Rivalitas Arsenal dan Spurs yang berebut posisi empat besar akan memanas beberapa pekan ke depan sampai akhir musim. Pertarungan kedua tim asal London Utara ini akan terasa jauh lebih panjang.
Oleh
KELVIN HIANUSA
·4 menit baca
LONDON, MINGGU — Derbi London Utara antara Arsenal dan Tottenham Hotspur biasanya hanya tersaji dua kali semusim di Liga Inggris. Namun, salah satu derbi terpanas itu akan berlangsung dalam periode lebih panjang musim ini. Mereka akan mulai saling jegal memperebutkan tiket empat besar dalam sisa lima laga pada pengujung musim.
Jelang pekan ke-34, Arsenal mengambil alih perburuan zona Liga Champions Eropa seusai menang beruntun atas Chelsea dan Manchester United. ”Si Meriam” menempati peringkat ke-4 dengan 60 poin dari 33 laga. Sementara itu, Spurs harus rela bertengger di peringkat ke-5 dengan 58 poin akibat kehilangan poin beruntun dari Brighton dan Brentford.
Dengan lima laga tersisa, rival sekota itu menjadi dua kuda pacu untuk memperebutkan tiket terakhir ke Liga Champions, peringkat ke-4. Pesaing lain, Manchester United (peringkat ke-6) memudar dari persaingan karena baru mengoleksi 55 poin dan sudah bermain 35 kali, dua laga lebih banyak.
Lampu sorot pun tertuju pada pertarungan Arsenal dan Spurs. Sebelum bertemu dalam duel derbi pada pertengahan Mei, mereka akan terlebih dahulu berjuang menambah poin pada Minggu (1/5/2022) malam WIB. Arsenal akan bertandang ke markas West Ham United, sedangkan Spurs akan ditantang Leicester City.
Manajer Arsenal Mikel Arteta menilai, keunggulan sementara mereka saat ini masih semu. Keadaan bisa berbalik setiap pekan. Contohnya, Arsenal terdorong ke belakang Spurs pada pekan ke-31, tetapi bisa kembali memimpin perburuan pada dua pekan setelah itu.
”Masih akan ada banyak tikungan sebelum sampai di tujuan utama kami. Pertandingan sulit sudah menanti di depan mata. Kami paham, betapa sulitnya memenangi pertandingan di Liga Inggris. Sekarang, kami harus melanjutkan tren baik dan melanjutkan di kandang West Ham,” kata Arteta.
Arteta sadar, timnya bermaterikan skuad termuda di liga. Inkonsistensi pun masih sering menjadi virus yang datang tiba-tiba. Terbukti, Bukayo Saka dan rekan-rekan takluk tiga kali beruntun saat menghadapi tim semenjana, seperti Crystal Palace, Brighton, dan Southampton, tetapi berhasil menang lawan dua tim raksasa setelah itu.
Meskipun begitu, Si Meriam unggul dari sisi moral. Tim asuhan Arteta mulai menemukan lagi permainan terbaik setelah perubahan besar dalam skuad inti. Manajer asal Spanyol itu memercayakan gelandang Mohamed Elneny untuk menggantikan peran Thomas Partey yang sedang cedera.
Elneny, yang sempat kalah saing dengan gelandang muda Albert Sambi Lokonga, mampu menjadi jawaban lini tengah Arsenal saat ini. Dia sangat tenang ketika menjadi jembatan serangan dari bawah, dan juga agresif saat bertahan. Pemain asal Mesir ini juga sudah padu bermain bersama gelandang lain, Granit Xhaka, dalam skema 4-2-3-1.
Saat bersamaan, West Ham sedang mengalihkan fokus ke Liga Europa. Mereka kemungkinan merotasi pemain setelah kalah dari Eintracht Frankfurt, 1-2, pada laga pertama semifinal, Jumat dini hari. West Ham akan menjalani laga kedua di Frankfurt, Jumat (6/4/2022) dini hari WIB. ”Kami sedang dalam momentum positif. Kami harus memanfaatkannya lagi,” pungkas Arteta.
Masih akan ada banyak tikungan sebelum sampai di tujuan utama kami. Pertandingan sulit sudah menanti di depan mata.
Di sisi lain, duet penyerang Spurs, Harry Kane dan Son Heung-min, tampak sedang kehilangan api mereka. Duo yang mengombinasikan 29 gol dan 14 asis di liga musim ini tersebut tidak berkontribusi apa pun dalam dua laga terakhir. Akibat itu, ”Si Lili Putih” paceklik gol.
Mentalitas pemenang Kane dan rekan-rekan pun kembali jadi tanda tanya besar. Isu mentalitas lemah itu sempat berhasil diperbaiki manajer baru, Antonio Conte, setelah awal tahun. Mereka berhasil meraih rentetan hasil positif, beberapa di antaranya bangkit menang dari ketinggalan lebih dahulu.
Conte, yang mengganti manajer Nuno Espirito Santo pada paruh pertama musim berkata, seharusnya para pemain tidak perlu merasa terbebani. Mereka memang tidak ditargetkan bisa berada di empat besar. Manajer asal Italia itu berharap Kane dan rekan-rekan bisa menikmati setiap momen pada akhir musim.
”Kami seperti hidup di dalam mimpi. Jadi, kami seharusnya bisa melanjutkannya hingga akhir musim untuk masuk zona Liga Champions. Saya ingin mendorong semua orang dalam klub untuk lebih antusias, berhasrat, untuk mengakhiri musim dengan baik. Semua orang dalam tim ini harus bahagia dengan apa pun yang kami capai musim ini,” ujar Conte.
Arsenal dan Spurs akan saling berhadapan sekali lagi di Stadion Tottenham Hotspur. Di luar laga itu, Arsenal masih akan menghadapi Leeds United, Newcastle United, dan Everton. Adapun Spurs akan bertemu Liverpool, Burnley, dan Norwich City.
Terakhir kali rivalitas London Utara bertarung hingga pengujung musim adalah pada musim 2018-2019. Ketika itu, Spurs memenangi pertarungan peringkat ke-4 dengan hanya unggul satu poin atas Arsenal. Dendam itu yang coba dibalas Si Meriam pada akhir musim ini. (AP/REUTERS)