Jerman yang terluka karena kalah dari Jepang harus menghadapi Spanyol yang sedang perkasa. Jerman menggunakan markas yang berbentuk benteng untuk "bersembunyi" dan Spanyol untuk mengatur permainan saat latihan.
Oleh
AMBROSIUS HARTO MANUMOYOSO
·3 menit baca
AP PHOTO/MATTHIAS SCHRADER
Para pemain timnas Jerman melakukan pemanasan dalam sesi latihan untuk menghadapi Spanyol di Al-Ruwais, Qatar, Sabtu (26/11/2022).
Tepat pilihan Jerman menjadikan Zulal Wellness di Al-Ruwais sebagai pusat latihan tim selama Piala Dunia Qatar 2022. Resor bertipe kompleks menyerupai benteng gurun pesisir itu terpencil di ujung utara negeri dan bersebelahan dengan Top of Qatar. Resor bintang lima bertarif hingga Rp 359,5 juta per malam per kamar.
Tiada tempat yang lebih pas daripada "benteng" untuk menyembunyikan rasa malu usai kalah 1-2 (1-0) dari Jepang pada laga perdana penyisihan Grup E di Stadion Khalifa International, Ar-Rayyan, Rabu (23/11/2022). Begitulah penilaian jurnalis The Analyst Opta saat melihat pusat latihan Jerman itu.
"Jerman sedang tidak dalam mood yang baik, bersembunyi di pusat latihan bergaya benteng setelah kekalahan memalukan dari Jepang," tulis The Analyst Opta.
Tim asuhan Hansi Flick bukan hanya menghadapi kritik pedas, melainkan lawan yang superior yakni Spanyol. Die Mannschaft memerlukan sedikit kedamaian dan ketenangan di tepi pantai dengan dinding bata merah yang sulit dimata-matai. Setiap sudut dinding ada menara untuk menempatkan penjaga.
Jerman harus menang atas Spanyol untuk menjaga asa lolos ke 16 besar. Pada laga ketiga, mereka juga harus melibas Kosta Rika. Jika gagal, tragedi gagal lolos ke fase gugur pada Piala Dunia Rusia 2018 akan terulang.
Kiper Jerman Kevin Trapp berlatih dalam sesi latihan timnas Jerman untuk menghadapi timnas Spanyol, di Stadion Al Shamal, Al Shamal, Qatar, Jumat (25/11/2022).
Pada 2018, di laga pertama penyisihan Grup F, Jerman kalah 0-1 dari Meksiko. Kekalahan itu memaksa tim memindahkan markas dari pedalaman Rusia yang dingin ke Sochi yang hangat. Hasilnya, pada laga kedua, Jerman menang 2-1 atas Swedia. Namun, Korea Selatan menang 2-0 atas Jerman pada laga ketiga.
Empat tahun kemudian, situasi berulang di Qatar. Kali ini, Jerman tidak bisa pindah markas karena Qatar tidak sebesar Rusia.
Namun, bukan Jerman jika tidak segera bangkit. Gelandang Kai Havert mengakui, tim menganalisis laga saat dikalahkan Jepang dan bertekad berubah saat melawan Spanyol.
"Penampilan luar biasa Spanyol menang 7-0. Kami tidak akan bersembunyi karena kami tahu kapabilitas kami,” ujarnya.
Jerman sedang tidak dalam mood yang baik, bersembunyi di pusat latihan bergaya benteng setelah kekalahan memalukan dari Jepang.
AFP/JAVIER SORIANO
Pemain timnas Ferran Torres (kedua dari kiri) berlatih bersama rekan-rekannya untuk menghadapi Jerman, di stadion Qatar University, Doha, Qatar, Sabtu (26/11/2022).
Pengawas
Kemenangan 7-0 atas Kosta Rika memperlihatkan kualitas Spanyol yang diasuh oleh Luis Enrique. Berbekal banyak pemain muda, Spanyol bermain dengan gembira dan para pemain tahu cara menjalankan tugas. Permainan Spanyol mencerminkan pola latihan Enrique yang mengatur posisi dan permainan dengan ditunjang teknologi.
Saat berlatih di pinggrian Madrid atau Universitas Qatar, Doha, Enrique kerap naik ke ketinggian, atau menara pengawas. Dari atas dan berbekal walkie-talkie, Enrique memberi instruksi dan mengatur pola latihan.
Para pemain mengenakan rompi yang dilengkapi mikrofon kecil. Setiap Enrique memberikan instruksi, pemain mendengar dan melaksanakannya. "Komunikasi dengan pemain menjadi lebih tenang dan personal," ujarnya.
Itulah mengapa selama laga, Enrique tidak banyak berteriak ke pemain. Para pemain dipercaya memahami tugasnya dan bermain sesuai rencana. Jika perlu perubahan taktik, Enrique tidak akan berteriak. "Perubahan disampaikan saat jeda waktu," kata Enrique.
Pelatih timnas Luis Enrique berbicara kepada wartawan pada jumpa pers sebelum laga melawan Jerman di Doha, Qatar, Sabtu (26/11/2022)
"Teknologi semakin maju dan diimplementasikan dalam sepak bola. Pelatih dapat mengoreksi kami dari jauh dengan walkie-talkie," kata bek Eric Garcia.
Di sinilah perbedaan antara Spanyol dan Jerman. Enrique menggunakan menara di markas yang berkarakter benteng untuk melihat lebih jelas pergerakan tim dalam berlatih. Sedangkan, Jerman menggunakan "benteng" sebagai tempat persembunyian sehingga dapat berlatih tanpa gangguan dan mata-mata.
Dalam rekor laga melawan Spanyol, Jerman menang 9 kali, imbang 8 kali, dan kalah 8 kali. Namun, pada tujuh laga terakhir sejak 2003, Jerman hanya sekali menang, dua kali seri, dan empat kali kalah. Kedua tim akan berlaga di Stadion Khalifa International, Senin (28/11/2022) pukul 02.00 WIB. (AP/AFP)