Setelah sukses pada awal tahun, Iga Swiatek akan kembali bersaing di lapangan keras. Kali ini, target utamanya pada akhir musim kompetisi 2022 adalah Grand Slam Amerika Serikat Terbuka.
Oleh
YULIA SAPTHIANI
·3 menit baca
AFP/CHRISTOPHE ARCHAMBAULT
Petenis putri Polandia, Iga Swiatek, berfoto dengan torfi Susan Lenglen, lambang juara tunggal putri Grand Slam Perancis Terbuka di Pont de Bir-Hakeim, Paris, 5 Juni 2022. Setelah hasil kurang memuaskan di lapangan rumput, Swiatek kembali tampil di lapangan keras menuju Grand Slam AS Terbuka, dimulai dengan mengikuti WTA 1000 Toronto, 8-14 Agustus.
TORONTO, SABTU — Dominasi Iga Swiatek dimulai dalam rangkaian turnamen lapangan keras awal musim kompetisi 2022. Menjelang akhir musim, dia berkesempatan mengulang dominasinya dalam rangkaian turnamen di Amerika Utara.
Sebagai bagian dari persiapan untuk tampil pada Amerika Serikat Terbuka, Grand Slam terakhir pada tahun ini, Swiatek mengawali penampilannya pada turnamen WTA 1000 Toronto, 8-14 Agustus. Pada pekan berikutnya, tunggal putri nomor satu dunia ini akan tampil di Cincinnati dalam turnamen berlevel sama.
Toronto menjadi turnamen WTA 1000 keenam tahun ini dan Swiatek menjuarai lima turnamen lain, yaitu di Doha, Indian Wells, Miami, dan Roma. Kemenangan dalam lima turnamen itu termasuk dalam 37 kemenangan beruntun yang berakhir pada babak ketiga Wimbledon, setelah kalah dari Alize Cornet.
Setelah Wimbledon, Swiatek berlatih di lapangan keras sebelum tampil kembali di turnamen lapangan tanah liat yang digelar di negaranya sendiri, WTA 250 Warsawa, Polandia. Dia kesulitan dalam transisi dari lapangan rumput ke tanah liat hingga kalah pada perempat final dari Caroline Garcia.
AP/KIRSTY WIGGLESWORTH
Iga Swiatek meninggalkan lapangan setelah dikalahkan petenis Perancis Alize Cornet pada laga babak ketiga Grand Slam Wimbledon di London, 2 Juli 2022. Kekalahan ini mengakhiri rangkaian 37 kemenangan beruntun Swiatek pada sejumlah turnamen di lapangan keras dan lapangan tanah liat.
Mengingat kembali apa yang dicapainya di lapangan keras pada awal musim, Swiatek mengatakan, dia bisa memandangnya dari dua sisi. ”Rangkaian kemenangan itu bisa membuat saya bermain tanpa beban karena saya tak perlu membuktikan apa-apa. Sebaliknya, itu juga bisa menambah tekanan. Jadi, saya akan berusaha untuk tak memikirkan apa yang telah terjadi dan lebih fokus pada persiapan untuk turnamen mendatang,” tuturnya dalam laman resmi WTA.
Meski mendominasi persaingan tunggal putri tahun ini, Swiatek tak ingin berpikir hanya tentang kemenangan. ”Bagi saya, ada yang lebih penting yaitu mengembangkan kemampuan. Saya punya waktu latihan di lapangan keras setelah Roland Garros dan Wimbledon. Semoga saya bisa menampilkan apa yang dilakukan saat latihan,” kata petenis berusia 21 tahun itu.
Pengalaman
Selain gelar juara dari lima turnamen WTA 1000 dan keinginan terus berkembang, Swiatek punya motivasi lain, yaitu pengalaman tampil di Toronto 2019. Dengan peringkat ke-65 dunia, dia menjalani turnamen dari babak kualifikasi.
Swiatek mengalahkan unggulan ke-15, Caroline Wozniacki, pada babak kedua sebelum dikalahkan Naomi Osaka. Meski kalah, Swiatek bisa memberikan perlawanan ketat pada petenis Jepang yang ditempatkan sebagai unggulan kedua itu. Dia kalah 6-7 (4/7), 4-6.
AFP/JANEK SKARZYNSKI
Iga Swiatek. petenis putri nomor satu dunia asal Polandia, tampil pada laga amal bertajuk "Iga Swiatek and Friends for Ukraine" di Krakow, Polandia, 23 Juli 2022, Laga amal ini bertujuan menggalang dana bagi anak dan remaja yang terdampak serangan militer Rusia ke Ukraina.
”Mengingat kembali masa itu, saya selalu belajar dari setiap latihan dan pertandingan. Pertandingan melawan Caroline dan Naomi membuat saya percaya diri bahwa suatu saat saya akan menang,” katanya.
Jadi, saya akan berusaha untuk tak memikirkan apa yang telah terjadi dan lebih fokus pada persiapan untuk turnamen mendatang.
Swiatek dan tujuh unggulan lain mendapat bye pada babak pertama di Toronto. Tujuh unggulan di bawahnya adalah Anett Kontaveit, Maria Sakkari, Paula Badosa, Ons Jabeur, Aryna Sabalenka, dan Garbine Muguruza.
Lawan pertamanya pada turnamen berhadiah total Rp 40,3 miliar itu adalah pemenang laga antara Veronika Kudermetova dan Shelby Rogers. Jika menang, Swiatek berpeluang bertemu Leylah Fernandez, yang baru bertanding kembali setelah tersingkir pada perempat final Perancis Terbuka.
AFP/JANEK SKARZYNSKI
Iga Swiatek (kanan) bergurau dengan mantan petenis Polandia Agnieszka Radwanska (tengah) usai mengikui laga amal bertajuk "Iga Swiatek and Friends for Ukraine" di Krakow, Polandia, 23 Juli 2022,
Finalis AS Terbuka 2021 itu absen dari turnamen karena retak kaki kanan. ”Sejak Roland Garros, kondisi terus berubah hingga saya sangat sedih, apalagi setelah dokter memberi tahu, saya mengalami retak tulang akibat tekanan,” katanya.
Lampu hijau akhirnya datang beberapa hari lalu, ketika dokter mengizinkannya kembali berkompetisi. Antusiasmenya bertambah karena Fernandez akan tampil di hadapan publik sendiri. Fernandez lahir di Montreal, dengan ayah orang Chile dan ibu dari Kanada yang memiliki keturunan Filipina.
Fernandez dan Swiatek tergaubung dalam paruh atas undian yang persaingannya lebih ketat. Di paruh atas terdapat pula Belinda Bencic, Victoria Azarenka, Garbine Muguruza, Naomi Osaka, dan Serena Williams. Muguruza bisa bertemu Osaka pada babak kedua, sedangkan Serena bisa bertemu Azarenka atau Bencic.
Dari turnamen WTA 500 San Jose, gelar juara akan diperebutkan oleh Shelby Rogers dan Daria Kasatkina pada Minggu sore atau Senin pagi waktu Indonesia. Adapun di ATP/WTA Washington, final tunggal putri mempertemukan Kaia Kanepi dengan Liudmila Samsonova, sedangkan Yoshihito Nishioka dan Nick Kyrgios bertemu pada final tunggal putra. (AFP/REUTERS)