Enam dari tujuh wakil Indonesia yang merupakan debutan dalam Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis tersingkir sebelum babak ketiga. Perjuangan membawa gelar juara dunia akan diteruskan para senior dari tiga nomor.
Oleh
YULIA SAPTHIANI
·4 menit baca
HMAS PBSI
Ganda putra Indonesia Bagas Maulana/Muhammad Shohibul Fikri mengembalikan bola ke ganda Skotlandia, Alexander Dunn/Adam Hall pada babak kedua Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis di Tokyo, Jepang, Rabu (24/8/2022). Bagas/Fikri kalah dengan skor 21-17, 19-21, 15-21.
TOKYO, SELASA -Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis adalah panggung persaingan besar dengan peserta yang hanya diundang Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF). Namun, sebagian besar debutan Indonesia gagal memanfaatkan kesempatan tersebut untuk melangkah sejauh mungkin.
Salah satu wakil yang tak bisa memanfaatkan kesempatan tersebut adalah ganda putra, Bagas Maulana/Muhammad Shohibul Fikri. Mereka tersingkir pada babak kedua menyusul kekalahan Chico Aura Dwi Wardoyo, Putri Kusuma Wardani, Febriana Dwipujikusuma/Amalia Cahaya Pratiwi, Siti Fadia Silva Ramadhanti/Ribka Sugiarto, dan Zachariah Josiahno Sumanti/Hediana Julimarbela yang juga tampil dalam Kejuaraan Dunia untuk pertama kalinya.
Menjadi bagian dari 16 unggulan seperti para senior ganda putra, Bagas/Fikri mendapat bye pada babak awal dan memulai penampilan pada babak kedua di Metropolitan Gymnasium, Rabu (24/8/2022). Lawan yang dihadapi adalah pasangan Skotlandia, Alexander Dunn/Adam Hall.
Mereka mendapat kesempatan tampil dalam Kejuaraan Dunia untuk pertama kalinya karena lolos berdasarkan kriteria yang digunakan, yaitu daftar peringkat dunia pada 26 April. Dengan empat jatah yang didapat ganda putra Indonesia, Bagas/Fikri lolos untuk mendampingi Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon, Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan, dan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto.
AFP/RICHARD A. BROOKS
Kevin Sanjaya Sukamuljo melocat untuk memukul kok di samping pasangannya, Marcus Fernaldi Gideon dalam pertandingan babak kedua Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis di Tokyo, Jepang, Rabu (24/8/2022). Kevin/Marcus mengalahkan ganda putra Ceko, Jaromir Janacek/Tomas Svejda 21-14, 21-13.
Tak seperti para senior yang melaju ke babak ketiga, perjalanan Bagas/Fikri berakhir dengan cepat setelah dikalahkan Dunn/Hall 21-17, 19-21, 15-21. Padahal, Bagas/Fikri menjalani laga tersebut dengan bekal kemenangan pada dua laga terakhir, dari tiga pertemuan, dengan ganda peringkat ke-36 dunia itu. Dua kemenangan tersebut didapat pada semifinal Finlandia Terbuka 2019 dan babak pertama Indonesia Terbuka 2022, dua bulan lalu.
Namun, tak dapat dimungkiri bahwa salah satu pasangan pelapis dalam pelatnas utama ganda putra itu belum bisa konsisten bersaing pada level top dunia. Setelah menjuarai All England, dengan mengalahkan juara dunia, Takuro Hoki/Yugo Kobayashi, Kevin/Marcus, dan Hendra/Ahsan sejak perempat final hingga final, Bagas/Fikri lebih sering tersingkir pada babak-babak awal.
Mereka delapan kali tersingkir pada babak pertama atau kedua dari sepuluh turnamen setelah All England. Tujuh kali diantaranya terjadi secara beruntun dalam tujuh turnamen terakhir menjelang Kejuaraan Dunia.
Sebelum bertolak ke Jepang, pelatih ganda putra pelatnas Herry Iman Pierngadi mengatakan, Bagas/Fikri masih kesulitan berkembang karena belum bisa beradaptasi dengan cepat ketika situasi tak ideal dengan cara main mereka. Hal itu pula yang terjadi ketika melawan Dunn/Hall.
Mereka belum pintar melihat perubahan situasi di lapangan. Selain itu, mainnya tak tenang dan banyak ragu-ragu hingga banyak membuat kesalahan.
HUMAS PBSI
Ganda putra Indonesia Bagas Maulana/Muhammad Shohibul Fikri mengembalikan bola ke ganda Skotlandia, Alexander Dunn/Adam Hall pada babak kedua Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis di Tokyo, Jepang, Rabu (24/8/2022). Bagas/Fikri kalah dengan skor 21-17, 19-21, 15-21.
“Mereka belum pintar melihat perubahan situasi di lapangan. Selain itu, mainnya tak tenang dan banyak ragu-ragu hingga banyak membuat kesalahan,” kata Herry.
Itu terlihat saat pasangan dengan ranking ke-18 dunia tersebut kehilangan gim kedua. Padahal, mereka bisa menyamakan skor menjadi 18-18 setelah tertinggal 14-18. Setelah skor imbang tersebut, dua dari tiga poin bagi lawan berasal dari kesalahan Bagas. Setelah ini, mereka pun harus memperbaiki semua kekurangan untuk menghadapi turnamen berikutnya, Jepang Terbuka, di tempat yang sama, 30 Agustus-4 September.
Tak dapat medali
Dari ganda putri, Fadia/Ribka juga gagal memanfaatkan kesempatan. Mereka tak bisa mewujudkan harapan membawa medali setelah kalah pada babak kedua. Dengan demikian, Indonesia pun tak lagi memiliki wakil pada nomor tunggal dan ganda putri setelah empat wakil tersingkir sebelum memasuki babak ketiga. Fadia/Ribka dihentikan unggulan ketujuh asal Thailand, Jongkolphan Kititharakul/Rawinda Prajongjai, 15-21, 21-10, 15-21.
Meski saat ini bermain bersama pasangan berbeda, Fadia/Ribka ditargetkan mendapat medali oleh pelatih ganda putri pelatnas Eng Hian. Itu karena mereka pernah berpasangan sejak Juli 2019 hingga berpisah pada tahun ini seiring dengan pensiunnya Greysia Polii. Saat ini, Fadia berpasangan dengan Apriyani Rahayu, pasangan Greysia sebelumnya, sementara Ribka bersama Febby Valencia Dwijayanti Gani.
Ilustrasi : Ganda kedua Siti Fadia Silva Ramadanti (kanan) dan Ribka Sugiarto menyumbang satu angka Indonesia pada laga penentuan juara Grup Y Kejuaraan Asia Bulu Tangkis Beregu antara Indonesia dan Thailand di Manila, Filipina, Kamis (13/2/2020). Fadia/Ribka mengalahkan Chayanit Chaladchalam/Phataimas Muenwong, 21-17, 21-12.
Fadia/Ribka bisa tampil dalam Kejuaraan Dunia setelah mendapat undangan dari BWF berdasarkan daftar peringkat dunia. Dalam daftar ranking yang digunakan sebagai patokan atlet yang akan diundang, Fadia/Ribka berstatus ganda putri nomor dua Indonesia di bawah Greysia/Apriyani. Adapun Apriyani/Fadia, yang prestasinya langsung menonjol sejak bermain pada pertengahan tahun, belum berada dalam daftar ranking.
Berdasarkan hal itu, Eng Hian pun mengharapkan Fadia/Ribka mendapat medali untuk menambah daftar prestasi secara pribadi dengan cara, minimal, lolos ke semifinal. Akan tetapi, mereka tak bisa memanfaatkan kesempatan itu.
Meski pernah tampil dalam Kejuaraan Dunia, bersama Agatha Imanuela pada 2019, Fadia mengatakan bahwa atmosfer persaingan dalam ajang tersebut terasa lebih tinggi dibandingkan turnamen BWF lain.
"Tidak mudah memang bermain dalam Kejuaraan Dunia, hawanya juga berbeda. Saya merasa sudah maksimal mengeluarkan seluruh kemampuan. Namun, lawannya tidak mudah dan kami mengalami kendala dengan kok yang berat,” kata Fadia.
Ilustrasi : Ganda kedua Siti Fadia Silva Ramadanti (kiri) dan Ribka Sugiarto menyumbang satu angka Indonesia pada laga penentuan juara Grup Y Kejuaraan Asia Bulu Tangkis Beregu antara Indonesia dan Thailand di Manila, Filipina, Kamis (13/2/2020). Fadia/Ribka mengalahkan Chayanit Chaladchalam/Phataimas Muenwong, 21-17, 21-12.
Setelah pertandingan yang sepertinya akan menjadi duet terakhir bersama Fadia tersebut, Ribka bertekad penampilan dalam Kejuaraan Dunia menjadi motivasi untuk kembali ke permainan terbaiknya. Penampilannya terganggu cedera lutut kanan sejak menjelang akhir 2021. “Dalam dua pertandingan di sini, saya bisa mengeluarkan kemampuan terbaik. Semoga ke depannya bisa konsisten,” kata Ribka.
Berbeda dengan Fadia, yang akan melanjutkan penampilan dalam Jepang Terbuka bersama Apriyani di tempat yang sama, pekan depan, Ribka akan kembali ke Indonesia. Dia tak akan tampil dalam turnamen berikutnya karena Febby masih cedera pinggang.
Dengan hasil hingga babak kedua, debutan Indonesia yang bertahan hingga babak ketiga adalah Rehan Naufal Kusharjanto/Lisa Ayu Kusumawati. Mereka akan berhadapan dengan unggulan kelima, Seo Seong-jae/Chae Yu-jung, Kamis.