Dua Kali Pertajam Rekor Dunia Panjat Tebing, Kiromal Dianggap ”Alien”
Pemanjat tebing Indonesia, Kiromal Katibin, terus menuai kekaguman. Setelah dua kali mempertajam rekor dunia ”speed” pada Mei lalu, dia kembali mempertajam rekor itu sebanyak dua kali di seri ketujuh Piala Dunia 2022.
Oleh
ADRIAN FAJRIANSYAH
·4 menit baca
VILLARS, JUMAT — Pemanjat tebing andalan Indonesia, Kiromal Katibin, tidak berhenti melampaui batas kemampuannya. Setelah dua kali mempertajam rekor dunia nomor speed pada dua seri Piala Dunia 2022 medio Mei lalu, ”manusia laba-laba” berusia 21 tahun itu kembali mempertajam rekor tersebut dalam babak kualifikasi seri ketujuh Piala Dunia di Villars, Swiss, Kamis (30/6/2022).
Tak tanggung-tanggung, Kiromal dua kali mempertajam rekor dunia, yakni mencatat waktu 5,09 detik pada kualifikasi pertama dan 5,04 detik pada kualifikasi kedua. Berkat capaian itu, atlet asal Batang, Jawa Tengah, tersebut dianggap ”makhluk alien” oleh Federasi Internasional Olahraga Panjat Tebing (IFSC). ”KIROMAL KATIBIN IS FROM ANOTHER PLANET!!” tulis IFSC dalam akun Instagram resminya setelah Kiromal mencatat waktu 5,04 detik pada kualifikasi kedua, Jumat (1/7/2022).
Baca Berita Olimpiade Paris 2024
Ikuti informasi terkini seputar Olimpiade Paris 2024 dari berbagai sajian berita seperti analisis, video berita, perolehan medali, dan lainnya.
Kiromal menjelma sebagai fenomena baru dunia panjat tebing Indonesia maupun internasional. Sehabis era pemanjat putra nasional Aspar Jaelolo yang banyak memenangi ajang Asia dan dunia serta ratu panjat Indonesia Aries Susanti Rahayu yang sempat memegang rekor dunia speed dengan 6,99 detik pada 19 Oktober 2019, Kiromal adalah ahli waris takhta kejayaan yang tak terbantahkan.
Betapa tidak, hanya dalam waktu satu tahun, Kiromal mampu lima kali mencetak rekor dunia speed baru. Atlet kelahiran 21 Agustus 2000 itu menorehkan tinta emas pertamanya saat membukukan waktu 5,25 detik dalam babak kualifikasi seri ketiga Piala Dunia 2021 di Salt Lake City, 28 Mei 2021. Capaian itu membawanya memecahkan rekor dunia sebelumnya milik pemanjat Iran, Reza Alipour, dengan 5,48 detik dalam seri Piala Dunia 2017 di Nanjing, China, 30 April 2017.
Rekor itu sempat dipecahkan oleh rekannya di pelatnas, Veddriq Leonardo, yang mencatat waktu 5,20 detik dalam final seri ketiga Piala Dunia 2021, 28 Mei 2021. Namun, selang setahun, Kiromal kembali merebut singgasana status sebagai pemanjat tercepat di dunia.
Pada babak kualifikasi seri kedua Piala Dunia 2022 di Seoul, Korea Selatan, 6 Mei 2022, Kiromal membukukan waktu 5,17 detik atau lebih cepat 0,03 detik daripada rekor sebelumnya milik Veddriq. Tak berhenti sampai di situ, Kiromal mempertajam rekor tersebut menjadi 5,10 detik pada babak kualifikasi seri keempat Piala Dunia 2022 di Salt Lake City, 27 Mei 2022.
Ternyata, sensasi Kiromal belum berada di puncaknya. Terbukti, cuma dalam dua sesi babak kualifikasi seri ketujuh Piala Dunia 2022, dia mempertajam rekor dunianya. ”Luar biasa, dia (Kiromal) mampu mempertajam waktunya di kualifikasi kedua dengan catatan 5,04 detik. Sebuah rekor dunia yang sangat luar biasa,” ungkap Pengurus Besar Federasi Panjat Tebing Indonesia (PB FPTI) dalam akun Instagram resminya, Jumat.
Menembus 4 detik
Bahkan, pelatih speed pelatnas PB FPTI, Hendra Basir, percaya bahwa Kiromal akan memecahkan rekor dunia lagi cepat atau lambat. ”Targetnya, dia bisa menembus waktu 4 detik sampai tahun depan. Setelah itu, kita fokus ke winning strategy. Maksudnya, menyiapkan strategi untuk meraih emas Olimpiade Paris 2024,” ujar Hendra ketika menjawab pertanyaan Kompas, Jumat.
Sekarang, tugas PB FPTI adalah menjaga performa Kiromal dan rekan-rekannya. Apalagi speed yang menjadi nomor unggulan Indonesia akan dipertandingkan dalam Olimpiade 2024. Kalau bisa menjaga dominasi di puncak dunia, Kiromal bakal menjadikan dirinya maupun cabangnya sebagai penyumbang emas terbaru untuk kontingen Indonesia dalam pesta olahraga dunia tersebut.
Dari raihan tersebut, kami (FPTI) yakin atlet Indonesia bisa berbuat banyak dan mengharumkan nama bangsa di kancah dunia.
Menurut Ketua Umum PB FPTI Yenny Wahid, Jumat, apa yang diraih Kiromal adalah bentuk prestasi luar biasa yang dilakukan atlet panjat tebing Indonesia di kancah internasional. ”Dari raihan tersebut, kami (FPTI) yakin atlet Indonesia bisa berbuat banyak dan mengharumkan nama bangsa di kancah dunia,” tegasnya dalam memastikan komitmen FPTI untuk terus menjaga rentetan prestasi tersebut.
Kiromal pun masih berpeluang mempertajam rekornya di babak final seri ketujuh Piala Dunia 2022 yang dilaksanakan Jumat sore. Adapun Kiromal melaju ke final bersama empat rekannya, yakni Veddriq (mencatat waktu terbaik 5,37 detik pada kualifikasi), Muhammad Fajri Alfian (5,43 detik), Rahmad Adi Mulyono (5,45 detik), dan Zaenal Aripin (5,57 detik). Satu-satunya pemanjat putra Indonesia yang tidak lolos ke final hanya Aspar yang berada di urutan ke-17 kualifikasi dengan waktu 5,59 detik.
Sementara itu, tiga pemanjat putri Indonesia lolos ke final, yakni Desak Made Rita Kusuma Dewi (6,97 detik), Rajiah Sallsabillah (7,05 detik), dan Nurul Iqamah (7,43 detik). Dua pemanjat putri lainnya, yakni Alivany Ver Khadijah (7,83 detik) dan Susan Nurhidayah (8,247 detik), gagal lolos ke final.