Pengamanan PON Papua, Minimal 50 Personel Kawal Ketat Setiap Arena
Aparat Polri dan TNI telah bersiap untuk pengamanan setiap arena PON XX di empat kluster. Direncanakan pertandingan perdana dari cabang olahraga akan digelar pada Rabu esok.
Oleh
FABIO MARIA LOPES COSTA
·3 menit baca
JAYAPURA, KOMPAS — Kepolisian telah menetapkan jumlah personel untuk pengamanan 44 arena Pekan Olahraga Nasional XX di Papua. Setiap arena akan ditempatkan 50 hingga 200 personel aparat keamanan.
Hal ini disampaikan Kepala Biro Operasi Polda Papua Komisaris Besar Tri Atmodjo saat ditemui di Jayapura, Papua, Selasa (21/9/2021).
Tri memaparkan, penempatan personel keamanan di setiap arena tergantung tingkat kerawanan berdasarkan analisis di lapangan. Penempatan aparat untuk arena yang tidak terlalu rawan gangguan keamanan sebanyak 50 personel, sedangkan untuk arena dengan tingkat kerawanan tinggi sebanyak 200 personel.
Adapun empat daerah yang melaksanakan PON XX di Papua adalah Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura, Kabupaten Merauke, dan Kabupaten Mimika. Sebanyak 6.300 atlet dan 3.000 tenaga ofisial akan hadir dalam PON XX di Papua.
Pelaksanaan PON XX Papua direncanakan mulai tanggal 22 September hingga 15 Oktober 2021. Sebanyak 37 cabang olahraga dan 10 cabang ekshibisi akan dipertandingkan dalam PON XX di Papua.
”Kami juga melaksanakan sterilisasi setiap arena H-1 jelang pertandingan. Upaya ini untuk mengantisipasi potensi gangguan keamanan, seperti adanya bahan peledak,” kata Tri.
Ia menambahkan, setiap orang yang memasuki arena PON XX juga akan diperiksa. Hal ini untuk mengantisipasi adanya oknum warga yang membawa senjata atau alat tajam lainnya.
Kami juga melaksanakan sterilisasi setiap arena H-1 jelang pertandingan. Upaya ini untuk mengantisipasi potensi gangguan keamanan.
Kapolresta Jayapura Komisaris Besar Gustav Urbinas mengatakan, pihaknya siap mengamankan pertandingan perdana di PON XX dari cabang olahraga sofbol pada Rabu (22/9) ini. Total sebanyak 50 personel gabungan Polri dan TNI yang mengamankan arena sofbol.
Ia menegaskan, jajaran TNI-Polri di arena telah menyiapkan alat pendeteksi logam di setiap arena PON XX di Kota Jayapura.
”Kami telah menyiapkan 2.252 personel gabungan Brimob Nusantara dan TNI untuk mengamankan 16 arena PON di Kota Jayapura,” kata Gustav.
Ketua Umum Pemuda Adat Papua Yan Arebo menyatakan, negara dan segenap warga Papua tidak boleh mundur untuk melaksanakan PON XX karena aksi kelompok kriminal bersenjata (KKB) akhir-akhir ini. Aksi tersebut untuk memprovokasi aparat keamanan setempat dan menyebabkan atlet serta ofisial tidak berani mengikuti PON XX.
Penyerangan
Sepanjang Januari-September 2021, terjadi 29 penyerangan di lntan Jaya, Yahukimo, Nduga, Pegunungan Bintang, Puncak, dan terakhir di Maybrat yang menewaskan empat prajurit TNI yang berjaga di Pos Koramil Kisor. Penyerangan sepanjang tahun ini menewaskan 13 aparat keamanan dan 14 warga sipil.
Selain itu, 18 aparat keamanan dan 9 warga terluka karena serangan KKB. Konflik bahkan menyasar siswa SMA yang dianggap KKB sebagai informan ke negara.
”Kelompok ini sengaja ingin menggagalkan PON dengan terus melaksanakan aksi teror. Tujuannya agar tidak ada satu pun kontingen berani datang ke Papua,” kata Yan.
Kapolda Papua Inspektur Jenderal Mathius Fakhiri menyatakan, total sebanyak 9.371 personel diterjunkan ke empat kluster PON XX. Upaya ini untuk mencegah segala potensi gangguan keamanan selama pelaksanaan PON XX di 44 arena.
”Ribuan pasukan gabungan TNI-Polri akan memperkuat pengamanan pagar betis, yakni menjaga seluruh area dari arena PON XX. Kami juga akan meminta tambahan pasukan, khususnya dari Satgas Nemangkawi dan Mabes Polri,” tutur Mathius yang juga menjabat Ketua Kontingen PON XX Provinsi Papua.