Para pebulu tangkis senior masih menjadi andalan untuk meraih prestasi. Regenerasi atelt harus dipercepat untuk menjaga kesinambungan prestasi.
Oleh
REDAKSI
·3 menit baca
HUMAS PP PBSI
Kevin Sanjaya Sukamuljo (kanan) dan Marcus Fernaldi Gideon berdiskusi sebelum menerima servis saat berlaga melawan Takuro Hoki/Yugo Kobayashi (Jepang) pada laga final turnamen Final BWF World Tour di Nusa Dua, Bali, Minggu (5/12/2021). Kevin/Marcus harus mengakui keunggulan Hoki/Kobayashi, 16-21, 21-13, 17-21.
Final BWF World Tour, penutup rangkaian tiga turnamen bulu tangkis internasional yang tergabung dalam Festival Bulu Tangkis Indonesia, berakhir di Nusa Dua, Bali, Minggu (5/12/2021), tanpa gelar bagi tuan rumah. Harapan yang disandang ganda putra nomor satu dunia, Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon, pupus setelah dikalahkan pasangan Jepang, Takuro Hoki/Yugo Kobayashi, di laga final.
Kevin (26) dan Marcus (30) untuk kesekian kali kembali menjadi satu-satunya andalan Indonesia untuk meraih juara. Penampilan mereka pada tiga turnamen di Bali, yakni Daihatsu Indonesia Masters, Siminvest Indonesia Terbuka, dan Final BWF World Tour, cukup konsisten, dengan lolos ke tiga final dan membawa satu gelar juara dari Indonesia Terbuka.
Sayangnya, sukses Kevin/Marcus di Indonesia Terbuka menjadi satu-satunya gelar juara yang diraih Indonesia di tiga turnamen. Hanya ganda putri peraih emas Olimpiade Tokyo 2020, Greysia Polii/Apriyani Rahayu, yang sempat lolos ke laga final Indonesia Terbuka, tetapi dikalahkan Nami Matsuyama/Chiharu Shida (Jepang).
HUMAS PP PBSI
Kevin Sanjaya Sukamuljo (kanan) dan Marcus Fernaldi Gideon dengan trofi runner-up ganda putra Final BWF World Tour seusai mengakui keunggulan pasangan Jepang, Takuro Hoki/Yugo Kobayashi, pada laga final di Nusa Dua, Bali, Minggu (5/12/2021).
Hasil ini memperlihatkan, para pemain senior masih menjadi andalan. Jurang kesenjangan prestasi terbentang antara pemain senior dan pemain pelapis di pelatnas. Kevin dan Marcus hampir empat tahun bertengger di puncak peringkat dunia. Prestasi pasangan nomor dua dunia, Hendra Setiawan (37)/Mohammad Ahsan (34), belakangan mulai menurun. Di bagian putri, Greysia mengindikasikan akan segera mundur.
Saat bersamaan, negara pesaing mulai memperlihatkan hasil regenerasi pemain di Bali.
Sejauh ini, baru ganda putra yang memberi harapan dengan kehadiran empat pasangan muda. Salah satunya, Pramudya Kusumawardana (20)/Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan (22), lolos ke Final BWF dan naik 15 tingkat ke posisi ke-27 dunia dalam sebulan terakhir.
Di ganda putri, dua pasangan muda Siti Fadia Silva Ramadhanti/Ribka Sugiarto yang sama-sama berusia 21 tahun dan Nita Violina/Putri Syaikah, yang berusia satu tahun lebih muda, perlu menimba banyak pengalaman bertanding untuk melengkapi modal semangat dan motivasi yang telah mereka miliki.
AFP/PP PBSI
Tunggal putri Korea Selatan, An Se-young, meluapkan kegembiraan seusai mengalahkan pemain India, Pusarla V Sindhu, pada laga final tunggal putri Final BWF World Tour di Nusa Dua, Bali, Minggu (5/12/2021).
Saat bersamaan, negara pesaing mulai memperlihatkan hasil regenerasi pemain di Bali. Tunggal putri Korea Selatan, An Se-young (19), memborong tiga gelar juara. Jepang yang kehilangan dua ganda putra terbaik akibat tiga pemainnya gantung raket, dan tanpa dua ganda putri terbaik yang diterpa cedera, masih memiliki Hoki (26)/Kobayashi (26) dan Matsuyama (23)/Shida (24). Kedua pasangan ini sama-sama tiga kali lolos ke final dan masing-masing mendapat dua gelar.
Bahkan, Singapura mampu mengorbitkan Loh Kean Yew (24), yang lolos ke final Indonesia Terbuka dan peringkatnya melonjak 20 tingkat ke peringkat ke-20 dalam satu bulan terakhir. Seusai Tokyo 2020, Loh berlatih di Dubai, Uni Emirat Arab, selama satu bulan bersama Viktor Axelsen, tunggal putra nomor satu dunia asal Denmark, untuk meningkatkan kemampuannya.
Jadwal turnamen yang padat tiga bulan terakhir memang membuat pemain kelelahan dan rentan cedera. Namun, bukan berarti PP PBSI boleh berpangku tangan menunggu para pemain utama ini berprestasi, dan mengabaikan regenerasi. Kejuaraan dunia bulu tangkis di Spanyol, 12-19 Desember, menjadi peluang berikut yang harus dimanfaatkan untuk memperlihatkan kesinambungan prestasi.