Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon lagi-lagi gagal menjadi juara dunia. Mereka tersingkir pada babak ketiga Kejuaraan Dunia 2022 dalam laga yang hanya berlangsung selama 26 menit.
Oleh
YULIA SAPTHIANI
·4 menit baca
AP PHOTO/HIRO KOMAE
Ganda putra Indonesia Marcus Fernaldi Gideon dan Kevin Sanjaya Sukamuljo mengembalikan kok ke ganda putra Inggris Sean Vendy dan Ben Lane ada Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis di Tokyo, Jepang, Kamis (25/8/2022). Marcus dan Kevin kalah dengan skor 15-21, 9-21.
TOKYO, KAMIS — Ganda putra nomor satu dunia, Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon, kembali gagal menjadi juara dunia. Pasangan berjuluk ”Minions” itu tidak bisa keluar dari tekanan sepanjang pertandingan hingga tersingkir dengan mudah pada babak ketiga Kejuaraan Dunia 2022.
Momen itu dialami Kevin/Marcus ketika berhadapan dengan pasangan Inggris, Ben Lane/Sean Vendy, di Tokyo Metropolitan Gymnasium, Kamis (25/8/2022). Kevin/Marcus kalah dengan skor 15-21, 9-21 hanya dalam waktu 26 menit.
Sepanjang pertandingan, mereka tak bisa keluar dari tekanan, baik ketika lawan mempercepat pola permainan maupun saat menerapkan ritme lebih lambat. Kevin/Marcus juga tidak bisa keluar tekanan saat bermain di sisi lapangan yang seharusnya membuat mereka mudah menyerang karena terbantu angin yang berembus ke arah lawan. Marcus selalu kesulitan mengembalikan smes, sementara Kevin membuat banyak kesalahan pada pukulan net.
Pada perwakilan BWF di mixed zone, Vendy mengatakan, kunci kemenangan mereka adalah bermain sesuai strategi yang ditetapkan sejak awal, yaitu bermain dengan ritme bervariasi. ”Jika kami bermain dengan cepat sepanjang pertandingan, akan sulit karena itu menjadi kekuatan mereka,” katanya.
AP PHOTO/HIRO KOMAE
Ganda putra Inggris, Sean Vendy (kiri) dan Ben Lane, melakukan servis ke ganda putra Indonesia, Marcus Fernaldi Gideon dan Kevin Sanjaya Sukamuljo, dalam Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis di Tokyo, Jepang, Kamis (25/8/2022). Marcus dan Kevin kalah dengan skor 15-21, 9-21.
Taktik itu membuat Kevin/Marcus kesulitan. ”Permainan kami tidak keluar semua. Kami tertekan sejak awal dan tidak bisa keluar dari tekanan itu. Pasti kami sedih dan kecewa karena inginnya menjadi juara dunia, tetapi mungkin belum rezeki. Kami mau mencoba lagi yang maksimal pada Jepang Terbuka, pekan depan,” tutur Marcus.
Kevin/Marcus tidak pernah bisa melewati perempat final Kejuaraan Dunia meski tak tergeser dari puncak peringkat dunia sejak Oktober 2017. Hasil terbaik adalah perempat final pada 2017 dan 2018 saat mereka berada pada masa terbaik, salah satunya dengan menjuarai All England pada kedua tahun tersebut. Setelah itu, Kevin/Marcus tersingkir pada babak kedua 2019, lalu babak ketiga tahun ini.
Meski telah meraih 19 gelar juara dari ajang BWF World Tour, pada 2018-2021, dan 10 gelar dari BWF Super Series (2016-2017), mereka tak bisa melengkapinya dengan gelar juara dunia. Ajang ini berada pada Kategori I struktur turnamen BWF, lebih tinggi dari BWF World Tour pada Kategori II.
Sementara Minions tersingkir, Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan meneruskan statistik sempurna mereka dalam Kejuaraan Dunia. Sebanyak 15 kemenangan tanpa kalah membuat ”The Daddies” selalu juara dalam setiap keikutsertaan, yaitu pada 2013, 2015, dan 2019.
Permainan kami tidak keluar semua. Kami tertekan sejak awal dan tidak bisa keluar dari tekanan itu.
AP PHOTO/HIRO KOMAE
Ganda putra Indonesia, Mohammad Ahsan (kanan) dan Hendra Setiawan, mengembalikan kok ke ganda Jerman, Mark Lamsfuss dan Marvin Seidel, pada Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis di Tokyo, Jepang, Kamis (25/8/2022). Hendra Ahsan menang dengan skor 21-18, 23-21.
Hendra/Ahsan tidak ikut serta pada Kejuaraan Dunia 2014 karena cedera. Pada 2017, mereka bermain dengan pasangan berbeda karena Hendra keluar dari pelatnas. Saat itu, dia bermain bersama pemain Malaysia, Tan Boon Heong, sementara Ahsan bersama Rian Agung Saputro dan mencapai final Kejuaraan Dunia.
Setelah tidak lolos ke Kejuaraan Dunia 2018, Hendra/Ahsan kembali bersinar pada tahun berikutnya. Adapun pada 2021, mereka tak bermain karena tim Indonesia mengundurkan diri. Skuad ”Merah Putih” tak tampil di Huelva, Spanyol, karena khawatir pada kasus Covid-19 yang meningkat di Eropa.
Di Tokyo, mereka memperpanjang kemenangan itu ketika mengalahkan ganda putra Jerman, Mark Lamsfuss/Marvin Seidel, dengan skor 21-18, 23-21. Berjumpa untuk keenam kalinya dengan Lamsfuss/Seiden, Hendra/Ahsan membawa statistik empat kali menang dari lima pertemuan. Namun, ganda Indonesia peringkat kedua dunia itu kalah pada pertemuan terakhir yang terjadi pada babak pertama Denmark Terbuka 2021.
Berhadapan kembali dengan pasangan peringkat ke-13 dunia tersebut, Hendra/Ahsan selalu tertinggal pada awal hingga pertengahan gim. Mereka kalah cepat dalam adu drive, yaitu pukulan dengan cara mendorong kok dengan cepat. Hendra/Ahsan pun tertinggal 7-11 pada jeda gim pertama.
Ganda putra Indonesia, Mohammad Ahsan (kanan) dan Hendra Setiawan, merayakan poin yang diraih dari ganda Jerman, Mark Lamsfuss dan Marvin Seidel, pada Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis di Tokyo, Jepang, Kamis (25/8/2022). Hendra Ahsan menang dengan skor 21-18, 23-21.
Seperti dikatakan Hendra, yang berulang tahun ke-38 pada Kamis ini, mereka akhirnya bisa keluar dari tekanan ketika mulai memvariasikan pukulan. ”Saat kalah pada adu drive, kami memvariasikannya dengan pukulan yang lebih halus dan arah yang lebih tepat. Selain itu, kami harus lebih baik di lapangan depan,” katanya.
Pada perempat final, ganda peringkat ketiga dunia itu akan berhadapan dengan MR Arjun/Dhruv Kapila. Pasangan India ini menang atas wakil Singapura, Hee Yong Kai Terry/Loh Kean Hean, 18-21, 21-15, 21-16. Pada babak kedua, Arjun/Kapila membuat kejutan dengan menyingkirkan unggulan kedelapan asal Denmark, Kim Astrup/Anders Skaarup Rasmussen.
Wakil Indonesia lainnya yang akan bertanding pada babak ketiga adalah Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, Anthony Sinisuka Ginting, Jonatan Christie, Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari, dan Rehan Naufal Kusharjanto/Lisa Ayu Kusumawati.