Indonesia diharapkan bisa mengoptimalkan kepercayaan menjadi tuan rumah Piala Dunia Panjat Tebing 2022. Bukan untuk sukses di nomor speed, ajang itu harus jadi momentum kebangkitan nomor lead dan boulder.
Oleh
ADRIAN FAJRIANSYAH
·7 menit baca
Untuk pertama kalinya, Indonesia mendapatkan kepercayaan menjadi tuan rumah salah satu seri Piala Dunia Panjat Tebing sejak ajang itu dimulai pada 1989. Selain menjadi bentuk pengakuan dunia, kesempatan itu adalah momentum berharga untuk membawa panjat tebing nasional melesat lebih tinggi, terutama dalam meningkatkan prestasi nomor lomba lead dan boulder di level internasional.
”Indonesia cukup mendominasi nomor speed tetapi belum cukup kuat di lead dan boulder. Dengan seri ke-12 Piala Dunia Panjat Tebing 2022 di Jakarta, hal itu itu bisa membantu meningkatkan kemampuan Indonesia di lead dan boulder. Atlet, pelatih, wasit, panitia kejuaraan, dan pengurus federasi nasional bisa menyerap ilmu baru secara langsung dalam ajang tersebut. Mereka bisa barter kemampuan dengan negara lain yang unggul di duna nomor itu,” ujar Ketua Komite Olimpiade Indonesia (KOI) Raja Sapta Oktohari di sela Olympic Day Fun Run 2022 di Jakarta, Minggu (18/9/2022).
Piala Dunia Panjat Tebing adalah rangkaian kompetisi panjat tebing yang diadakan setiap tahun yang diselenggarakan oleh Federasi Panjat Tebing Dunia (IFSC). Piala Dunia adalah ajang paling bergengsi selain Kejuaraan Dunia Panjat Tebing setiap dua tahun sejak 1991, dan Olimpiade, sejak panjat tebing dilombakan mulai Olimpiade Tokyo 2020.
Seiring dengan aktifnya Indonesia menjadi tuan rumah sejumlah ajang besar internasional, seperti Asian Games Jakarta-Palembang 2018 dan meningkatnya prestasi pemanjat nasional di level dunia, Indonesia pun dipercaya sebagai salah satu tuan rumah seri Piala Dunia. Seri ke-12 Piala Dunia 2022, atau seri ketujuh nomor speed, digelar di SCBD Park, Jakarta, 24-26 September 2022. Sedianya ajang ini dilaksanakan tahun lalu, tetapi tertunda satu tahun karena pandemi Covid-19.
Prestasi para pemanjat speed Indonesia cukup menonjol dalam dua tahun terakhir. Nomor speed adalah kategori perlombaan yang mengadu kecepatan para pemanjat dalam lintasan statis pada dinding setinggi 15 meter.
Tahun lalu, dua pemanjat speed putra Merah-Putih dinobatkan sebagai yang terbaik di dunia. Veddriq Leonardo menjadi juara dan Kiromal Katibin di urutan kedua klasemen akhir dalam dua seri speed dari total delapan seri Piala Dunia 2021.
Tahun ini, Veddriq memimpin klasemen dengan 3.910 poin setelah mengikuti lima dari enam nomor speed Piala Dunia 2022. Kiromal di peringkat kedua dengan 3.275 poin. Veddriq dan Kiromal bisa mengunci posisi masing-masing pada seri speed terakhir yang berlangsung di Jakarta.
Rekor dunia speed putra juga dikuasai Indonesia. Setelah Kiromal memecahkan rekor dunia dengan 5,25 detik pada babak kualifikasi seri ketiga Piala Dunia 2021 di Salt Lake City, Amerika Serikat, 28 Mei 2021, enam kali keduanya mempertajam rekor dunia tersebut.
Veddriq mempertajam rekor dunia menjadi 5,20 detik di Salt Lake City, 28 Mei 2021. Kiromal kemudian lima kali beruntun mempertajam rekor tersebut, yakni menjadi 5,17 detik (di Seoul, Korea Selatan, 6 Mei 2022), 5,10 detik (di Salt Lake City, 27 Mei 2022), 5,09 detik (di Villars, Swiss, 30 Juni 2022), 5,04 detik (di Villars, 30 Juni 2022), dan 5,009 detik (di Chamonix, Perancis, 8 Juli 2022).
Membenahi kelemahan
Namun, Indonesia masih lemah di nomor lead dan boulder. Lead adalah kategori perlombaan yang mengadu ketangkasan, daya tahan, dan kecepatan dalam lintasan yang jalurnya berubah setiap babak, pada dinding selebar tiga meter dan tinggi hingga 18 meter. Pemenang ditentukan oleh atlet yang mencapai titik tertinggi yang dicapai dengan waktu tercepat dalam alokasi waktu 5-7 menit.
Boulder adalah lomba yang mengadu ketangkasan, kelincahan, dan kekuatan tak ubahnya teka-teki untuk memecahkan masalah pendakian. Atlet harus berusaha mencapai puncak pada tiga atau empat jalur setinggi hingga 4 meter, yang bisa dilakukan berkali-kali dalam waktu 4 menit setiap jalurnya. Berbeda dengan speed dan lead, pemanjatan jalur boulder dilakukan tanpa tali tetapi dilengkapi matras pendaratan untuk keamanan.
Atlet, pelatih, wasit, panitia kejuaraan, dan pengurus federasi nasional bisa menyerap ilmu baru secara langsung dalam ajang tersebut. Mereka bisa barter kemampuan dengan negara lain yang unggul di duna nomor itu.
Penilaian ditentukan dari poin berdasarkan jumlah puncak atau jalur yang berhasil diselesaikan, dan percobaan yang dilakukan di setiap jalur. Karena lemah dalam dua nomor itu, Indonesia gagal meloloskan atlet ke Olimpiade Tokyo 2020, yang hanya memperlombakan nomor kombinasi speed, lead, dan boulder.
Asisten pembuat jalur seri ke-12 Piala Dunia 2022 Ronald Novar Mamarimbing mengatakan, salah satu kunci untuk meningkatkan prestasi lead dan boulder adalah meningkatkan mutu pembuat lintasan Indonesia. Secara wawasan, pembuat jalur nasional tidak kalah dengan pembuat jalur dunia. Hanya saja, pembuat jalur nasional tidak mendapatkan keleluasaan bekerja sebagaimana pembuat jalur di luar negeri, terutama dalam dukungan peralatan dan waktu kerja.
Ronald mengibaratkan, pembuat lintasan itu ibarat pelukis. Mereka butuh berimajinasi dan mencoba berulang kali hingga lintasan dipastikan layak. Lagi pula, tidak ada standar tetap dalam pembuatan jalur. Tingkat kesulitannya pun bersifat abstrak. ”Semoga seri Piala Dunia di sini bisa memberikan pemahaman itu kepada para pembuat kebijakan panjat tebing Indonesia,” kata Ronald, salah satu dari dua pembuat jalur nasional dengan kualifikasi kontinental Asia.
Ketua Harian Pengurus Provinsi FPTI DKI Jakarta Muhammad Sulaiman menuturkan, pengurus panjat tebing di daerah berharap seri ke-12 Piala Dunia itu turut mendorong produsen pembuat poin atau pegangan pada jalur di dinding untuk bisa menyesuaikan standar dunia yang perkembangan amat pesat, yakni bisa berubah satu-tiga kali dalam setahun. Kalau bisa terpenuhi oleh produsen lokal, hal itu akan sangat membantu menekan biaya mengimpor poin yang harganya juga sudah mahal.
Hal itu bisa mendukung penyediaan tempat latihan dan kompetisi berstandar dunia, sehingga atlet di daerah sekalipun terbiasa dengan atmosfer ajang internasional. Sejauh ini, baru beberapa daerah yang memiliki fasilitas internasional, antara lain di Jakarta, Bogor (Jawa Barat), Surabaya (Jawa Timur), dan Palembang (Sumatera Selatan).
Ajang promosi
Ketua FPTI DKI Jakarta Hendri C Wijaya menyampaikan, seri ke-12 Piala Dunia kali ini jangan hanya menjadi angin lalu. Dia ingin ajang itu dioptimalkan untuk mempromosikan panjat tebing kepada masyarakat, terutama sponsor.
Panjat tebing mulai dikenal masyarakat karena prestasi mentereng pemanjat Indonesia beberapa waktu terakhir. Akan tetapi, hal itu belum cukup meyakinkan publik. Sebagian besar orangtua masih menganggap panjat tebing sebagai olahraga ekstrem. Di mata sponsor, panjat tebing masih kalah dibanding popularitas olahraga lain, seperti sepak bola, bola basket, ataupun bulu tangkis.
”Semoga Piala Dunia di sini bisa membuka mata para orangtua untuk mengarahkan anaknya belajar panjat tebing yang menjanjikan prestasi dan karier, serta lebih diakui sponsor karena cabang ini mendapatkan perhatian luar biasa dari pemerintah,” tutur Hendri.
Ketua Umum PB FPTI Yenny Wahid memastikan, pihaknya berupaya memanfaatkan seri ke-12 Piala Dunia kali ini sebagai jembatan untuk meraih prestasi tertinggi dalam Olimpiade Paris 2024. Indonesia mengincar emas putra dan putri pada Olimpiade mendatang. Apalagi di Paris, panjat tebing melombakan empat nomor, yakni speed putra/putri dan kombinasi lead serta boulder putra/putri.
Dalam dua tahun ke depan, Indonesia akan mengandalkan Veddriq dan Kiromal di speed putra, serta Desak Made Rita Kusuma Dewi dan Rajiah Sallsabillah di speed putri. Di klasemen sementara Piala Dunia musim ini, Desak berada di urutan ke-12 dengan 1.760 poin dan Rajiah di peringkat ke-14 dengan 1.700 poin setelah keduanya sempat berada di 10 besar.
Untuk lead dan boulder, Yenny tidak menafikan bahwa Indonesia belum bisa berbicara banyak. PB FPTI baru mulai membenahi pembinaan lead dengan mencari atlet muda beberapa tahun lalu. Kendati demikian, hasilnya dinilai mulai terlihat. Tiga-empat tahun lalu, prestasi terbaik atlet lead Indonesia masih peringkat ratusan di seri-seri Piala Dunia. Kini, atlet lead putra terbaik Indonesia bisa menembus peringkat 47 dunia, sedangkan putri bisa menembus peringkat 60an dunia.
”Pembinaan lead tidak bisa instan. Dengan start yang dilakukan beberapa tahun lalu, kami targetkan atlet lead kita bisa lolos Olimpiade Los Angeles 2028 dan bebicara pada Olimpiade Brisbane 2032,” ungkap Yenny.
Okto mengatakan, seri ke-12 Piala Dunia 2022 menjadi tantangan untuk Indonesia, yakni mencapai sukses penyelenggaraan dan prestasi. Tantangan itu diharapkan bisa menjadi pelecut Indonesia untuk terus berbenah supaya lebih diakui dunia, khususnya dari sisi prestasi di tiga nomor yang ada.