Maroko bertekad mengharumkan nama Arab dan Afrika ketika berjumpa Spanyol, Selasa. ”Singa Atlas” mengejar sejarah baru di Piala Dunia.
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
·4 menit baca
AFP/KARIM JAAFAR
Pemain Maroko berlatih di Stadion Al Duhail SC, Doha, Senin (5/12/2022). Maroko akan melawan Spanyol dalam pertandingan babak 16 besar Piala Dunia Qatar, Selasa (6/12/2022).
Maroko adalah tim yang tidak memaksakan diri menguasai bola lebih lama dari lawan. Mereka bertahan sekaligus mampu mencetak gol lebih banyak.
Penampilan apik Maroko tidak lepas dari performa lini tengah yang bisa meredam serangan lawan.
Spanyol akan tetap bermain dengan pola permainan menyerang dan mendominasi penguasaan bola. Spanyol juga akan menekan Maroko lebih dalam.
DOHA, KOMPAS — Maroko berpotensi merepotkan Spanyol pada pertemuan kedua tim pada babak 16 besar Piala Dunia Qatar, Selasa (6/12/2022) pukul 22.00 WIB, di Stadion Education City, Doha. ”Singa Atlas”, julukan Maroko, telah membuktikan diri sebagai tim kolektif yang tidak gentar menghadapi dominasi penguasaan bola dan nama besar sang lawan.
Di bawah kendali Pelatih Walid Regragui, Maroko menjelma sebagai tim yang penyabar. Maroko tidak pernah memaksakan diri untuk menguasai bola lebih lama dari lawan, tetapi mereka bisa menahan gempuran sekaligus mencetak gol lebih banyak dari musuh mereka.
Dalam tiga laga di Grup F, Maroko hanya rerata mencatatkan 36 persen penguasaan bola. Meski begitu, mereka bisa memuncaki grup itu dengan koleksi tujuh poin demi mengungguli Kroasia serta menyingkirkan Belgia dan Kanada.
Singa Atlas menghadapi partisipasi mereka kedua di babak 16 besar Piala Dunia berbekal pertahanan yang kokoh. Belum ada pemain lawan yang bisa mencetak gol ke gawang mereka. Kroasia, finalis Rusia 2018, dan Belgia, peringkat ketiga Rusia 2018, gagal menaklukkan pertahanan Maroko.
AFP/KARIM JAAFAR
Penyerang Maroko, Youssef En-Nesyri (kedua dari kiri), berlatih di Stadion Al Duhail SC, Doha, Senin (5/12/2022). Maroko akan melawan Spanyol dalam pertandingan babak 16 besar Piala Dunia Qatar, Selasa (6/12/2022).
Satu-satunya tim yang bisa mencetak skor ke gawang Maroko hanya Kanada. Namun, gol Kanada itu tercipta berkat gol bunuh diri bek tengah Maroko, Nayef Aguerd.
Penampilan apik Maroko tidak lepas dari performa lini tengah yang bisa menjadi penyaring serangan lawan. Jantung permainan Singa Atlas yang dipimpin Sofyan Amrabat, gelandang Fiorentina, mampu meredam kreativitas gelandang kelas dunia, seperti Luka Modric (Kroasia) dan Kevin De Bruyne (Belgia).
Saya senang dengan penampilan kami melawan Kanada, terutama ketika bertahan di babak kedua. Itu adalah salah satu performa terbaik kami dan kami harus kembali tampilkan pertahanan yang kokoh di laga melawan Spanyol.
”Saya senang dengan penampilan kami melawan Kanada, terutama ketika bertahan di babak kedua. Itu adalah salah satu performa terbaik kami dan kami harus kembali tampilkan pertahanan yang kokoh di laga melawan Spanyol,” ujar Regragui dalam konferensi pers jelang laga di Doha, Senin (5/12/2022).
Tak cuma berbekal pertahanan kokoh, Maroko juga memiliki efektivitas kelas wahid dalam menyerang. Mereka telah mencetak empat gol dengan rerata hanya membutuhkan dua tembakan mengarah ke gawang untuk menghasilkan sebuah gol.
AFP/KARIM JAAFAR
Pelatih Maroko Walid Regragui memimpin latihan pemain di Stadion Al Duhail SC, Doha, Senin (5/12/2022). Maroko akan melawan Spanyol dalam pertandingan babak 16 besar Piala Dunia Qatar, Selasa (6/12/2022).
Untuk itu, Maroko kembali akan mengandalkan Youssef En-Nesyri sebagai penyerang tengah. En-Nesyri sudah terbiasa menghadapi bek-bek Spanyol sebab ia adalah lulusan akademi Malaga dan seluruh karier profesionalnya dijalani di Spanyol, mulai dari Malaga, Leganes, dan kini membela Sevilla.
Jika bisa mencetak gol ke gawang Spanyol, En-Nesyri akan menjadi pemain Maroko pertama yang mencetak tiga gol di ajang Piala Dunia.
”Kami punya beberapa pemain yang telah mengenal permainan Spanyol sehingga itu menjadi modal yang penting untuk kami. Bagi saya, terpenting semua pemain harus memiliki kondisi mental yang baik demi bersiap menghadapi segala kondisi di laga nanti,” kata Regragui, yang membawa Al Duhail menjadi juara Liga Qatar 2019-2020.
Dukungan suporter
Satu hal yang menjadi keuntungan Maroko adalah dukungan mayoritas suporter. Pendukung Singa Atlas akan jauh dominan dibandingkan fans Spanyol di Stadion Education City.
JC
Pemain Spanyol, antara lain Ferran Torres (kiri), Pedri (tengah), dan Dani Olmo, berlatih di Qatar University, Doha, Minggu (4/12/2022). Maroko akan melawan Spanyol dalam pertandingan babak 16 besar Piala Dunia Qatar, Selasa (6/12/2022).
Selain warga Maroko, Hakim Ziyech dan kawan-kawan juga akan mendapat dukungan dari warga negara Arab lainnya serta pendukung Afrika. Sebab, mereka adalah satu-satunya duta Arab dan Afrika yang tersisa di Qatar 2022.
”Kami ingin memberikan kebahagiaan bagi warga Maroko dan semua pendukung. Kami bertekad untuk menang dan mencetak sejarah dengan menembus perempat final,” ujar Munir El Kajoui, kiper Maroko. Prestasi terbaik Maroko di Piala Dunia adalah menembus 16 besar di Meksiko 1986.
Dalam kesempatan terpisah, Pelatih Spanyol Luis Enrique terlihat tenang pada momen konferensi pers jelang laga versus Maroko. Ia pun memberikan skuad ”La Furia Roja” waktu istirahat dari sesi latihan pada Minggu (4/12/2022).
Meski agak santai, Enrique memastikan, itu bukan menjadi tanda timnya meremehkan Maroko. Menurut mantan Pelatih Barcelona itu, Maroko tengah dalam momen terbaik dan memiliki semangat tinggi jelang pertemuan dengan Spanyol.
AP/JULIO CORTEZ
Penjaga gawang Spanyol, David Raya (kiri), dan bek Cezar Azpilicueta berlatih dengan sepeda statis saat sesi latihan tim di Qatar University, Doha, Minggu (4/12/2022). Spanyol akan melawan Maroko dalam pertandingan babak 16 besar Piala Dunia Qatar, Selasa (6/12/2022).
”Saya menilai performa kami di babak penyisihan pantas mendapat nilai B+. Saya yakin kami punya kunci untuk mengalahkan semua tim. Dengan kualitas skuad dan kemampuan kami, saya yakin kami memiliki kesempatan besar untuk melaju ke babak selanjutnya,” kata Enrique yang selanjutnya menegak air putih yang ada di depannya.
Lebih lanjut, Enrique memastikan, Spanyol akan tetap bermain dengan pola permainan menyerang dan bertumpu pada dominasi penguasaan bola. Ia juga akan meminta anak asuhannya menekan Maroko sejak garis pertahanan sang lawan.
”Tidak ada perubahan dalam permainan kami usai kalah dari Jepang. Kami tetap memulai serangan dari kiper dan penyerang tetap berperan sebagai pemain bertahan pertama kami,” ujar Enrique yang ingin mengakhiri nasib buruk Spanyol karena hanya bisa maksimal tampil di babak 16 besar sejak Brasil 2014.