Negara-negara di Grup E terpaksa menanti hingga detik terakhir untuk memastikan dua tiket babak 16 besar. Selain kerja keras, keberuntungan bisa jadi kembali menentukan nasib mereka di laga terakhir.
Oleh
I GUSTI AGUNG BAGUS ANGGA PUTRA
·5 menit baca
AP PHOTO/EBRAHIM NOROOZI
Pemain timnas Spanyol Pedri menggiring bola dengan dihadang dua pemain timnas Jerman pada laga penyisihan Grup E Piala Dunia Qatar 2022 di Al Bayt Stadium, Al Khor, Qatar, Minggu (27/11/2022). Laga berakhir imbang 1-1.
Tak berlebihan jika Grup E disebut ”grup neraka”. Persaingan antara Spanyol, Jerman, Jepang, dan Kosta Rika akan ditentukan pada laga terakhir.
Kosta Rika membuat kejutan dengan mengalahkan Jepang pada laga kedua meskipun sebelumnya dihancurkan Jerman.
Spanyol dan Jerman difavoritkan lolos ke babak 16 besar, tetapi perjuangan Spanyol dan Jerman tidak akan mudah.
AL KHOR, SENIN — Persaingan memperebutkan jatah dua tiket ke babak 16 besar Piala Dunia Qatar 2022 di Grup E pada akhirnya harus ditentukan hingga detik terakhir. Pada grup yang disebut sebagai grup ”neraka” ini, negara yang mendapat hasil buruk di laga pertama, Jerman dan Kosta Rika, tiba-tiba menemukan kebangkitan. Berbekal sedikit keberuntungan, mereka batal terpental dan masih berpeluang membalikkan prediksi untuk lolos.
Chris Anderson dan David Sally dalam bukunya, The Numbers Game, mengatakan, sepak bola adalah permainan yang ditentukan oleh 50 persen keterampilan dan 50 persen keberuntungan. Anderson yang merupakan seorang Profesor Ekonomi dan Politik di Universitas Warwick, Inggris, berpendapat, sepak bola lebih didorong oleh keberuntungan dan peluang daripada olahraga lainnya.
Ada 50 persen yang bisa dikontrol, seperti taktik, pemilihan pemain, dan persiapan tim. Separuh lainnya adalah soal kesempatan.
”Ada 50 persen yang bisa dikontrol, seperti taktik, pemilihan pemain, dan persiapan tim. Separuh lainnya adalah soal kesempatan,” kata Anderson.
Kalimat Anderson itu tecermin dalam persaingan di Grup E Piala Dunia Qatar yang berisikan Spanyol, Jerman, Jepang, dan Kosta Rika. Dalam grup neraka itu, Spanyol dan Jerman difavoritkan untuk mengatasi lawan-lawannya dan merebut tiket ke babak 16 besar.
AP PHOTO/RICARDO MAZALAN
Pemain timnas Jerman Thomas Mueller (kiri) berebut bola dengan pemain timnas Spanyol Jordi Alba dalam laga penyisihan Grup E Piala Dunia Qatar 2022 di Al Bayt Stadium, Al Khor, Qatar, Minggu (27/11/2022). Laga berakhir imbang 1-1.
Akan tetapi, kenyataannya tidak berjalan sesederhana itu. Dengan kualitas pemain yang jauh di atas Jepang, Jerman nyatanya menelan kekalahan 1-2 di laga pertama. Tidak ada yang menyangka Jepang bakal mampu membalikkan keadaan di babak kedua setelah tertinggal lewat penalti Ilkay Gundogan. Kemenangan itu pun menjadi amat bersejarah bagi bangsa Jepang karena untuk pertama kalinya mereka mampu mengalahkan Jerman.
Di sisi lain, tidak ada negara yang lebih patah hati dibandingkan dengan Kosta Rika saat dibekap Spanyol habis-habisan dengan skor 0-7. Dalam laga itu, Kosta Rika bermain teramat buruk dengan gagal melepaskan satu pun percobaan tembakan. Mental para pemain Kosta Rika hancur, tetapi nyatanya mereka mampu membuat keajaiban di pertandingan kedua melawan Jepang.
Di laga itu, Kosta Rika amat tidak diunggulkan. Mereka belum pernah sekalipun meraih kemenangan atas Jepang dalam empat pertemuan terakhir. Dengan sisa-sisa kekuatan, Kosta Rika mencoba bangkit dan bertahan selama mungkin di Piala Dunia. Harapan mereka terjawab saat Keysher Fuller muncul sebagai penyelamat lewat golnya yang membuat Kosta Rika unggul 1-0 hingga laga usai.
Sementara itu, Jerman yang menjalani partai hidup mati melawan Spanyol hampir kehilangan nyawanya. Dengan permainan penguasaan bolanya yang dominan, Spanyol merepotkan Jerman sejak awal laga. Sepakan keras Dani Olmo dari luar kotak penalti nyaris membuat Spanyol unggul, tetapi tangan kiri kiper Jerman Manuel Nuer mengubah jalannya takdir.
AP PHOTO/MATTHIAS SCHRADER
Pemain timnas Jerman Niclas Fuellkrug merayakan golnya ke gawang Spanyol pada laga penyisihan Grup E Piala Dunia Qatar 2022 di Al Bayt Stadium, Al Khor, Qatar, Minggu (27/11/2022). Laga berakhir imbang 1-1.
Terus menekan, Spanyol mendapatkan buah dari kerja kerasnya. ”Tim Panzer” tertinggal lebih dulu melalui gol Alvaro Morata. Gol itu membuat setengah kaki Jerman sudah terpental keluar arena Piala Dunia.
Namun, nasib baik memihak Jerman yang pada akhirnya mampu menyamakan kedudukan di pengujung babak kedua melalui aksi Niclas Fuellkrug. Berdasarkan catatan Opta yang diterima Kompas, gol itu membuat Fuellkrug menjadi pencetak gol Jerman pertama di Piala Dunia yang diciptakan oleh pemain cadangan sejak final Piala Dunia 2014 melawan Argentina. Saat itu, gol kemenangan Jerman dicetak Mario Gotze.
Jerman pada akhirnya mampu memaksakan hasil imbang 1-1 dan terhindar keluar lebih dini dari turnamen. Namun, menurut Opta, Jerman mencetak sejarah buruk dengan gagal memenangi dua laga di fase grup dalam satu edisi Piala Dunia.
Selepas pertandingan, Neuer mengaku lega karena Jerman berhasil memperpanjang napas di Piala Dunia. ”Hal terpenting dan paling utama adalah kami masih hidup. Selanjutnya, kami harus mengambil tiga poin dari Kosta Rika,” ucap Neuer, dikutip dari laman FIFA.
KOMPAS/YUNIADHI AGUNG
Pemain Kosta Rika Lionel berebut bola dengan pemain Jepang di fase Grup E Piala Dunia 2022 di Stadion Ahmad Bin Ali, Qatar, Minggu (27/11/2022). Kosta Rika menang 1-0.
Kombinasi antara kerja keras dan keberuntungan itulah yang mengakibatkan pertarungan perebutan tiket babak 16 besar di Grup E harus ditentukan hingga detik-detik terakhir.
Hasil di putaran kedua Grup E ini membuat perolehan poin keempat negara terpaut amat tipis. Spanyol masih memimpin dengan empat poin, disusul Jepang di posisi kedua.
Dengan begitu, laga pamungkas Grup E akan menjadi sangat krusial bagi keempat negara. Jerman, di atas kertas, masih punya peluang merebut tiket babak 16 besar dengan syarat yang tidak bisa ditawar, yaitu mengalahkan Kosta Rika. Akan tetapi, kemenangan saja tidak cukup untuk menjamin kelolosan Jerman. Peluang Jerman untuk lolos juga ditentukan hasil laga antara Spanyol dan Jepang.
Selain mengatasi Kosta Rika, Jerman perlu berharap ”bantuan” Spanyol agar mengalahkan Jepang. Dengan begitu, Jerman bisa merebut posisi runner-up grup dari Jepang dengan empat poin.
KOMPAS/YUNIADHI AGUNG
Pemain Jepang Kou Itamura (kanan) berebut bola dengan pemain Kosta Rika Joel Campbell di fase Grup E Piala Dunia 2022 di Stadion Ahmad Bin Ali, Qatar, Minggu (27/11/2022). Kosta Rika menang 1-0.
Jerman juga masih berpeluang lolos apabila Jepang bermain imbang atau menang atas Spanyol. Akan tetapi, itu akan sedikit berat bagi Jerman mengingat penentuan peringkat grup didasarkan pada selisih gol. Apabila duel Spanyol kontra Jepang berakhir imbang, Jerman bisa lolos dengan mencetak dua gol atau lebih ke gawang Kosta Rika. Namun, jika Jepang menang, Jerman setidaknya harus mencetak gol hingga melampaui selisih gol Spanyol yang sekarang mencapai tujuh gol.
”Kami masih memiliki ruang untuk perbaikan. Kami tidak perlu terbawa suasana, tetapi kami bisa masuk ke pertandingan terakhir dengan harapan kami bisa melewatinya,” ujar Fuellkrug.
Sebagaimana Jerman, Kosta Rika juga masih berpeluang lolos dengan catatan mampu menang atau imbang atas Jerman, sementara Spanyol mengalahkan Jepang. Peluang Kosta Rika akan habis apabila mereka kalah melawan Jerman.
Adapun Jepang berpeluang lolos dengan syarat tidak boleh kalah melawan Spanyol dan di pertandingan lainnya Jerman mengalahkan Kosta Rika. Namun, Jepang perlu berharap mendapat keberuntungan sehingga Jerman tidak menang dengan selisih gol lebih dari satu atas Kosta Rika.
KOMPAS/YUNIADHI AGUNG
Pemain Jepang Yuki Soma berebut bola dengan pemain Kosta Rika Brian Oviedo di fase Grup E Piala Dunia 2022 di Stadion Ahmad Bin Ali, Qatar, Minggu (27/11/2022). Kosta Rika menang 1-0.
Apabila selisih gol Jerman dan Jepang sama, penentuan peringkat kedua grup akan didasarkan pada produktivitas gol. Jika produktivitas gol masih sama, penentuan peringkat akan ditentukan lewat head to head. Jepang unggul head to head atas Jerman.
Sebagaimana dikatakan Anderson di awal, sepak bola memang membutuhkan keberuntungan. Jerman sudah merasakan keberuntungan pertama dan berharap mampu mengulanginya di laga pamungkas. Sebab, meski tipis, setiap kemungkinan selalu layak diperjuangkan.