Kalah Adu Penalti, "Matador" Spanyol Gagal Menjinakkan Auman "Singa Atlas" Maroko
Maroko mengukir sejarah dengan pertama kali menembus perempat final Piala Dunia dengan menang adu penalti atas Spanyol di perdelapan final pesta bola Qatar 2022.
Oleh
AMBROSIUS HARTO MANUMOYOSO
·4 menit baca
AFP/ODD ANDERSEN
Para pemain Maroko merayakan kemenangan adu penalti 3-0 (0-0) atas Spanyol di perdelapan final Piala Dunia Qatar di Stadion Education City, Doha, Selasa (6/12/2022). Maroko mencatat sejarah dengan maju untuk pertama kalinya ke perempat final Piala Dunia.
DOHA, SELASA – Para "Matador" Spanyol gagal menahan terjangan “Singa Atlas” Maroko dalam laga perdelapan final Piala Dunia Qatar di Stadion Education City, Doha, Selasa (6/12/2022). Menang 3-0 (0-0) dalam drama adu penalti, Maroko mengukir sejarah saat untuk pertama kalinya menembus perempat final sejak Piala Dunia Meksiko 1970.
Kiper Yassine Bounou (31) menjadi pahlawan. Setelah tendangan Pablo Sarabia membentur tiang, Bounou menahan tendangan Carlos Soler dan Sergio Busquets. Dengan hasil ini, penjaga gawang Sevilla, klub La Liga Spanyol, itu menjadi kiper keempat yang mampu menggagalkan tiga penalti dalam satu laga di Piala Dunia.
Sehari sebelumnya, kiper Kroasia Dominik Livakovic menjadi pahlawan saat menyingkirkan Jepang di perdelapan final. Dua lainnya ialah kiper Portugal Ricardo saat melawan Inggris di Jerman 2006 dan kiper Kroasia Danijel Subasic ketika mengatasi Denmark di Rusia 2018.
Sementara itu, penjaga gawang Spanyol Unai Simon hanya mampu menahan tendangan Badr Benoun. Tiga pemain lainnya Abdelhamid Sabiri, Hakim Ziyech, dan Achraf Hakimi sukses menjalankan tugasnya.
Kemenangan Maroko ikut didukung permainan yang efektif. Padahal, penguasaan bola mereka kalah jauh dari Spanyol, 20 persen berbanding 63 persen.
Sepanjang laga, Spanyol yang dilatih Luis Enrique, mantan manajer Barcelona, juga hanya melepaskan 14 tembakan percobaan. Namun, hanya dua yang mengarah ke gawang.
Sedangkan Maroko yang dilatih Walid Regragui, mantan bek sayap, melepaskan enam tembakan percobaan. Sebanyak tiga diantaranya mengarah ke gawang.
AP PHOTO/PETR DAVID JOSEK
Bendera Spanyol terlihat sebelum laga 16 besar Piala Dunia di Education City Stadium di Al Rayyan, Qatar, Selasa (6/12/2022). Laga ini mempertemukan Spanyol dan Maroko.
Wakil Afrika
Dengan hasil ini, Maroko mencatat sejarah dengan melangkah lebih jauh dari enam kali keikutsertaan dari 22 edisi pesta bola terakbar. Dalam lima turnamen sebelumnya, pencapaian terbaik Maroko adalah berhenti di perdelapan final di Meksiko 1986.
Saat itu, mereka kalah 0-1 dari Jerman. Dalam edisi Meksiko 1970, Amerika Serikat 1994, Perancis 1998, dan Rusia 2018, tim ini tersisih di fase grup.
Selain itu, di Qatar 2022, Maroko menorehkan hasil manis. Setelah hanya imbang 0-0 dengan Kroasia, tim ini menang 2-0 atas Belgia, 2-1 atas Kanada, lalu menang adu penalti 3-0 dengan Spanyol.
Maroko juga menjadi satu-satunya wakil Afrika yang tersisa di turnamen. Di perempat final, Maroko akan menghadapi pemenang laga antara Portugal dan Swiss.
Jika melawan Portugal, catatan pertemuan berimbang, yakni Maroko menang 3-1 di Meksiko 1986 tetapi kalah 0-1 di Rusia 2018. Bila menghadapi Swiss, Maroko sedikit unggul dengan tiga kemenangan dan dua kekalahan dalam laga persahabatan atau turnamen minor.
Reaksi pemain Spanyol Marcos Llorente dan Gavi saat wasit meniup peluit melihat pemain Maroko Sofiane Boufal terjatuh di lapangan dalam pertandingan babak 16 besar Piala Dunia Qatar 2022 di Stadion Education City di Al-Rayyan, Qatar, Selasa (6/12/2022).
Di sisi Spanyol, kekalahan itu seolah mengulang pencapaian di Rusia 2018. Empat tahun lalu, Spanyol tersingkir di perdelapan final karena kalah adu penalti 3-4 (1-1) dari tuan rumah Rusia.
Di laga sebelumnya atau pertandingan ketiga penyisihan Grup B, Spanyol imbang 2-2 dengan Maroko. Dua laga penyisihan lainnya imbang 3-3 dengan Portugal dan menang 1-0 atas Iran.
Kekalahan ini jelas kemunduran bagi Spanyol, pemenang Eropa 1964, 2008, dan 2012 serta Piala Dunia 2010. Di Qatar, Spanyol tampil menyakinkan di awal kompetisi dengan 7-0 atas Kosta Rika, imbang 1-1 dengan Jerman, tapi lalu kalah 1-2 dari Jepang.
Padahal, potensi laga berujung penalti di Piala Dunia Qatar sudah disiapkan sejak lama. Enrique, misalnya, sudah meminta para pemain yang dipanggil untuk berlatih sampai 1.000 tendangan penalti ketika masih bermain bersama klub. Enrique trauma kekalahan adu penalti dari Italia di Piala Eropa 2020.
Sebagian kalangan juga menyebut kekalahan itu akibat termakan strategi sendiri. Kalah dari Jepang disebut menjadi jalan agar mereka tidak bertemu finalis tahun lalu, Kroasia.
Kiper Maroko Yassine Bounou berusaha keras mengamankan bola dari pemain Spanyol Marco Asensio dalam pertandingan babak 16 besar Piala Dunia Qatar di Stadion Education City di Al Rayyan, Qatar, Selasa (6/12/2022). Maroko yang kalah dalam penguasaan bola justru beberapa kali mendapatkan peluang menciptakan gol melalui serangan balik.
Terima kekalahan
“Sangat menyakitkan, diputuskan lewat adu penalti, jalan yang sulit,” kata Sergio Busquets, gelaandang senior Barcelona, seusai laga.
Dia mengatakan, laga berjalan sangat ketat. Tekanan yang diberikan selalu gagal mematikan lawan. Kami terjebak dan tak punya keberuntungan untuk mencetak gol,” ujar Busquets, satu-satunya pemain senior yang tersisa dari kejayaan 2008, 2010, dan 2012.
Busquets melanjutkan, kekalahan ini akan menjadi malam yang sulit bagi seluruh pemain. Namun, Spanyol saat ini berisi banyak pemain muda yang baru pertama kali turun di Piala Dunia.
Tim akan membantu mereka agar segera bangkit. Hal itu dia yakini akan tetap membuat tim nasional menjadi lebih kuat di Piala Eropa Jerman 2024 dan Piala Dunia AS-Kanada-Meksiko 2026.
Sementara itu, Unai Simon menambahkan, kekalahan itu amat menyakitkan tetapi harus diterima dengan lapang dada. “Kami tidak bisa mencetak gol. Sebanyak apapun kami merasa layak menang dengan lebih banyak kesempatan dan menguasai permainan. Namun, kekalahan ini tidak dapat mengubah apapun,” katanya.
“Yang tersisa saat ini bagi kami adalah menerima kekalahan,” tambah Simon.(AP/AFP)