Gelora Bung Karno Siap Jadi Markas Timnas Indonesia pada Piala AFF 2022
Pengelola menyatakan Stadion Utama Gelora Bung Karno siap menjadi markas timnas Indonesia di Piala AFF 2022. Untuk itu, perbaikan lapangan diharapkan tuntas pada November 2022
Oleh
I GUSTI AGUNG BAGUS ANGGA PUTRA
·3 menit baca
KOMPAS/I GUSTI AGUNG BAGUS ANGGA PUTRA
Lapangan Stadion Utama Gelora Bung Karno,Jakarta, masih ditutup untuk publik dikarenakan sedang dalam proses perbaikan. Seorang pekerja menaiki mesin pemotong rumput dalam rangka perawatan lapangan yang masuk dalam masa pratumbuh rumput, Rabu (28/9/2022)
JAKARTA, KOMPAS – Perkembangan perbaikan lapangan Stadion Utama Gelora Bung Karno atau SUGBK telah mencapai 95 persen. Direktur Utama Pusat Pengelola Komplek Gelora Bung Karno (PPK GBK) Rakhmadi Afif Kusumo, Rabu (28/9/2022) mengatakan, pihaknya mengupayakan perbaikan lapangan bisa dirampungkan pada November 2022. Dengan begitu, tim nasional sepak bola Indonesia mempunyai opsi menjadikan SUGBK sebagai markas di Piala AFF 2022.
Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia, Mochamad Iriawan, menyatakan belum menentukan stadion yang akan digunakan sebagai markas Indonesia di Piala AFF yang berlangsung pada 23 Desember 2022 hingga 15 Januari 2023. “Untuk masalah itu (kandang timnas), belum ada keputusan. Akan ditentukan kemudian,” kata Iriawan ditemui seusai laga Indonesia menghadapi Curacao.
Piala AFF 2022 akan kembali menggunakan format turnamen normal sehingga tidak dilaksanakan secara terpusat di satu negara seperti pada Piala AFF 2020, tahun lalu. Pada fase grup, masing-masing tim akan berkesempatan dua kali menjamu lawan mereka di kandang. Lalu, dua laga lainnya akan berlangsung secara tandang. Pada babak semifinal dan final, sistem kandang-tandang akan kembali dilakukan.
Pada fase penyisihan grup, Indonesia tergabung di Grup A bersama Thailand, Kamboja, Filipina, dan pemenang babak kualifikasi antara Timor Leste dan Brunei Darussalam. Format turnamen kali ini membuat Indonesia harus menentukan stadion sebagai markas timnas. Sejumlah stadion menjadi calon markas Indonesia, salah satunya SUGBK.
Pekerja menyirami rumput baru lapangan Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Rabu (28/9/2022). Perbaikan lapangan telah berlangsung sejak Mei 2022 dan saat ini perkembangannya menyentuh 95 persen
Namun, hingga saat ini, SUGBK masih ditutup untuk publik karena dalam masa perbaikan lapangan. Proyek perbaikan lapangan diperkirakan menelan biaya tidak kurang dari Rp 5 miliar. Rakhmadi mengatakan, perbaikan lapangan ini salah satunya dalam rangka mendukung perhelatan Piala Dunia U-20 di Indonesia tahun depan.
Indonesia menyiapkan stadion di enam kota sebagai arena pertandingan. Selain Jakarta, kota-kota tersebut adalah Bandung, Solo, Denpasar, Palembang, dan Surabaya. Selain untuk Piala Dunia U-20, perbaikan lapangan SUGBK dinilai perlu dilakukan setelah terakhir kali dilakukan sebelum Asian Games 2018.
“Perbaikan field of play ini penting karena sudah lama tidak dilakukan. Tentu kalau tidak ada perbaikan, pantulan dan aliran bola tidak akan sesuai standar FIFA untuk Piala Dunia,” kata Rakhmadi di SUGBK.
Saat ini, belasan pekerja terlihat masih merawat rumput lapangan. Mereka menyirami dan memotong rumput. Belum ada garis lapangan karena rumput masih dalam masa pratumbuh (grow in). Pengunjung dilarang menginjak rumput yang saat ini berusia satu bulan agar pertumbuhannya sempurna.
Tentu kalau tidak ada perbaikan, pantulan dan aliran bola tidak akan sesuai standar FIFA untuk Piala Dunia.
KOMPAS/I GUSTI AGUNG BAGUS ANGGA PUTRA
Sejumlah pekerja melakukan perawatan pada rumput baru lapangan Stadion Utama Gelora Bung Karno, Rabu (28/9/2022). Perbaikan lapangan telah berlangsung sejak Mei 2022 dan saat ini perkembangannya menyentuh 95 persen
Perbaikan lapangan terhitung sudah dilaksanakan sejak Mei 2022. Adapun rencana perbaikannya sudah ada sejak tahun lalu. Perbaikan lapangan dimulai dari proses mobilisasi dan pemindahan material eksisting, langkah selanjutnya adalah proses optimalisasi sistem drainase sebagai tahap yang terpenting.
Menurut Rakhmadi, FIFA menerapkan standar lapangan yang sangat tinggi untuk Piala Dunia U-20. Perwakilan FIFA sudah dua kali berkunjung untuk melihat perkembangan perbaikan lapangan. Memastikan lapangan tidak tergenang air saat pertandingan berlangsung dalam kondisi hujan deras menjadi perhatian utama dari FIFA.
Direktur Pembangunan dan Pengembangan Usaha PPK GBK Mokhamad Rofik Anwar menargetkan perbaikan lapangan bisa tuntas pada November 2022. “Sekarang masih sekitar 95 persen progressnya. Diharapkan November sudah tuntas dan Desember bisa digunakan sebagai markas timnas Indonesia untuk Piala AFF,” ujarnya.
Bila perbaikan tuntas sesuai target yang ditentukan dan PSSI setuju, timnas berkesempatan kembali bermain di SUGBK. Timnas Indonesia sudah lama tak tampil di sana. Kali terakhir tim “Garuda” bertanding di SUGBK adalah pada 2019. Saat itu Indonesia menjamu Malaysia pada lanjutan kualifikasi Piala Dunia Qatar 2022.