Memphis Depay telah menjelma menjadi idola baru di Stadion Camp Nou. Penampilan gemilang Depay menghadirkan harapan bagi pendukung Barcelona untuk bisa bersaing meraih titel juara di musim ini.
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
·5 menit baca
KOMPAS/DOKUMENTASI BARCELONA
Memphis Depay berlatih bersama rekan setimnya jelang laga perdana Liga Champions melawan Bayern Muenchen.
Di tengah berbagai bencana yang menerpa Barcelona di awal musim ini, mulai dari kepergian Lionel Messi hingga friksi internal yang melibatkan Presiden Joan Laporta dan Pelatih Ronald Koeman, Memphis Depay menghadirkan oase dari sejumlah masalah itu. Pemain yang baru bergabung dari Olympique Lyon itu perlahan konsisten menjadi mesin gol baru ”Blaugrana”.
Dalam satu bulan terakhir, Depay mencatatkan masa terbaik dalam karier profesionalnya. Ia menciptakan dua gol dan sebuah asis di tiga laga perdana bersama Barca di La Liga. Jumlah gol dan asisnya itu sudah setara dengan sumbangannya dalam 33 penampilan bersama Manchester United di Liga Inggris pada periode Agustus 2015 hingga Januari 2017.
Kemudian, ia juga menghasilkan lima gol dan satu asis dalam tiga pertandingan bersama tim nasional Belanda di kualifikasi Piala Dunia 2022 awal September lalu. Torehan gol itu termasuk hat-trick pertama bagi tim ”Oranye” kala membantu membenamkan Turki, 6-1, 7 September lalu.
Tak ayal dengan performa itu, pemain yang gemar merajah tubuhnya dengan tato itu mulai dielu-elukan para culer, sebutan bagi pendukung Barca. Depay pun senang di bulan-bulan awalnya bersama Barca dirinya bisa langsung membantu tim meraih kemenangan berkat kreasi gol dan asisnya.
KOMPAS/DOKUMENTASI BARCELONA
Penyerang Barcelona, Memphis Depay, merayakan gol yang dicetaknya ke gawang Getafe, 29 Agustus 2021, di Stadion Camp Nou.
Saya sedang menikmati permainan saya yang membantu saya menciptakan permulaan yang bagus di Barca. Saya merasa dalam kondisi fisik yang baik dan fit, tetapi saya belum mencapai kondisi fisik terbaik karena kami menjalani persiapan pramusim yang singkat.
”Saya sedang menikmati permainan saya yang membantu saya menciptakan permulaan yang bagus di Barca. Saya merasa dalam kondisi fisik yang baik dan fit, tetapi saya belum mencapai kondisi fisik terbaik karena kami menjalani persiapan pramusim yang singkat,” ujar Depay menjawab pertanyaan Kompas dalam wawancara virtual bersama 12 wartawan Asia, Kamis (17/9/2021) malam WIB.
Meski begitu, ia belum merasa puas dengan kontribusinya bagi Barca. Bagi dia, perjalanan musim 2021-2022 masih amat panjang sehingga ia berharap bisa menjaga konsistensi penampilan saat ini.
”Saya akan bekerja keras untuk meningkatkan terus penampilan saya di setiap pertandingan. Saya ingin menciptakan gol dan asis demi membantu tim bersaing untuk meraih gelar juara,” lanjutnya.
KOMPAS/KOMPAS/MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
Tangkapan layar wawancara virtual Kompas bersama Memphis Depay, Kamis (17/9/2021).
Dalam kariernya di kompetisi domestik, Depay paling banyak menciptakan 22 gol di Liga Belanda musim 2014-2015. Sumbangan golnya itu membantu PSV Eindhoven merengkuh gelar liga. Tak haya itu, Depay juga merengkuh predikat pencetak gol terbanyak Liga Belanda sekaligus menjadi perpisahan yang indah sebelum hijrah ke MU.
Bersama Lyon di Liga Perancis, prestasi pribadi Depay ialah menciptakan 20 gol dan 12 asis pada musim lalu. Menjalani 4,5 musim di Perancis, Depay secara total menyumbangkan 76 gol dan 55 asis untuk Lyon. Itu adalah catatan terbaik Depay untuk sebuah klub.
”Saya datang ke MU saat masih amat muda dan menjalani masa-masa sulit. Kini, saya telah lebih dewasa serta memahami yang terbaik untuk permainan dan tubuh saya,” kata penyerang berusia 27 tahun itu.
Penampilan Depay memang telah menghadirkan decak kagum bagi culer, apalagi setelah Barca kehilangan Messi dan Antoine Griezmann. Tetapi, hal itu sama sekali tidak mengejutkan Pelatih Barca Ronald Koeman.
”Saya tidak terkejut dengan penampilan Depay di awal kebersamaan bersama kami. Ia adalah pemain berkualitas yang bisa langsung memberikan dampak bagi tim,” kata Koeman dilansir Barca Universal.
AP PHOTO/JOAN MONFORT
Reaksi penyerang Barcelona, Memphis Depay, usai pertandingan fase grup Liga Champions Eropa antara Barcelona melawan Bayern Muenchen di Stadion Camp Nou, Barcelona, Rabu (15/9/2021) dini hari WIB.
Tempat ternyaman
Lebih lanjut, Depay mengakui sambutan dan perlakuan baik dari rekan setim, pelatih, petinggi klub, dan fans menjadi faktor di balik masa debut gemilangnya di Stadion Camp Nou. Bagi Depay, dirinya seperti menjalani sebuah mimpi karena disambut dengan sangat baik ketika baru bergabung dengan tim.
”Kesan pertama saya dengan Barca ialah sebuah klub besar yang memperlakukan saya dengan sangat baik. Seluruh bagian di tim menyambut dan percaya kepada saya. Jadi, saya ingin membalas sikap mereka, terutama pendukung, dengan mempersembahkan banyak trofi,” ujar Depay, yang lahir di Moordrecht, Belanda.
Tak hanya klub, Depay juga mulai menikmati bermukim di Barcelona. Tanpa ragu Depay mengatakan, Barcelona adalah klub dan kota ternyaman yang ditempatinya setelah berkarier di luar Belanda. Dari sisi sambutan klub, cuaca, makanan, dan tempat publik, kata Depay, Barcelona lebih baik dari Lyon dan Manchester.
”Banyak hal baru yang bisa saya nikmati di kota ini. Sejauh ini Barcelona adalah kota terfavorit saya di luar Belanda,” ucap Depay.
Di masa libur latihan, Jumat sore kemarin, Depay pun menyempatkan diri berjemur di pantai. Selain berjemur, ia juga berjalan menyisir bibir pantai dengan hanya menggunakan celana dan bertelanjang dada.
AFP/ JOSEP LAGO
Penyerang Barcelona, Memphis Depay (kanan) dan bek Barcelona, Gerard Pique, mengikuti sesi latihan di pusat latihan Joan Gamper di Santo Joan Despi, Barcelona, Senin (13/9/2021), sebelum pertandingan fase grup Liga Champions Eropa melawan Bayern Muenchen, Rabu (15/9/2021) dini hari WIB.
Beri kejutan
Tidak hanya membahas tentang performanya, Depay juga berbicara mengenai kans juara Barca di musim ini dalam wawancara yang berlangsung sekitar 45 menit itu. Secara khusus, ia menyebut rekan setimnya berusaha bangkit dan memetik pelajaran usai mengalami kekalahan telak 0-3 dari Bayern Muenchen di pertandingan pertama Grup E Liga Champions, Rabu (15/9/2021) lalu, di Camp Nou.
Depay yang bermain selama 90 menit di laga itu tidak bisa banyak membantu timnya. Barca untuk pertama kali gagal menciptakan satu pun tembakan mengarah ke gawang di pertandingan Liga Champions. Catatan itu menjadi rekor buruk baru bagi penampilan kandang Barca di kompetisi antarklub Eropa dalam dua dekade terakhir.
Ia mengungkapkan, skuad Barca kecewa dengan hasil buruk di Liga Champions. Ia menilai, Bayern memiliki kekuatan dan kecepatan yang gagal diantisipasi dengan baik oleh Barca.
”Saya tidak merasa kami dengan Bayern memiliki perbedaan kualitas yang jauh. Dari kekalahan itu, kami harus tetap bersatu untuk memperbaiki diri dan segera menemukan cara untuk tampil dengan performa terbaik melawan tim besar Eropa,” kata Depay.
Ia menambahkan, ”Kami masih memiliki waktu untuk memperbaiki diri. Saya percaya kami bisa mengejutkan banyak orang yang meragukan kami di awal musim ini.”