Walaupun cukup menahan imbang Jepang untuk mengunci tiket ke babak 16 besar, Spanyol tetap bertekad meraih kemenangan pada laga kedua tim, Jumat dini hari WIB. Pilihan itu akan membawa konsekuensi besar bagi "La Roja".
Oleh
I GUSTI AGUNG BAGUS ANGGA PUTRA
·4 menit baca
AP PHOTO/JULIO CORTEZ
Gelandang serang Jerman, Jamal Musiala (kiri), berebut bola dengan gelandang Spanyol, Rodri, pada laga penyisihan Grup E Piala Dunia Qatar 2022 di Stadion Al Bayt Stadium, Al Khor, Qatar, Minggu (27/11/2022). Laga itu berakhir imbang 1-1.
AR RAYYAN, RABU – Spanyol berada dalam situasi yang diuntungkan pada perebutan dua tiket babak 16 besar di Grup E. Tim “Matador” kini menggenggam takdir negara-negara lainnya. Hasil yang mereka peroleh saat melawan Jepang, Jumat (2/12/2022) dini hari WIB, sedikit banyak akan menentukan nasib ketiga rivalnya. Walau hanya butuh hasil imbang, Spanyol mengambil jalan “berisiko” dengan menargetkan kemenangan.
Spanyol dan Jepang akan bertemu di Stadion Internasional Khalifa dalam laga pamungkas Grup E. Kemenangan atas Jepang akan membuat Spanyol melaju ke babak 16 besar sekaligus menyegel status sebagai juara Grup E. Dengan begitu, lawan yang akan mereka hadapi di babak 16 besar adalah runner-up Grup F. Persaingan di Grup F juga berlangsung sengit. Kroasia, Maroko, dan Belgia, masih saling jegal untuk memerebutkan dua posisi teratas grup itu.
Di atas kertas, kemenangan atas Jepang berpotensi mempertemukan Spanyol dengan lawan yang lebih ringan di babak 16 besar. Namun, ujian sesungguhnya akan muncul di perempat final. Bila mampu menang di babak 16 besar, Spanyol besar kemungkinan akan bertemu Brasil. Posisi itu tidak menguntungkan Spanyol karena Brasil merupakan salah satu favorit juara.
Meskipun demikian, Spanyol tetap bertekad meraih kemenangan atas Jepang, walaupun konsekuensinya akan bertemu Brasil pada perempat final. Spanyol, yang menggenggam takdir tiga negara lainnya di Grup E, seperti sedang berada dalam dilema. Sebab, jika pun mengincar hasil imbang atas Jepang, mereka memberi peluang bagi Jerman untuk lolos.
Jerman di laga lainnya menghadapi Kosta Rika. Secara materi pemain, Jerman lebih diunggulkan meraih kemenangan. Kelolosan Jerman ke fase gugur akan berpeluang mengulang pertemuan dengan Spanyol di fase grup. Jerman bisa dikatakan menjadi salah satu tim yang mengerti cara meredam Spanyol. Di fase grup, Jerman mampu menjaga asa bertahan di Piala Dunia usai menahan imbang tim “Matador”.
Oleh karena terjebak dalam dilema-dilema dan konsekuensi yang muncul dari tiap pilihan itulah pemain Spanyol memilih berfokus ke diri sendiri. Mereka bertekad tampil sebaik mungkin melawan Jepang.
“Kami tidak memikirkan lawan kami di babak sistem gugur. Kami harus mengalahkan Jepang terlebih dahulu dan kemudian akan melihat tim mana yang harus kami lawan. Jika itu adalah (bertemu) Brasil di perempat final, ya terjadilah. Kami akan berusaha mempersiapkannya sebaik mungkin,” ujar gelandang Spanyol, Koke, Rabu (30/11/2022).
Mengulang keajaiban
Kendati menentukan nasib ketiga negara rival, Spanyol tidak bisa meremehkan Jepang begitu saja. Wakil Asia itu sangat berhasrat lolos ke babak 16 besar secara beruntun untuk pertama kalinya dalam sejarah. Di laga pertama, Jepang secara mengejutkan mampu mengalahkan Jerman, 2-1.
Bek Jepang, Maya Yoshida, merayakan kemenangan timnya atas Jerman pada laga penyisihan Grup E Piala Dunia 2022 di Stadion Internasional Khalifa, Doha, Qatar, Rabu (23/11/2022) malam WIB. Jepang memberikan kejutan dengan mengalahkan Jerman, 2-1, pada laga itu.
Di sisi lain, ada kemungkinan Pelatih Spanyol Luis Enrique akan merotasi pemain agar bugar bertarung di babak 16 besar. Pada laga sebelumnya, melawan Jerman, Enrique hanya melakukan satu perubahan susunan pemain mula. Mantan pelatih Barcelona itu hanya mengganti Cesar Azpilicueta dengan Dani Carvajal di posisi bek kanan.
Pilihan untuk tidak merotasi susunan pemain mula dalam dua laga awal membuat para pemain Spanyol rentan kelelahan, apalagi bintang masa depan tim “Matador”, Gavi, belum pulih sepenuhnya dari cedera lutut. Gavi merasakan ketidaknyamanan di lututnya saat melawan Jerman, sehingga harus digantikan Nico Williams pada menit ke-66.
Kami akan bertahan dengan baik dan memanfaatkan celah-celah yang bisa diciptakan lawan kami saat mereka kehilangan keseimbangan. (Yuto Nagatomo)
Kendati bisa saja merotasi pemain, Pelatih Jepang Hajime Moriyasu tetap memandang Spanyol sebagai lawan tangguh. Walau demikian, Moriyasu yakin timnya akan mampu kembali menciptakan keajaiban, seperti halnya saat menundukkan Jerman. “(Spanyol) adalah tim terbaik di dunia. Mereka menunjukkan keahlian mereka dengan bekerja sama. bahkan dalam pertempuran sengit. Kami ingin menang dan melewati mereka,” kata Moriyasu.
Hasil imbang atas Spanyol cukup menjaga asa Jepang untuk lolos ke 16 besar. Hanya saja, mereka tetap harus menggantungkan nasib kepada laga Jerman melawan Kosta Rika. Jepang masih bisa lolos bila Jerman berhasil mengalahkan Kosta Rika. Namun, Jepang perlu berharap mendapat keberuntungan, sehingga Jerman tidak menang dengan selisih gol lebih dari satu atas Kosta Rika.
Pemain belakang Jepang, Yuto Nagatomo, mengatakan, situasi akan menyulitkan timnya ketika Spanyol bisa mencetak gol lebih dulu. Oleh karena itu, Nagatomo akan berusaha sekeras mungkin menahan gempuran Spanyol yang mayoritas diperkuat pemain-pemain muda.
Ada kemungkinan Jepang akan menerapkan pertahanan blok rendah untuk meredam agresivitas penguasaan bola Spanyol yang telah memecahkan rekor di Piala Dunia ini. Saat melawan Kosta Rika, Spanyol mencatatkan penguasaan bola mencapai 81,3 persen. Jumlah itu menjadi yang tertinggi sejak Piala Dunia 1966 di Inggris.
“Kami akan bertahan dengan baik dan memanfaatkan celah-celah yang bisa diciptakan lawan kami saat mereka kehilangan keseimbangan,” ujar Nagatomo dilansir dari laman resmi Federasi Sepak Bola Jepang. (AP)