk kemenangan epik di final Liga Champions Eropa.
Namun, setelah keunggulan bersejarah di Stadion Do Dragao, Porto, Portugal, 29 Mei 2021, Chelsea tidak berkutik di hadapan City. Sebelum dua hasil negatif di musim ini, The Citizens mengalahkan Chelsea dengan skor identik, 1-0, pada dua pertemuan di Liga Inggris edisi 2021-2022.
Potter masih membutuhkan waktu untuk membawa Chelsea mampu menjalankan ide-ide permainannya, tetapi ia wajib segera menghadirkan kembali hasil positif. Hanya kemenangan yang bisa menyelamatkan Potter dari spekulasi tentang masa depannya. (JF Hasselbaink)
Rekor buruk itu diperparah dengan kegagalan Chelsea mencetak gol ke gawang penguasa Liga Inggris dalam dua musim terakhir itu di empat laga tersebut. Adapun City secara akumulatif menghasilkan lima gol.
Bakal sulit
Potter mengakui, laga pembuka Chelsea di ajang Piala FA musim ini, malam nanti adalah pertarungan yang amat sulit. Meski begitu, ia menolak mengibarkan bendera putih sebelum wasit Robert Jones meniupkan peluit berakhirnya laga di Manchester tersebut.
”Kami akan berusaha menampilkan permainan terbaik. Laga nanti akan sulit seperti dua laga sebelumnya, tetapi kami ingin menghadirkan gim yang menarik dan memberikan ujian yang fantastis untuk City,” ujar Potter kepada Chelsea TV, Sabtu (7/1/2023).
Tekad Chelsea membalas kekalahan dari City itu bukan pekerjaan yang mudah. Kondisi mental skuad Si Biru juga tengah tidak baik karena gagal menang di dua laga terakhir di Liga Inggris. Mereka terpuruk di peringkat kesepuluh liga itu dan hanya berjarak sepuluh poin dari zona degradasi.
Potter pun harus menghadapi kenyataan badai cedera yang tak henti-hentinya menghampiri pemain pilarnya. Pada laga tandang ke Stadion Etihad, Potter berpeluang tidak bisa menurunkan Raheem Sterling dan Christian Pulisic yang menderita cedera pada laga melawan City, Kamis lalu.
Selain itu, gelandang Mason Mount juga masih diragukan kebugarannya karena mengalami cedera pada sesi latihan sebelum laga melawan City di Liga Inggris. Sebelumnya, Potter lebih dulu kehilangan Wesley Fofana, Ben Chilwell, Reece James, N’Golo Kante, Ruben Loftus-Cheek, Armando Broja, dan Edouard Mendy.
Badai cedera itu memengaruhi performa Si Biru di kompetisi domestik, yaitu Liga Inggris dan Piala Liga Inggris. Sejak Potter menggantikan Tuchel yang dipecat pada September lalu, Chelsea baru menang empat kali dari 13 laga di Inggris. Mereka menelan enam kekalahan dan tiga hasil imbang.
”Saya tidak pernah mengalami (badai cedera) seperti ini. Tetapi, ini harus kami jalani dan mengatasi persoalan ini secepat mungkin,” ucap Potter.
Jimmy Floyd Hasselbaink, penyerang Chelsea pada periode 2000-2004, menilai, cedera sejumlah pemain penting tidak bisa menjadi alasan bagi Potter yang tengah kesulitan mengangkat performa timnya. Ia berharap Potter segera mengembalikan Chelsea ke tren kemenangan agar tidak semakin terbenam dalam hasil buruk. Kemenangan sekaligus bisa mengurangi tekanan kepada Potter yang kini terancam dipecat.
”Potter masih membutuhkan waktu untuk membawa Chelsea mampu menjalankan ide-ide permainannya, tetapi ia wajib segera menghadirkan kembali hasil positif. Hanya kemenangan yang bisa menyelamatkan Potter dari spekulasi tentang masa depannya,” kata Hasselbaink kepada Sky Sports.
Ketika Potter dihadapkan badai cedera pemain, Manajer City Pep Guardiola justru tengah menikmati kondisi prima mayoritas pemain utamanya. Dalam empat laga setelah jeda Piala Dunia 2022, Guardiola hanya menetapkan lima pemain yang selalu tampil sejak menit pertama. Mereka adalah Kevin De Bruyne, Rodri, Erling Haaland, Ilkay Guendogan, dan Nathan Ake.
Rotasi City
Di luar lima pemain itu, Guardiola leluasa melakukan rotasi, membongkar pasang timnya, dan mencoba ide-ide gila yang selalu diperkenalkannya pada awal tahun dalam beberapa musim terakhir. Hal itu, antara lain, terlihat ketika Guardiola menerapkan formasi 3-2-4-1 di markas Chelsea.
Dalam taktik itu, duo bek sayap, Joao Cancelo dan Kyle Walker, bermain di sisi lapangan luar yang sama. Mereka menjadi poros permainan The Citizens dari sektor sebelah kanan tim tersebut.
Bek tengah City, John Stones, tidak mempermasalahkan rotasi pemain yang rutin dilakukan Guardiola di paruh kedua musim ini. Ia menambahkan, semua pemain City selalu siap tampil dengan performa terbaik ketika diturunkan.
”Hal terpenting bagi kami adalah mempertahankan momentum positif dan performa baik yang telah kami tunjukkan. Kami akan berjuang untuk menjaga peluang memperebutkan trofi hingga akhir musim,” kata Stones dilansir Manchester Evening News.