Tunggal putra Indonesia berpeluang besar meraih medali Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis untuk pertama kali sejak 2014. Namun, peluang itu pupus saat Jonatan Christie gagal memanfaatkan lima ”match point” di perempat final.
Oleh
YULIA SAPTHIANI
·4 menit baca
AFP/RICHARD A. BROOKS
Anthony Sinisuka Ginting (kiri) berusaha bangkit setelah terjatuh saat mengejar kok melawan Viktor Axelsen (Denmark) pada laga perempat final Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis 2022 di Tokyo, Jepang, Jumat (26/8/2022). Anthony harus mengakui keunggulan Axelsen, 10-21, 10-21.
TOKYO, JUMAT — Indonesia pada akhirnya hanya akan mendapatkan medali dari nomor ganda putra pada Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis 2022 di Jepang. Peluang besar mendapat medali dari tunggal putra melayang setelah Jonatan Christie gagal memanfaatkan lima match point.
Dua wakil ganda putra dan dua tunggal putra Indonesia di perempat final di Tokyo Metropolitan Gymnasium, Jumat (26/8/2022), menghadapi situasi serupa. Kemenangan dari mereka akan memastikan Indonesia memiliki wakil pada laga puncak karena akan terjadi semifinal melawan teman sendiri.
Skuad ganda putra berhasil melaluinya ketika Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto dan Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan mengalahkan lawan mereka pada perempat final. Fajar/Rian menaklukkan Ben Lane/Sean Vendy (Inggris) dengan skor 21-11, 21-16, sedangkan Hendra/Ahsan menang atas pasangan India, MR Arjun/Dhruv Kapila, 21-8, 21-14. Dua pasangan Indonesia berbeda generasi itu akan bertemu pada semifinal.
Peluang serupa terjadi di tunggal putra karena Jonatan dan Anthony Sinisuka Ginting berada di paruh undian yang sama. Namun, Anthony gagal lolos karena masih kesulitan mengatasi permainan tingkat tinggi tunggal putra nomor satu dunia, Viktor Axelsen. Anthony kalah 10-21, 10-21.
AFP/RICHARD A. BROOKS
Anthony Sinisuka Ginting (kanan) memukul kok di depan net melawan Viktor Axelsen (Denmark) pada laga perempat final Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis 2022 di Tokyo, Jepang, Jumat (26/8/2022).
Anthony begitu kesulitan menembus pertahanan Axelsen. Tak jarang smesnya bisa dikembalikan peraih medali emas Olimpiade Tokyo 2020 itu, termasuk yang diarahkan ke badan. Setelah jeda gim kedua, Anthony bahkan bermain seperti tanpa pola. Dia hanya berusaha menahan terjadinya reli.
”Saya sudah membayangkan apa yang harus dilakukan berdasarkan pertemuan terakhir dengan Viktor, tetapi semuanya tidak sesuai rencana. Saya kesulitan mengimbangi Viktor, apalagi dia bermain sangat baik dan jarang membuat kesalahan,” tutur Anthony.
Melawan Axelsen, yang konsisten bermain di level tinggi sejak 2021, memang tidak mudah. Dia selalu membawa pola pikir harus fokus pada apa yang bisa dikontrolnya di lapangan, bukan pada faktor eksternal yang tak bisa dia kendalikan. Saat melawan Anthony, Axelsen hanya fokus pada permainan, kesiapan fisik, dan mental, bukan pada arah angin dan kok dengan bobot berat yang menyulitkan banyak pemain.
Sebelum Anthony kalah dari Axelsen, tim dan penggemar bulu tangkis Indonesia sebenarnya memiliki harapan melihat Jonatan tampil di semifinal. Tunggal putra Indonesia terakhir yang mencapai tahap itu adalah Tommy Sugiarto pada Kejuaraan Dunia 2014 di Kopenhagen, Denmark. Tommy mendapat perunggu karena kalah dari Chen Long pada semifinal.
Jonatan mendapat kesempatan besar dengan keunggulan hingga tujuh poin, 17-10, pada gim ketiga saat berhadapan dengan Chou Tien Chen. Jonatan kemudian meraih lima match point, 20-15.
AFP/RICHARD A. BROOKS
Jonatan Christie gagal menahan laju smes keras Chou Tien Chen (Taiwan) pada laga perempat final Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis 2022 di Tokyo, Jepang, Jumat (26/8/2022). Joanatan gagal memanfaatkan keunggulan dan harus menyerah kepada Chou, 21-14, 11-21, 20-22.
Namun, ketika hanya membutuhkan satu poin, peringkat ketujuh dunia itu menyia-nyiakannya. Tanpa membuat satu kesalahan pun, Chou berbalik menang 14-21, 21-11, 22-20 dengan merebut tujuh poin beruntun. Chou menunjukkan kelegaannya dengan telentang di lapangan setelah keluar dari tekanan besar, sedangkan Jonatan menyesali kegagalannya dengan bersujud.
”Satu, dua poin itu sangat penting. Sayang sekali, saya tidak bisa menyelesaikan pertandingan dengan kemenangan. Hal ini harus saya bayar mahal sekali karena harus menunggu satu tahun lagi. Apalagi, kita tidak pernah tahu, kesempatan itu akan datang lagi atau tidak,” kata Jonatan.
Saya sudah membayangkan apa yang harus dilakukan berdasarkan pertemuan terakhir dengan Viktor, tetapi semuanya tidak sesuai rencana.
Situasi yang berbalik pada gim ketiga terjadi karena Jonatan tak bisa mengantisipasi perubahan strategi yang dilakukan Chou. ”Saya sebenarnya sudah bisa meredam pola dia, yaitu mengantisipasi pukulan yang diarahkan ke belakang lapangan. Setelah itu, dia mengubah dengan banyak bermain di lapangan depan, lalu balik lagi ke belakang. Saya kurang bisa mengantisipasi itu,” tuturnya.
Perang saudara
Duel Fajar/Rian dan Hendra/Ahsan pada semifinal, Sabtu, menjadi yang kedua kalinya dalam Kejuaraan Dunia. Pada Kejuaraan Dunia 2019 di Basel, Hendra/Ahsan mengalahkan Fajar/Rian di semifinal, lalu menjadi juara dunia untuk ketiga kalinya setelah 2013 dan 2015.
AP PHOTO/SHUJI KAJIYAMA
Pebulu tangkis Indonesia, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, berlaga melawan Ben Lane/Sean Vendy (Inggris) pada laga perempat final Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis 2022 di Tokyo, Jepang, Jumat (26/8/2022), dan unggul cepat, 21-11, 21-16.
Meski telah tiga kali juara dan akan berhadapan dengan rekan yang lebih muda yang masih mencari gelar juara pada ajang besar, Hendra/Ahsan memastikan, mereka akan memberi perlawanan terbaik. ”Ini Kejuaraan Dunia, kami akan berjuang keras,” kata Hendra.
Siapa pun pemenang dari semifinal, ganda putra mewujudkan skenario meloloskan wakil ke final. Tiga wakil Indonesia, yaitu Fajar/Rian, Hendra/Ahsan, dan Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon, berada pada paruh atas undian. Hanya Bagas Maulana/Muhammad Shohibul Fikri yang terpisah di paruh bawah. Adapun Kevin/Marcus tersingkir pada babak ketiga dan Bagas/Fikri kalah pada babak kedua.
Pada laga puncak, Hendra/Ahsan atau Fajar/Rian akan berhadapan dengan pemenang semifinal antara Satwiksairaj Rankireddy/Chirag Shetty (India) dan Aaron Chia/Soh Wooi Yik (Malaysia). Semifinal ini menjadi yang pertama bagi kedua pasangan pada ajang Kejuaraan Dunia. Rankireddy/Shetty bahkan menjadi ganda putra India pertama yang lolos ke babak empat besar setelah mengalahkan juara bertahan Takuro Hoki/Yugo Kobayashi (Jepang), 24-22, 15-21, 21-14.
Kekalahan juga dialami juara bertahan tunggal putra, Loh Kean Yew. Pemain Singapura itu disingkirkan pemain muda Thailand, Kunlavut Vitidsarn, 12-21, 21-17, 8-21. Dengan demikian, tiga juara dunia 2021 dipastikan gagal mempertahankan gelar. Selain Hoki/Kobayashi dan Loh, Dechapol Puavaranukroh/Sapsiree Taerattanachai juga gagal mempertahankan gelar juara ganda campuran. Pasangan Thailand itu tersingkir pada babak ketiga.