Derby County dihukum pengurangan 12 poin karena mengalami masalah finansial. Meski mengalami masa sulit, Manajer Derby Wayne Rooney tetap setia dan berharap klub bisa bertahan di Divisi Championship.
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
·5 menit baca
Wayne Rooney, salah satu pemain terbaik yang dimiliki Inggris di era 2000-an, tidak pernah menyangka keputusannya kembali ke negeri kelahirannya untuk bergabung dengan Derby County berakhir tragis. Derby dinyatakan pailit dalam kurun 20 bulan sejak ia setuju membela tim berjuluk ”The Rams” itu pada Januari 2020.
Dengan kesulitan keuangan akibat utang mencapai sekitar 50 juta poundsterling atau sekitar Rp 977,3 miliar, Derby pun harus menerima hukuman pengurangan 12 poin di papan klasemen. Meski begitu, Rooney tetap berkomitmen tidak melarikan diri dari kursi manajer klub itu.
Rooney pun mengatakan, andai ia tahu kondisi keuangan klub itu, dirinya tidak akan menerima pinangan Mel Morris, pemilik Derby, pada musim dingin 2020. Di awal kebersamaan di Derby, Rooney menjadi pemain sekaligus pelatih. Setelah pensiun akhir tahun lalu, Rooney pun langsung ditunjuk sebagai Manajer Derby pada Januari 2021. Sebelum berlabuh di Stadion Pride Park, markas Derby, Rooney berkarier di Liga Mayor Amerika Serikat bersama DC United pada periode 2018-2020.
”Seandainya saya telah tahu kondisi (keuangan) klub ini sejak awal, saya tentu tidak akan bergabung. Namun, saya kini berkomitmen untuk bertahan karena seluruh orang di klub ini membutuhkan sosok pemimpin untuk melalui masa-masa sulit ini,” kata Rooney dilansir Sky Sports dalam konferensi pers jelang laga kesembilan Divisi Championship Inggris melawan Sheffield United, Kamis (23/9/2021) malam WIB.
Secara prestasi, Derby menjalani awal musim yang lebih baik di musim ini. Hingga pekan kedelapan, The Rams berada di posisi ke-12 dari 24 kontestan Divisi Championship. Itu jelas lebih baik dibandingkan musim 2020-201. Pada musim lalu, klub berkutat di zona degradasi sepanjang musim. Rooney bisa membantu klub keluar dari zona degradasi di pekan terakhir kompetisi untuk duduk di peringkat ke-21.
Namun, hukuman 12 poin akibat telah dinyatakan mengalami kebangkrutan membuat Derby terjerembap ke posisi terakhir. Derby berada di posisi ke-24 dengan poin minus 2. Meski begitu, Rooney tetap optimistis timnya bisa keluar dari zona degradasi di akhir musim.
”Pengurangan 12 poin bukan hal yang mustahil untuk diatasi. Belum ada klub yang bisa bertahan di liga dengan hukuman itu, tetapi saya menantang seluruh pemain untuk menciptakan sejarah,” ucap legenda Manchester United itu.
Tidak dihormati
Morris pun telah mengundurkan diri dari jabatan sebagai pemilik dan presiden klub sejak Rabu (22/9). Sebagai gantinya, Liga Sepak Bola Inggris (English Football League/EFL), operator Divisi Championship, menunjuk firma investasi bisnis, Quantuma, untuk mengelola Derby hingga mendapat pemilik baru.
Rooney menilai, dirinya, pemain, dan semua staf klub tidak dihormati oleh Morris. Pasalnya, pemilik firma gim daring King, yang terkenal berkat gim Candy Crush Saga, itu tidak terbuka terkait kondisi keuangan klub yang sesungguhnya.
Morris sempat mengumpulkan semua individu di klub untuk melakukan rapat perpisahan, Selasa (21/9). Pada rapat yang berjalan sekitar 45 menit itu, lanjut Rooney, Morris hanya menyampaikan bahwa dirinya harus meletakkan jabatan posisi pemilik klub karena kondisi keuangan klub yang memiliki utang tidak bisa dibayarkan. Morris pun meminta maaf karena menghadirkan kekecewaan bagi seluruh pihak di Pride Park.
Saya merasa tidak dihormati karena saya hanya ingin mendapatkan jawaban dari pertanyaan yang disampaikan pemain dan staf sehingga saya merasa terluka dengan sikap itu.
Menurut Rooney, sikap Mooris itu tidak menghormati setiap individu yang mencintai The Rams. Sebab, Morris tidak terbuka dan jujur sejak awal dengan kondisi keuangan klub. Rooney mengungkapkan, dirinya telah menanyakan isu terkait kebangkrutan itu sejak musim panas lalu, tetapi telepon dan pesannya tidak pernah dibalas Mooris.
”Saya sampai meminjam telepon dokter tim untuk menghubunginya. Ia mengangkat telepon dari dokter tim, tetapi ketika manajer tim menelepon tidak diangkat. Saya merasa tidak dihormati karena saya hanya ingin mendapatkan jawaban dari pertanyaan yang disampaikan pemain dan staf sehingga saya merasa terluka dengan sikap (Morris) itu,” kata Rooney yang mengoleksi 53 gol dari 120 cap timnas Inggris.
Adapun seluruh pihak di Derby mendapat kejelasan tentang kondisi klub dari wawancara Morris dengan BBC Radio Derby, Minggu (19/9). Dalam kesempatan itu, Morris memang lebih banyak menyampaikan permintaan maaf dan mengakui kegagalannya mengelola klub.
”Saya telah mengorbankan banyak darah, keringat, dan air mata, termasuk banyak uang untuk klub ini. Kami mengalami beberapa masa yang baik, tetapi pada akhirnya saya gagal mengelola klub ini,” ucap Morris yang menguasai saham mayoritas klub sejak 2014.
Sky Sports melansir terdapat enam calon pembeli yang tengah bernegosiasi dengan Quantuma untuk mengakuisisi Derby. Hanya saja, proses pembelian itu tidak akan berjalan mudah. Sebab, calon pembeli perlu melunasi utang klub sebesar 50 juta pounds serta tambahan 30 juta pounds (Rp 586,4 miliar) yang merupakan tunggakan pajak klub.
Namun, sebelum memikirkan pemilik baru, Quantuma juga perlu mencari pinjaman dana jangka pendek untuk biaya operasional klub menjalani kompetisi di musim ini. Andai tidak ada pihak yang memberikan pinjaman itu, Derby terancam ditetapkan mengalami likuidasi dan dibubarkan.
”Tujuan utama kami adalah menjamin klub merampungkan seluruh laga di musim ini. Kemudian, menemukan pihak-pihak yang tertarik kepada klub untuk menyelamatkan klub dan seluruh pegawai,” kata Direktur Manajer Quantuma Andrew Hosking seperti dikutip Daily Mail.
Hosking menambahkan, pihaknya tidak berencana menjual pemain di jendela transfer, Januari mendatang, demi menambah dana operasional klub. Selain itu, Quantuma juga berusaha untuk meminimalkan potensi pemecatan staf dan karyawan klub.
CEO EFL Trevor Birch berharap masalah Derby bisa segera diselelesaikan sehingga klub tidak harus dilikuidasi dan dibubarkan. Derby adalah salah satu tim tertua di Inggris yang telah berdiri sejak 5 Februari 1884. The Rams terakhir kali tampil di Liga Primer Inggris pada musim 2007-2008.
”Niat kami adalah bekerja sama dengan administrator dan seluruh pihak untuk mengamankan masa depan jangka panjang Derby County,” ucap Birch. (REUTERS)