Alvaro Morata menjadikan Stadion La Kartuja di Sevilla sebagai tempat bermetamorfosis. Sempat tampil buruk lima bulan lalu di sana, Morata kini berjasa mengantarkan Spanyol lolos ke Piala Dunia.
Oleh
I Gusti Agung Bagus Angga Putra
·4 menit baca
AP PHOTO/ANGEL FERNANDEZ
Penyerang Spanyol, Alvaro Morata, merayakan golnya ke gawang Swedia dalam lanjutan kualifikasi Piala Dunia 2022 zona Eropa grup B di Stadion La Cartuja, Sevilla, Spanyol, Senin (15/11/2021) dini hari WIB. Gol tunggal penyerang Juventus itu mengantarkan Spanyol meraih satu tiket ke putaran final Piala Dunia 2022 di Qatar.
SEVILLA, SENIN — Stadion La Kartuja di Sevilla menjadi tempat metamorfosis penyerang Spanyol, Alvaro Morata. Di stadion itu, lima bulan lalu, Morata dicemooh karena tampil buruk saat melawan Swedia pada laga pembuka Spanyol di Piala Eropa 2020. Pada Senin (15/11/2021) dini hari WIB, di tempat dan dengan lawan yang sama, Morata bermetamorfosis menjadi pahlawan dengan mencetak gol semata wayang kemenangan Spanyol, sekaligus mengunci tiket ke Piala Dunia lebih awal.
Ejekan dan kecaman diterima Morata kala gagal tampil maksimal melawan Swedia lima bulan lalu. Di Stadion La Kartuja, Morata gagal mengeksekusi penalti dan menyia-nyiakan sederet peluang yang bisa membuat Spanyol unggul. Laga pembuka Spanyol menghadapi Swedia di Piala Eropa 2020 itu berakhir 0-0.
Hasil tersebut mengecewakan pendukung Spanyol. Morata yang dianggap sebagai penyebab Spanyol gagal meraih kemenangan menerima kecaman dan intimidasi dari pendukung. Ia dan keluarganya menjadi sasaran ancaman pembunuhan selama Piala Eropa berlangsung.
Ingatan tentang pengalaman buruk lima bulan sebelumnya kembali membayangi Morata kali ini. Spanyol menjamu Swedia di laga pamungkas Grup B. Pasukan Luis Enrique tidak boleh kalah dari Swedia agar bisa menyegel tiket ke Piala Dunia 2022 Qatar secara otomatis tanpa melalui babak play off.
AP PHOTO/ANGEL FERNANDEZ
Penyerang Spanyol, Alvaro Morata (kiri), mencetak gol ke gawang Swedia yang dijaga kiper Robin Olsen dalam lanjutan kualifikasi Piala Dunia 2022 zona Eropa grup B di Stadion La Cartuja, Sevilla, Spanyol, Senin (15/11/2021) dini hari WIB. Alvaro Morata telah memainkan 50 pertandingan untuk tim Spanyol di semua kompetisi sejak 15 November 2014 dan mencetak 23 gol.
Tampil dari bangku cadangan, Morata hanya bermain selama 31 menit. Ia tercatat hanya melepaskan empat tembakan ke gawang Swedia. Meski cukup singkat, penampilannya efektif untuk memberikan Spanyol keunggulan.
Momentum kebangkitan Morata dari sebelumnya dicaci maki kemudian menjadi pahlawan hadir pada menit ke-85. Menerima bola muntah hasil tembakan Dani Olmo yang mengenai mistar gawang, Morata yang berdiri bebas tanpa kawalan dengan tenang mengontrol bola. Ia lalu menaklukkan kiper Swedia Robin Olsen dengan menyungkil bola. Gol Morata menjadi satu-satunya gol yang tercipta di laga tersebut.
”Saya mengalami beberapa pengalaman yang sangat sulit di sini. Sekarang saya merasa sangat beruntung dan diberkati setelah membantu negara saya memastikan tempat di Piala Dunia,” kata Morata seusai laga, Senin (15/11/2021).
Laga antara Spanyol dan Swedia berlangsung dengan tempo tinggi sejak menit-menit awal. Baik Spanyol maupun Swedia tampil menekan. Spanyol menguasai jalannya laga di awal babak pertama. Para pemain timnas ”Matador” menciptakan sejumlah peluang yang belum mampu merobek jala Swedia.
AFP/JORGE GUERRERO
Penyerang Spanyol, Dani Olmo (kiri), berebut bola dengan bek Swedia, Emil Krafth, pada laga penyisihan Piala Dunia Qatar 2022, Senin (15/11/2021) dini hari WIB. Spanyol menang 1-0 pada laga itu.
Para pemain timnas Swedia yang membutuhkan kemenangan untuk lolos secara otomatis ke Piala Dunia bermain keras. Mereka tidak segan-segan menjegal pemain Spanyol yang berlari tanpa kawalan.
Penyerang Spanyol, Dani Olmo, dijatuhkan secara kasar di dalam kotak penalti. Namun, wasit tidak melihat hal tersebut sebagai pelanggaran. Secara keseluruhan, cukup banyak pelanggaran yang dilakukan kedua tim di laga ini. Spanyol tercatat melakukan 13 pelanggaran dan Swedia 15 pelanggaran.
Tampil tertekan, Swedia mampu membahayakan gawang Spanyol melalui sepakan voli Emil Forsberg pada menit ke-38. Menerima umpan silang, Forsberg yang menyelinap di belakang pemain bertahan Spanyol melepaskan sepakan keras yang masih meluncur tipis di sisi kanan tiang gawang. Hingga babak pertama usai, kedudukan masih tetap 0-0.
Spanyol tampil lebih menekan di babak kedua. Meski hanya membutuhkan hasil imbang untuk merebut tiket Piala Dunia, Alvaro Morata dan rekan-rekannya mengeksploitasi sisi kanan pertahanan Swedia yang dikawal Emil Krafth.
AFP/JORGE GUERRERO
Bek Spanyol, Cesar Azpilicueta (kiri), berebut bola dengan gelandang Swedia, Emil Forsberg, pada laga penyisihan Piala Dunia Qatar 2022, Senin (15/11/2021) dini hari WIB. Spanyol menang 1-0 pada laga itu.
Serangan Spanyol kerap dimulai dari pos yang ditinggalkan Krafth. Setelah mendekati kotak penalti, para gelandang Spanyol mengirim umpan silang yang masih selalu dapat dipatahkan barisan belakang Swedia. Kebuntuan itu berlanjut hingga Morata mencetak gol kemenangan Spanyol.
Dukungan penonton
Enrique menyebut kunci penampilan impresif para pemainnya disebabkan dukungan penonton yang hadir di Sevilla. Ia merasa takjub melihat seisi stadion yang mendukung perjuangan Spanyol untuk lolos ke Piala Dunia. Situasi itu berkebalikan saat Spanyol ditahan imbang Swedia 0-0 lima bulan lalu. Penonton yang kurang puas dengan penampilan para pemain Spanyol berbalik menyerang mereka.
”Ketika Anda memiliki kebersamaan, Anda merasa bangga. Itu membuat para pemain penuh percaya diri dan membuat mereka semakin ambisius,” ucapnya.
Saya sangat senang dia (Morata) sudah berdamai dengan para penggemar.
Dalam kesempatan tersebut, Enrique memuji penampilan Morata yang mampu bangkit meski memiliki pengalaman kurang menyenangkan di Stadio La Kartuja. Menurut dia, kerja keras serta kemampuan berdamai dengan keadaan adalah kunci dari penampilan Morata yang akhirnya mengantarkan negaranya menjuarai Grup B dan lolos ke Piala Dunia 12 kali secara berturut-turut.
”Saya sangat senang dia (Morata) sudah berdamai dengan para penggemar,” katanya.
AFP/JORGE GUERRERO
Gelandang Spanyol, Mikel Merino (kiri), berebut bola dengan penyerang Swedia, Zlatan Ibrahimovic, pada laga penyisihan Piala Dunia Qatar 2022, Senin (15/11/2021) dini hari WIB. Spanyol menang 1-0 pada laga itu.
Sementara itu, gelandang Swedia, Emil Forsberg, mengatakan, timnya memiliki kontrol permainan yang lebih baik di babak pertama. Menurut Forsberg, Spanyol mendominasi penguasaan bola dan tampil membahayakan sepanjang laga. Namun, ia merasa Swedia mampu meredam agresivitas Spanyol.
Di sisi lain, Swedia juga memiliki sejumlah peluang emas tapi gagal dikonversi menjadi gol. ”Pada akhirnya mereka beruntung dan mencetak gol. Kami tidak menyangka akan kehilangan puncak klasemen dan ini menyakitkan,” ujarnya. (REUTERS)