Rio Waida Terus Membuka Asa Promosi ke Championship Tour
Peselancar Indonesia Rio Waida meraih juara berturut dalam dua seri Challenger Series Liga Selancar Dunia atau WSL 2022. Dengan hasil itu, dia semakin berpeluang promosi ke Championship Tour atau kompetisi terelite WSL.
Oleh
ADRIAN FAJRIANSYAH
·5 menit baca
JAKARTA, KOMPAS – Setelah menjuarai seri kedua Challenger Series atau kompetisi kasta kedua Liga Selancar Dunia 2022 di Sydney, Australia, Mei lalu, peselancar andalan Indonesia Rio Waida melanjutkan grafik positifnya dengan menjuarai seri ketiga ajang itu di Ballito, Afrika Selatan, Minggu (10/7/2022). Dua hasil optimal itu membuat peselancar keturunan Indonesia-Jepang ini kokoh di urutan pertama klasemen sementara dan semakin membuka asa promosi ke Championship Tour atau kompetisi terelite Liga Selancar Dunia untuk musim depan.
Rio sedang dalam puncak performa. Secara skill, fisik, dan mental, dia sangat siap bersaing. Bahkan, dia sedang lapar juara.
Baca Berita Olimpiade Paris 2024
Ikuti informasi terkini seputar Olimpiade Paris 2024 dari berbagai sajian berita seperti analisis, video berita, perolehan medali, dan lainnya.
”Rio sedang dalam puncak performa. Secara skill, fisik, dan mental, dia sangat siap bersaing. Bahkan, dia sedang lapar juara. Kami harap Rio bisa terus menjaga konsistensinya agar bisa mempertahankan posisi di puncak klasemen Challenger Series (CS) hingga akhir musim ini, atau minimal mengamankan 10 besar klasemen akhir sebagai syarat promosi ke Championship Tour (CT) musim depan,” ujar Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Selancar Ombak Indonesia (PB PSOI) Arya Subiakto saat dihubungi dari Jakarta, Selasa (12/7/2022).
Dalam final seri ketiga CS 2022, Rio bertemu peselancar Perancis Gatien Delahaye. Peselancar Indonesia berusia 22 tahun itu langsung menggebrak dengan meraih 7,50 poin dari ombak pertama. Dia semakin di atas angin ketika mendapatkan 8,00 poin dari ombak kesepuluh.
Dengan dua poin terbaik itu, Rio secara total mengumpulkan 15,50 poin dari total 12 ombak yang didapat. Raihan Rio amat jauh meninggalkan Delahaye yang harus puas dengan total skor 9,50 poin dari 10 ombak yang diarunginya, terdiri dari 3,93 poin dari ombak kelima dan 5,57 poin dari ombak keenam.
Kemenangan itu membuat Rio memperoleh tambahan 10.000 poin klasemen. Dengan begitu, peselancar kelahiran Saitama, Jepang, 25 Januari 2000 itu kokoh di urutan pertama dari 124 atlet klasemen sementara dengan 20.750 poin. Dia unggul 3.835 poin di atas peselancar Italia Leonardo Fioravanti di peringkat kedua dengan 16.915 poin.
Capaian impresif
Arya mengatakan, capaian Rio sejauh ini sangat impresif. Setidaknya, dia jauh lebih baik dibanding penampilannya di CS musim lalu, yakni urutan ke-37 seri pertama, peringkat ke-49 seri kedua, tempat ke-25 seri ketiga, dan urutan ke-65 seri keempat dari empat seri yang ada. Musim lalu, dirinya harus puas berada di peringkat ke-67 dari 130 atlet klasemen akhir dengan 4.650 poin.
”Musim ini, Rio bisa dua kali berturut juara seri CS. Itu belum pernah terjadi di CS yang baru berlangsung dua tahun terakhir. Selain di CS, Rio pun tampil memuaskan di semua kompetisi yang diikutinya tahun ini (antara lain tempat kesembilan seri keenam CT 2022 di Banyuwangi, Jawa Timur, 28 Mei-6 Juni 2022 dengan status wildcard, juara seri Qualifying Series/QS Asia 2021/2022 di Bali, 8-9 Maret 2022, dan urutan ketiga seri QS Asia 2022/2023 di Lampung, 11-17 Juni 2022,” kata Arya.
Namun, Arya menuturkan, perjalanan Rio untuk promosi ke CT musim depan sejatinya masih panjang. Sebab, CS masih menyisakan lima seri lagi, yakni seri keempat di California, Amerika Serikat, 30 Juli-7 Agustus; seri kelima di Ericeira, Portugal, 1-9 Oktober; seri keenam di Hossegor, Perancis, 12-23 Oktober; seri ketujuh di Saquarema, Brasil, 1-8 November; dan seri kedelapan di Haleiwa, Hawaii, 26 November-7 Desember.
Untuk hal-hal teknis, Rio dianggap amat berpeluang meneruskan grafik positifnya ke lima seri tersisa. Akan tetapi, ada hal-hal non teknis yang bisa memengaruhi performa peselancar dan sulit untuk dihindari, yakni faktor cuaca. ”Tahun lalu, Rio setengah mati bersaing di CS ataupun QS. Tahun ini, secara skill, fisik, dan mental, dia jauh lebih baik. Tinggal sekarang, tergantung ombak atau cuaca yang ada. Kondisi alam sangat sulit untuk dikontrol dan bisa sangat merepotkan,” tutur Arya.
Maka itu, lanjut Arya, pihaknya hanya berharap Rio bisa menjaga konsistensinya. Paling tidak, kalau bisa dua kali lagi juara seri CS, posisi Rio akan lebih aman di 10 besar klasemen akhir. Atau, Rio minimal menembus 16 besar di setiap seri dalam lima seri tersisa. ”Tetapi, kami berharap Rio bisa terus menjadi yang terbaik di semua seritersisa,” terangnya.
Arya menjelaskan, promosi ke CT akan sangat penting untuk mengantarkan Rio lolos ke Olimpiade Paris 2024. Sebab, CT menjadi salah satu wadah utama untuk meraih tiket langsung ke Olimpiade, yakni delapan besar klasemen akhir CT 2023 berhak lolos langsung ke pesta olahraga dunia empat tahunan tersebut.
Dengan pengalaman lolos dari jalur kualifikasi ke Olimpiade Tokyo 2020 tahun lalu, Rio diharapkan bisa berpartisipasi di Olimpiade 2024. Pada nomor papan pendek Olimpiade 2020, Rio sukses menembus babak ketiga sebelum dikalahkan oleh peselancar tuan rumah, Kanoa Igarashi yang akhirnya meraih perak.
”Promosi ke CT adalah skema road to Olympic 2024. Itu akan menambah luas peluang Rio lolos ke Olimpiade. Dia bisa mencari peluang lolos dari jalur masuk delapan besar CT 2023. Kalau tidak tercapai di CT, dia masih ada kesempatan ikut kualifikasi Olimpiade yang dimulai Mei 2023,” ujar Arya.
Rio dilansir laman Liga Selancar Dunia atau WSL, Minggu, mengatakan, dia sangat ingin tampil reguler di CT. Itu menjadi salah satu cara menginspirasi peselancar Indonesia lain bahwa tidak ada yang tidak mungkin untuk tampil di CT. ”Peselancar Indonesia belum ada yang memenuhi syarat untuk tampil di CT. Jadi, akan sangat baik jika saya berhasil (tampil di CT) untuk menunjukkan kepada semua anak muda (Indonesia) bahwa kami bisa melakukannya. Saya telah bekerja sangat keras untuk ini,” ungkapnya.
Sementara itu, Rio dalam akun Instagram resminya, Senin (11/7), menyampaikan, ini semua baru permulaan dari karir panjangnya. Dia percaya bahwa dia berpeluang untuk mendapatkan kemenangan atau juara seri lebih banyak lagi.
Rio mengaku sudah belajar banyak dari dua gelaran terakhir di Indonesia di mana dia gagal menjadi yang terbaik, yakni urutan kesembilan seri keenam CT di Banyuwangi dan peringkat ketiga QS Asia di Lampung. Kekalahan itu dianggap menyakitkan tetapi dirinya memetik banyak pengalaman berharga. ”Saya belajar dari kesalahan tersebut. Saya masih memiliki lima acara lagi dalam CS dan sekali lagi pekerjaan belum selesai,” pungkasnya.