Jelang Tampil di Golden Fly, Maria Londa Memasuki Masa Tenang
Maria Londa, atlet lompat jauh Indonesia, fokus menatap kejuaraan internasional pertamanya dalam dua tahun terakhir, yaitu di Golden Fly Series, Thailand. Masa tenang pun kini dijalaninya dengan memperkuat aspek mental.
Oleh
ADRIAN FAJRIANSYAH
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Maria Natalia Londa, ”ratu” lompat jauh Indonesia, kini memasuki masa tenang jelang mengikuti kejuaraan Golden Fly Series 2021 di Phuket, Thailand, pada 3-5 Desember 2021. Selain mencegah cedera, fase itu penting untuk pengondisian tubuh agar ia bisa mengeluarkan puncak performa dalam ajang tersebut.
”Dalam masa ini, saya hanya melakukan latihan ringan untuk menjaga kebugaran dan fokus menyiapkan mental untuk bertanding. Selebihnya adalah untuk menyiapkan semua persyaratan, seperti berkas-berkas, tes swab PCR, dan barang-barang keperluan di sana,” ujar Maria saat dihubungi dari Jakarta, Senin (29/11/2021).
Maka, Maria kini hanya melakukan jogging dan latihan stabilitas tubuh pada pukul 06.00-08.00. Setelah itu, ia beristirahat dan tidak melakukan latihan pada sore hari seperti hari-hari sebelumnya.
Menurut dia, atlet tidak boleh melakukan latihan keras jelang pertandingan. Tujuannya untuk menghindari cedera sekaligus agar atlet bisa menyimpan puncak performanya untuk ajang terkait. ”Kalau terus berlatih keras sebelum tanding, takutnya puncak performanya tidak keluar (saat tampil) di pertandingan sesungguhnya,” ujar atlet berusia 31 tahun tersebut.
Ia sudah menyiapkan diri untuk tampil di Golden Fly Series, yaitu ajang atletik elite dunia khusus nomor lompat dan loncat, selama sebulan terakhir atau seusai Pekan Olahraga Nasional (PON) Papua 2021. Dalam masa persiapan itu, Maria fokus mengasah teknik start baru dari standing di check mark (titik start) menjadi flying atau mengambil ancang-ancang berlari berkisar 3-5 meter menjelang titik start.
Teknik baru
Maria, peraih medali emas lompat jauh putri Asian Games Incheon 2014, tiga kali melakukan program latihan teknik start baru di lintasan. Dia pertama kali melakukannya ketika berlatih di Stadion Madya Senayan, Jakarta, Senin (15/11/2021). Ia lalu terakhir kali mencoba teknik itu pada Jumat (26/11/2021).
Pada latihan terakhir, pemegang rekor lompat jauh putri nasional dengan jarak 6,70 meter itu menjalani tiga sesi latihan teknik start baru lengkap dengan melompati papan tumpu dan mendarat di bak pasir. Dari semua percobaan itu, ia bisa melompat dengan sah atau kakinya tidak melewati batas di papan tumpu.
”Saya cukup puas dengan hasil latihan terakhir. Saya semakin menguasai teknik start baru itu walaupun tidak mudah karena saya sudah terbiasa dengan teknik start lama yang menjadi pakem saya 20 tahun terakhir. Sekarang, saya ingin mencobanya dalam pertandingan untuk menguji sejauh mana perkembangan saya dengan teknik baru tersebut,” katanya.
Enggan muluk-muluk
I Made Sukariata, pelatih sekaligus suami Maria, menuturkan, Maria siap tampil di Golden Fly Series 2021. Namun, ia tidak membebani target khusus mengingat Maria sempat absen di kejuaraan internasional selama hampir dua tahun terakhir akibat pandemi Covid-19. Made hanya menargetkan Maria tampil lebih baik dari saat meraih medali emas PON Papua 2021 dengan lompatan sejauh 6,26 meter.
”Ajang itu (Golden Fly) menjadi tempat evaluasi hasil latihan Maria, terutama agar dia kian terbiasa dengan teknik baru dalam kompetisi sesungguhnya. Semua itu menjadi bagian untuk menyiapkan Maria meraih prestasi, bahkan memecahkan rekornas, di SEA Games Vietnam 2021 (pada Mei 2022) atau di Asian Games Hangzhou 2022,” ungkap Made.
Maria dan Made akan bertolak dari Jakarta menuju Phuket pada Rabu (1/12/2021). Maria lalu dijadwalkan bertanding pada Sabtu (4/12/2021) pukul 17.00 waktu setempat. ”Maria bakal bersaing dengan empat pelompat jauh putri lainnya,” tutur Made.
Adapun Thailand adalah negara Asia pertama yang menjadi tuan rumah Golden Fly Series. Pemerintah dan otoritas atletik Thailand bertekad membuat gelaran itu sebagai bagian untuk menggeliatkan kembali ajang olahraga sekaligus pariwisatanya yang terdampak pandemi. Bersamaan kejuaraan itu digelar pula pameran produk dan cendera mata.
Atlet-atlet dunia yang akan tampil di ajang itu, antara lain, finalis lompat galah Olimpiade Tokyo, Ersu Sasma; peraih medali perunggu lompat galah putri Olimpiade Tokyo, Holly Bradshaw; dan pengoleksi perunggu lompat jauh Kejuaraan Dunia 2011, Nastassia Mironchyk-Ivanova.
Ajang itu (Golden Fly) menjadi tempat evaluasi hasil latihan Maria, terutama agar dia kian terbiasa dengan teknik baru dalam kompetisi sesungguhnya. Semua itu menjadi bagian untuk menyiapkan Maria meraih prestasi.
Kejuaraan itu turut mempertandingkan kategori disabilitas alias paralimpiade. Maka itu, di sana, akan tampil pula pemegang rekor dunia lompat jauh atletik paralimpiade asal Yunani, Stylianos Malakopoulos.
”Kompetisi ini mendapatkan dukungan besar dari sejumlah pihak, baik pemerintah maupun swasta. Kami telah menyiapkan semuanya dengan baik, mulai relasi, staf, tempat, hingga layanan. Kami juga menyiapkan tindakan pecegahan Covid-19 dengan ketat,” ujar Wakil Presiden sekaligus Sekretaris Jenderal Asosiasi Atletik Thailand Surapong Ariyamongkol dilansir RYT9.