Meski tahun 2022 belum usai, petenis telah bersiap menuju musim kompetisi 2023. Ons Jabeur melakukan persiapan itu dalam kejuaraan Mubadala di Abu Dhabi dan mengalahkan Emma Raducanu.
Oleh
YULIA SAPTHIANI
·4 menit baca
AP/KAMRAN JEBREILI
Petenis Tunisia, Ons Jabeur, melepaskan pukulan servis saat melawan petenis Inggris, Emma Raducanu, dalam laga Kejuaraan Tenis Dunia Mubadala di Abu Dhabi International Tennis Complex, Uni Emirat Arab, Sabtu (17/12/2022) dini hari WIB. Jabeur menang dengan skor 5-7, 6-3, 10-8.
ABU DHABI, JUMAT — Enam petenis top dunia tampil di Abu Dhabi International Tennis Complex, Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, pada hari pertama Kejuaraan Tenis Dunia Mubadala. Namun, sebagian besar dari penonton hanya menanti satu bintang yang menjadi kebanggaan bangsa Arab: Ons Jabeur.
Petenis putri asal Tunisia itu telah memberi prestasi tertinggi bagi bangsa Arab di arena tenis profesional ketika menjadi finalis Wimbledon dan AS Terbuka pada tahun ini. Dia pun menjadi petenis Arab pertama yang menjuarai turnamen level WTA 1000 ketika melakukannya di lapangan tanah liat Madrid, Spanyol. Dalam daftar peringkat dunia, Jabeur berada pada posisi kedua di bawah Iga Swiatek.
Tak pelak, setiap kali turnamen tenis untuk putri digelar di tanah Arab, termasuk di Uni Emirat Arab, dia selalu menjadi peserta. Atas kebanggaan dan kebahagiaan yang diberikannya, petenis berusia 28 tahun itu mendapat julukan ”Menteri Kebahagiaan”.
Maka, penampilannya dalam pertandingan melawan Emma Raducanu dinanti penonton di Abu Dhabi International Tennis Complex meski mereka hanya menjadi bagian dari pertandingan ekshibisi pada Jumat (16/12/2022) malam waktu setempat atau Sabtu dini hari waktu Indonesia. Sekitar 5.000 penonton yang memenuhi stadion menikmati penampilan kedua petenis sejak awal hingga poin terakhir. Apalagi, kedua pemain menyuguhkan pertandingan yang begitu menghibur. Jabeur memenangi laga itu dengan skor 5-7, 6-3, 10-8.
AFP/RYAN LIM
Petenis Tunisia, Ons Jabeur, memukul bola saat melawan petenis Inggris, Emma Raducanu, dalam laga Kejuaraan Tenis Dunia Mubadala di Abu Dhabi International Tennis Complex, Uni Emirat Arab, Sabtu (17/12/2022) dini hari WIB. Jabeur menang dengan skor 5-7, 6-3, 10-8.
Banyak orang Arab yang menonton dan mendukung saya, itu terasa menyenangkan. Ini menjadi tahun kedua saya berada dalam turnamen ini dan saya sangat menikmatinya.
”Banyak orang Arab yang menonton dan mendukung saya, itu terasa menyenangkan. Ini menjadi tahun kedua saya berada dalam turnamen ini dan saya sangat menikmatinya,” komentar Jabeur dalam laman resmi turnamen.
Kejuaraan Tenis Dunia Mubadala adalah turnamen ekshibisi yang digelar di Abu Dhabi sejak 2009. Pesertanya adalah enam petenis putra yang diundang panitia. Empat petenis tampil pada babak pertama dan pemenang dari kedua pertandingan itu berhadapan dengan dua petenis lain, dengan ranking lebih tinggi, pada semifinal.
Tahun ini, laga babak pertama diikuti Stefanos Tsitsipas (Yunani) yang mengalahkan Cameron Norrie (Inggris) 6-1, 6-4 dan Andrey Rublev yang menang atas Borna Coric 7-6 (4), 6-4. Pada semifinal, Sabtu, Tsitsipas akan berhadapan dengan Casper Ruud (Norwegia) dan juara bertahan, Rublev, melawan petenis nomor satu dunia, Carlos Alcaraz (Spanyol).
AFP/RYAN LIM
Reaksi petenis Inggris, Emma Raducanu, saat melawan petenis Tunisia, Ons Jabeur, dalam laga Kejuaraan Tenis Dunia Mubadala di Abu Dhabi International Tennis Complex, Uni Emirat Arab, Sabtu (17/12/2022) dini hari WIB. Jabeur menang dengan skor 5-7, 6-3, 10-8.
Sementara persaingan tunggal putri yang hanya diikuti dua petenis baru digelar pada 2017 ketika Jelena Ostapenko mengalahkan Serena Williams. Pada 2021, Jabeur mengalahkan Belinda Bencic, 4-6, 6-3, 10-8.
Meski hanya berstatus turnamen ekshibisi, persaingan dalam turnamen ini biasanya dijadikan salah satu masa persiapan petenis menuju musim kompetisi berikutnya. Setelah menjuarai Kejuaraan Mubadala pada akhir 2021, performa gemilang Jabeur belum terlihat pada awal tahun. Dia, bahkan, batal tampil pada Grand Slam Australia Terbuka karena cedera punggung.
Performanya mulai meningkat ketika persaingan berlangsung di lapangan tanah liat, sejak April. Jabeur memulainya dengan mencapai final WTA 500 Charleston, lalu menjuarai WTA 1000 Madrid, dan menembus final WTA 1000 Roma. Sayangnya, dia langsung tersingkir pada babak pertama Grand Slam Perancis Terbuka.
Petenis yang terkenal sering mengecoh lawan dengan drop shot ini tak hanya bisa menguasai lapangan tanah liat yang berkarakter lambat. Dia pun bisa tampil baik di lapangan rumput yang melahirkan permainan cepat. Setelah menjuarai WTA 500 Berlin, Jabeur mencapai final pertamanya di arena Grand Slam ketika tampil di Wimbledon. Namun, dia kalah dari Elena Rybakina.
AFP/RYAN LIM
Petenis Tunisia, Ons Jabeur, memukul bola saat melawan petenis Inggris, Emma Raducanu, dalam laga Kejuaraan Tenis Dunia Mubadala di Abu Dhabi International Tennis Complex, Uni Emirat Arab, Sabtu (17/12/2022) dini hari WIB. Jabeur menang dengan skor 5-7, 6-3, 10-8.
Jabeur, bahkan, tampil pada dua final Grand Slam secara beruntun dengan menembus laga puncak AS Terbuka. Kali ini, yang menjadi penghalangnya ada Swiatek, petenis Polandia yang mendominasi persaingan tahun ini dengan merebut delapan gelar juara.
”Setiap kali bertanding, saya selalu berusaha untuk menikmatinya. Dengan suasana hati yang senang, saya pun bisa mengeluarkan kemampuan terbaik,” kata Jabeur yang mengatakan siap tampil jika diundang kembali pada 2023.
Raducanu, petenis Inggris, juga begitu menikmati debutnya dalam Kejuaraan Mubadala meski penonton lebih memihak pada Jabeur. Walaupun kalah, Raducanu juga puas dengan penampilannya.
”Saya tak menduga bisa tampil dengan baik seperti tadi. Saya juga sangat menikmati atmosfer di sini,” kata Raducanu, juara AS Terbuka 2021.
AP/KAMRAN JEBREILI
Petenis Inggris, Emma Raducanu, saat berhadapan dengan petenis Tunisia, Ons Jabeur, dalam laga Kejuaraan Tenis Dunia Mubadala di Abu Dhabi International Tennis Complex, Uni Emirat Arab, Sabtu (17/12/2022) dini hari WIB. Jabeur menang dengan skor 5-7, 6-3, 10-8.